Cegah Burnout saat WFH dengan 6 Cara Ini
Halodoc, Jakarta - Mewabahnya virus corona membuat sebagian besar perusahaan mengambil kebijakan work from home guna menekan angka penyebaran virus yang makin berkembang hingga saat ini. Upaya pemutusan rantai penyebaran virus tersebut tanpa disadari akan membuat sebagian pekerja mengalami burnout, yaitu kondisi saat otak dan tubuh tidak mampu mengatasi stres dengan sendirinya.
Baca juga: 5 Pekerjaan yang Tinggi Risiko Mendapatkan Gangguan Jiwa
Alhasil, stres berkepanjangan akan muncul, serta menimbulkan gejala emosional atau gejala fisik lainnya. Stres karena burnout akan memicu penurunan sistem kekebalan tubuh seseorang, yang justru menjadi awal berbagai macam penyakit. Berikut tips mencegah burnout saat work from home!
-
Membuat Jadwal Secara Teratur
Membuat jadwal kerja, jadwal istirahat, serta waktu tidur yang cukup dan berkualitas akan membantu kamu mencegah burnout. Hal ini akan membuatmu menjadi lebih disiplin untuk melakukan berbagai hal, dan berhenti secara tepat waktu, sehingga kamu tidak terlarut dalam mengerjakan pekerjaan kantor hingga lupa waktu beristirahat.
Untuk membantu membuat jadwal, kamu dapat mengatur alarm setiap kamu melakukan kegiatan. Saat alarm berbunyi, sudah menandakan waktu untuk beristirahat. Saat itu, kamu harus berhenti melakukan pekerjaan yang kamu jalani. Waktu tidur yang berkualitas pun tidak dinilai dari seberapa lama waktu tidur, tapi seberapa berkualitas waktu tidur yang kamu lakukan.
-
Lakukan Aktivitas Kesukaan
Karena work from home akan membuat kamu berada di rumah sepanjang hari, untuk mencegah burnout di sela-sela waktu istirahat kerja kamu dapat melakukan hal-hal yang disukai guna mencegah stres yang berlebihan. Berkaitan dengan hal tersebut, kamu dapat membaca, mendengarkan musik, melakukan meditasi, menonton film, atau melakukan yoga.
Baca juga: 5 Penyebab Depresi yang Sering Diabaikan
-
Hubungi Teman Dekat atau Kerabat
Jika kamu merasa jenuh dan stres karena tidak bisa bersosialisasi dengan bertatap muka dan mengobrol langsung, kamu dapat melakukan panggilan dengan video call. Cara yang satu ini dinilai ampuh dalam mengatasi burnout, karena meski tidak dapat bersosialisasi secara langsung, setidaknya kamu bisa mengobrol dan bercanda sambil bertatap muka dengan teman dekatmu lewat layar ponsel.
-
Konsumsi Makanan Sehat Bergizi Seimbang
Stres karena burnout akan membuat kegiatan work from home kamu menjadi terhambat, karena otak yang tidak bisa dipakai untuk berpikir. Untuk mencegah burnout, kamu dapat mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, seperti cokelat, buah-buahan, serta sayuran hijau. Hindari makanan siap saji, karena akan berbahaya bagi kesehatan tubuhmu. Selalu ingat bahwa apa yang kamu konsumsi akan berpengaruh pada kesehatan tubuh.
-
Minumlah Susu atau Vitamin
Setelah mengonsumsi makan sehat bergizi seimbang, kamu dapat mengimbangi asupan makanan dengan mengonsumsi susu atau vitamin, agar kesehatan tubuh tetap terjaga dengan baik. Bagi kamu yang telah melaksanakan program diet, kamu bisa mengonsumsi susu rendah kalori.
-
Berolahraga
Olahraga sebaiknya dilakukan di bawah paparan cahaya matahari pagi, karena tubuh akan menyerap vitamin D dari sinar UV. Bukan hanya itu saja, udara di pagi hari juga terasa lebih segar pada tubuh. Berolahraga dapat kamu lakukan sebanyak 30 menit setiap hari guna melancarkan metabolisme dalam tubuh, sehingga kamu dapat melakukan pekerjaan seperti biasanya tanpa harus mengalami burnout.
Baca juga: Yakin Bahagia dengan Pekerjaan? Ini 5 Tandanya
Burnout merupakan akumulasi dari pekerjaan yang biasanya dirasakan saat berada di kantor. Dengan kondisi yang mengharuskan para pekerja work from home, burnout sangat mungkin terjadi, karena lingkungan dan suasana bekerja yang itu-itu saja, sehingga kebosanan timbul dan berujung pada tingkat stres yang berlebihan.
Kondisi tersebut juga dipicu oleh waktu kerja di rumah yang tidak menentu, sehingga seseorang akan lebih mudah lelah, serta sering menunda pekerjaan yang seharusnya diselesaikan. Jika kamu mengalami stres karena burnout saat WFH, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc guna menentukan langkah penanganan yang tepat, ya!