Cegah Demensia dengan Mengonsumsi Jamur
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu adalah pecinta jamur? Bila iya, berarti kamu sangat beruntung, karena baru-baru ini, jamur ditemukan dapat mengurangi risiko penurunan fungsi otak dan mencegah penyakit, seperti demensia. Ingin tahu manfaat jamur untuk otak lebih lanjut? Simak penjelasannya di sini.
Jamur Memiliki Banyak Manfaat, Bisa Cegah Demensia
Ada banyak penelitian atau studi yang sudah menunjukkan manfaat jamur untuk otak. Salah satunya adalah laporan dari NUS Yong Loo Lin School of Medicine, Singapura, yang mengungkapkan bahwa mengonsumsi jamur dengan tepat bisa mencegah menurunnya fungsi otak hingga 50 persen.
Dilansir dari New York Post pada Minggu (17/3/2019), para peneliti dari Department of Psychological Medicine and Department of Biochemistry di sekolah Singapura tersebut, menyatakan bahwa dua porsi standar jamur (sekitar 300 gram) yang dimasak setiap minggu, dapat memotong kemungkinan berkembangnya gangguan kognitif ringan (mild cognitive impairment/MCI), hingga setengahnya.
Baca juga: Konsumsi 3 Makanan Ini Agar Fungsi Otak Tetap Terjaga
Pengidap MCI diketahui memiliki kadar asam amino bernama ergothioneine (ET) yang rendah. ET adalah antioksidan dan antiinflamasi unik yang tidak bisa dihasilkan sendiri di dalam tubuh manusia, melainkan bisa didapatkan dari asupan makanan, terutama jamur.
MCI sendiri merupakan fase transisi antara penuaan normal dan demensia. Orang-orang dengan kondisi ini kemungkinan mengalami penurunan keterampilan bahasa, fokus, serta kesadaran spasial, sehingga mudah lupa.
Nah, dengan memperbanyak mengonsumsi jamur, kadar ET yang rendah bisa ditingkatkan, sehingga gangguan kognitif ringan atau MCI bisa berkurang. Para pecinta jamur yang mengonsumsi satu atau dua porsi setiap minggunya juga ditemukan memiliki kualitas otak yang lebih baik.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food, juga turut mendukung manfaat jamur yang satu ini. Menurut studi tersebut, jamur mengandung senyawa yang bisa melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif, seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Peneliti dari University of Malaya memfokuskan penelitian pada komponen bioaktif di dalam jamur dan manfaatnya terhadap saraf dan kognitif. Hasilnya, jamur ternyata dapat mencegah rangsangan neurotoksik, seperti peradangan, dan juga meningkatkan pertumbuhan saraf otak.
Kedua proses inilah yang berkontribusi terhadap penurunan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Kandungan anti-inflamasi dalam jamur juga berfungsi untuk menekan peradangan, sehingga penyakit kronis yang berkaitan dengan usia pun bisa dihambat.
Jumlah kasus penyakit degeneratif saraf, seperti demensia dan Alzheimer setiap tahun terus mengalami peningkatan. Diprediksi pada tahun 2020 nanti, jumlah kasus penyakit tersebut bisa mencapai angka 42 juta.
Pengobatan penyakit neurodegeneratif yang ada sekarang ini pun banyak menimbulkan efek yang merugikan. Karena itu, mengonsumsi jamur bisa menjadi alternatif yang lebih minim efek samping.
Baca juga: Benarkah Olahraga Bisa Turunkan Risiko Demensia?
Selama ribuan tahun, jamur sudah sering dijadikan obat alami untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Kandungan vitamin D-nya juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jamur yang memiliki kandungan bersifat anti-inflamasi juga bisa dijadikan obat untuk mengatasi beberapa penyakit, seperti asma, rheumatoid arthritis, gagal ginjal, dan stroke.
Namun, hati-hati, tidak semua jamur sehat untuk dimakan. Salah satu jenis jamur yang direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah psilocybin atau yang dikenal juga dengan julukan “magic mushroom”. Sebuah riset terbaru menemukan bahwa jamur psilocybin berpotensi untuk membantu mengobati depresi, karena cara kerjanya mirip dengan obat antidepresan.
Baca juga: Beda Demensia dan Alzheimer, Penyakit yang Rentan Menyerang Lansia
Bila kamu ingin mengonsumsi jamur untuk mencegah demensia, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu ke dokter. Kamu juga bisa bertanya-tanya mengenai jenis jamur yang baik untuk dimakan dan porsi yang disarankan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan