Cegah ISPA pada Bayi dengan 4 Cara Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Mei 2019
Cegah ISPA pada Bayi dengan 4 Cara IniCegah ISPA pada Bayi dengan 4 Cara Ini

Halodoc, Jakarta – Infeksi pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi yang dapat mengganggu pernapasan normal. Ini dapat memengaruhi hanya sistem pernapasan atas yang dimulai pada sinus dan berakhir pada pita suara, atau hanya pada sistem pernapasan bawah, yang dimulai pada pita suara dan berakhir di paru-paru.

Infeksi ini sangat berbahaya untuk anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Ada beberapa penyebab berbeda infeksi saluran pernapasan akut. Penyebab infeksi saluran pernapasan atas, meliputi faringitis akut, infeksi, telinga akut, dan flu biasa. Sedangkan penyebab infeksi saluran pernapasan bawah, yaitu bronkitis, pneumonia, dan bronkiolitis.

Baca juga: Ini 7 Orang yang Berpotensi Terkena ISPA

Bayi bisa terkena ISPA, karenanya orang tua perlu berhati-hati dalam menjaga kebersihan. Berikut tips untuk mencegah ISPA pada bayi meliputi:

  • Jaga kebersihan tangan. Setiap orang harus mencuci tangan beberapa kali sehari agar kuman tidak menyebar.

  • Hindari berbagi peralatan makan, minum gelas, sikat gigi, waslap, ataupun handuk dengan siapa saja yang menderita pilek atau demam.

  • Cuci piring dan peralatan dalam air sabun yang panas.

  • Jangan merokok di sekitar anak, di dalam mobil atau di sekitar rumah.

Sebenarnya tindakan tepat ketika Si Kecil mengalami gangguan dengan gejala pilek adalah salah satu upaya untuk mencegah penyakit semakin gawat, berikut antisipasinya:

Kids First Pediatrics dapat merekomendasikan cara-cara berikut untuk menenangkan anak yang sakit:

  1. Untuk Meredakan Hidung Tersumbat

Gunakan tetes hidung saline (air asin) untuk menipisnya cairan hidung. Tempatkan beberapa tetes saline ke dalam setiap lubang hidung diikuti dengan pengisap umbi yang lembut. Ini bekerja paling baik untuk bayi di bawah 3 bulan.

Selama sakit, gunakan pelembap kabut dingin atau alat penguap di kamar anak. Ini membantu melembapkan udara dan dapat membantu membersihkan saluran hidung anak. Pastikan untuk sering membersihkan humidifier atau vaporizer, seperti yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan.

Baca juga: Alasan Anak Lebih Rentan Kena Infeksi Saluran Pernapasan

  1. Untuk Mengurangi Kemacetan Dada

Terapi fisik dada dapat melonggarkan lendir dan dapat membantu bayi dan anak kecil batuk. Baringkan anak di atas lutut, menghadap ke bawah, dengan menggunakan cuping tangan dan ketuk punggung anak dengan lembut. Atau dudukkan anak di pangkuan lalu, condongkan tubuhnya ke depan sekitar 30 derajat, menggunakan telapak tangan tekan lembut punggungnya.

Selama sakit, gunakan pelembap kabut dingin atau alat penguap di kamar anak. Ini membantu melembapkan udara dan dapat membantu membersihkan kemacetan anak.

  1. Untuk Meredakan Batuk

Coba setengah sendok teh madu untuk anak usia 2 hingga 5 tahun, 1 sendok teh untuk anak usia 6 hingga 11 tahun, dan 2 sendok teh untuk anak berusia 12 tahun ke atas. Jika madu diberikan sebelum tidur, pastikan orang tua menyikat gigi anak sesudahnya. Ingat, tidak aman untuk memberikan madu pada bayi di bawah 1 tahun.

Baca juga: Sebabkan Infeksi Pernapasan pada Anak, Inilah 2 Jenis  Croup

Untuk anak berusia 4 tahun ke atas, obat batuk atau tablet hisap dapat membantu meredakan tenggorokan. Ingatlah untuk tidak memberikan obat batuk atau tablet pelega tenggorokan pada anak di bawah 4 tahun karena dia bisa tersedak. Juga jangan memberi anak lebih banyak tetes batuk daripada yang diarahkan pada paket.

  1. Untuk Meredakan Demam

Berikan asetaminofen kepada bayi 6 bulan atau lebih muda. Berikan asetaminofen atau ibuprofen kepada anak yang berusia lebih dari 6 bulan. Tanyakan ke dokter anak untuk dosis yang tepat untuk usia dan ukuran anak. Jangan berikan aspirin ke anak karena telah dikaitkan dengan sindrom Reye, penyakit langka namun sangat serius yang memengaruhi hati dan otak.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai ISPA dan mencegahnya pada anak, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.