Catat, Ini Perbedaan Obat Paracetamol dan Ibuprofen
“Paracetamol dan ibuprofen merupakan obat-obatan yang terbilang umum untuk mengatasi pusing hingga rasa nyeri. Namun, terdapat perbedaan pada cara kerja dan efek samping dari kedua obat tersebut.”

Halodoc, Jakarta – Ada dua nama yang lazim kita dengar saat berurusan dengan nyeri, yaitu paracetamol dan ibuprofen. Keduanya sering kali jadi andalan agar rasa sakit saat mengalami cedera, sakit gigi, sakit kepala, atau demam dapat mereda.
Namun, tahukah kamu jika kedua obat ini sebenarnya memiliki cara kerja yang berbeda meski fungsinya serupa? Nah, mau tahu apa saja perbedaan di antara kedua obat ini? Yuk simak ulasan di bawah ini!
Mengenal Obat Paracetamol dan Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat yang termasuk dalam jenis non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) atau anti inflamasi non steroid. Ibuprofen dapat digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang.
Beberapa kondisi yang dapat mengandalkan Ibuprofen seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri haid, hingga demam.
Selain itu, ibuprofen umumnya digunakan secara luas untuk mengatasi kondisi nyeri yang berasal dari peradangan seperti gejala rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
Ibuprofen juga memiliki formulasi terbaru yaitu ibuprofen arginin, yang dirancang untuk memberikan efek lebih cepat dan lebih efisien dalam meredakan nyeri.
Sementara itu, paracetamol sedikit berbeda dengan ibuprofen, sebab paracetamol tidak memiliki efek anti-inflamasi (anti-radang).
Paracetamol atau dikenal dengan acetaminophen, biasanya digunakan untuk membantu menurunkan demam.
Tapi, tak hanya demam, obat ini pun juga sering digunakan untuk mengatasi sederet gejala yang berkaitan dengan rasa nyeri, mulai dari sakit kepala, nyeri otot, sampai sakit gigi.
Apa Saja Perbedaan Obat Paracetamol dan Ibuprofen?
Berikut beberapa perbedaan obat paracetamol dan ibuprofen:
1. Cara kerja
Berikut perbedaan antara cara kerja ibuprofen dengan paracetamol:
- Ibuprofen:
Ibuprofen tergolong dalam obat non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID). Cara kerjanya dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX), yang terlibat dalam produksi prostaglandin
Prostaglandin adalah zat kimia yang dilepaskan sebagai respon saat tubuh mengalami cedera atau sakit, sehingga muncul peradangan, nyeri, dan pembengkakan.
Dengan menghambat COX, ibuprofen mengurangi produksi prostaglandin, sehingga mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan menurunkan demam.
- Paracetamol:
Berperan sebagai analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) dengan interaksi yang minim terhadap senyawa lainnya.
Obat ini bekerja di otak dengan cara menghambat produksi prostaglandin, zat kimia yang berkaitan dalam respon rasa sakit dan demam.
Paracetamol diduga dapat memengaruhi jalur penghambatan bagian tubuh yang mengatur rasa sakit, seperti reseptor serotonin di sistem saraf pusat dan jalur nosiseptif (nyeri yang terjadi ketika ada cedera).
Sementara untuk mengatasi demam, paracetamol bekerja di pusat pengatur panas hipotalamus sehingga demam bisa turun.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa meski kedua dapat meredakan berbagai jenis nyeri, cara kerja mereka berbeda.
Ibuprofen bertindak langsung di tempat nyeri atau peradangan, sementara paracetamol bekerja dari otak.
Untuk menentukan mana yang cocok, kamu harus memahami lebih dahulu mengenai nyeri atau kondisi kesehatan yang sedang kamu alami.
Jika kamu merasakan nyeri yang melibatkan peradangan seperti arthritis (pembengkakan dan nyeri pada sendi), sebaiknya kamu memilih ibuprofen.
2. Efek Samping
Kedua jenis obat ini memiliki perbedaan efek samping tersendiri, berikut perbedaan efek samping antara keduanya:
- Ibuprofen:
Ibuprofen dapat menyebabkan gangguan lambung seperti peradangan, maag, atau luka lambung. Kondisi ini dapat terjadi karena cara kerjanya menghambat produksi prostaglandin.
Prostaglandin merupakan pelindung lapisan usus sekaligus dapat pembeku darah saat pendarahan karena luka.
Tapi, tak perlu terlalu khawatir, saat ini sudah tersedia Ibuprofen formula baru, yaitu Ibuprofen arginin dengan efek lebih minimal ke saluran cerna, sehingga lebih aman di lambung.
- Paracetamol:
Meski tergolong aman, kamu harus tetap berhati-hati agar tidak menggunakan obat ini secara berlebihan.
Sebab, meski biasa menjadi andalan ketika tubuh mulai merasa nyeri atau merasa kepala berat, paracetamol dapat mengakibatkan efek pada hati jika terlalu sering dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang.
Apalagi jika kamu sudah punya riwayat kerusakan hati atau seseorang yang kecanduan alkohol.
Nah! Sekarang Kenalan Dengan Ibuprofen Arginin Yuk!
Ibuprofen biasa umumnya butuh waktu 2 hingga 3 jam untuk mencapai efek maksimumnya, yang bisa membuat kita khawatir dengan lamanya respons obat.
Dengan formula terbaru Ibuprofen arginin, proses penyerapan menjadi jauh lebih cepat. Studi menunjukkan efek maksimum obat dapat dirasakan dalam hanya 20 menit setelah dikonsumsi.
Dengan penyerapan yang lebih cepat ini, risiko gangguan pada saluran cerna juga lebih rendah.
Spedifen adalah satu-satunya merek Ibuprofen arginin yang tersedia di Indonesia, dengan nama yang secara harfiah berarti ‘Speedy Ibuprofen’.
Yuk, atasi nyeri kamu dengan cepat, tuntas, dan tentunya lebih aman!”
Tunggu apa lagi? Dapatkan Spedifen sekarang juga di Toko Kesehatan Halodoc!