Catat, Ini Penyebab Flat Foot yang Perlu Diwaspadai
“Flat foot mengacu pada kondisi ketika telapak kaki yang seharusnya melengkung justru datar. Penyebabnya bisa karena tulang telapak kaki yang tidak tumbuh optimal, kelainan medis pada otot, dan peregangan jaringan pada kaki.”

Halodoc, Jakarta – Kondisi kaki datar atau flat foot adalah kelainan pada muskuloskeletal, yang ditandai dengan telapak kaki yang seharusnya melengkung justru datar atau rata. Kelainan ini dapat terjadi baik pada usia anak maupun dewasa.
Kaki datar muncul ketika lengkungan yang harusnya ada pada telapak kaki tidak ditemukan. Padahal, lengkungan ini punya peran yang sangat penting, yaitu menunjang badan ketika berjalan atau berdiri. Sebenarnya, anak akan dilahirkan dengan keadaan ini.
Namun, ketika usianya beranjak 3 tahun, lengkungan ini akan mulai terbentuk pada kaki mereka. Apabila anak menunjukkan kelainan pada sistem gerak ini, lengkungan yang sudah mulai terbentuk akan mengalami penyusutan dan menghilang ketika anak dalam posisi berdiri. Akan tetapi, lengkungan akan kembali terbentuk ketika anak dalam posisi jinjit atau duduk.
Apa Penyebab Flat Foot?
Tendon dan tulang pada telapak kaki yang tidak terbentuk dengan baik bisa memicu terjadinya kaki rata. Ketika terjadi pada anak, kelainan ini bisa dihubungkan dengan beberapa kondisi berikut:
- Gangguan pada bentuk di bagian tulang kering kaki atau disebut juga calcaneovalgus.
- Kelainan atau cacat bawaan lahir.
- Masalah pada koordinasi gerakan tubuh atau dispraksia.
- Mengidap Sindrom Ehlers-Danlos.
- Mengidap cerebral palsy.
- Mengalami hipermobilitas pada sendi atau kondisi ketika sendi terlalu aktif.
Sementara itu, kaki rata pada orang dewasa terjadi karena kondisi atau kelainan berikut:
- Distrofi pada otot.
- Penyakit Parkinson.
- Robekan atau peradangan pada tendon.
- Cedera yang terjadi pada ligamen kaki.
- Mengalami rheumatoid arthritis.
- Dislokasi atau perubahan posisi sendi atau patah tulang.
- Memakai sepatu dengan hak tinggi untuk wanita dalam waktu lama yang membuat tendon mengalami peregangan.
Lalu, faktor yang meningkatkan risiko terjadinya flat foot pada seseorang yaitu:
- Telah lanjut usia.
- Mengalami obesitas dan tekanan darah tinggi.
- Mengidap diabetes.
- Melakukan olahraga dengan tingkat intensitas tinggi, seperti sepak bola atau tenis.
- Sedang menjalani masa kehamilan pada wanita.
- Mempunyai ukuran kaki yang besar.
Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Pengobatan flat foot dapat dilakukan apabila diikuti dengan gejala lain, misalnya mengalami nyeri atau kesulitan berjalan. Adapun pilihan pengobatan yang bisa dilakukan seperti:
- Konsumsi obat
Dokter akan memberikan obat jenis antiinflamasi nonsteroid atau NSAID, misalnya ibuprofen untuk membantu mengurangi rasa nyeri pada kaki datar yang terjadi karena rheumatoid arthritis.
- Fisioterapi
Alternatif berikutnya adalah fisioterapi yang bertujuan untuk membantu peregangan sekaligus menguatkan otot dan tendon yang mengalami tegang. Terapi fisik juga efektif untuk membantu meningkatkan fleksibilitas, sehingga pengidap dapat beraktivitas dengan optimal.
- Bedah
Pilihan pengobatan terakhir adalah bedah apabila dua opsi sebelumnya tidak berhasil mengurangi gejala yang muncul. Operasi dilakukan untuk menciptakan lengkungan pada kaki, perbaikan tendon, dan menggabungkan sendi dan tulang.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Kaki rata yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa berujung pada berbagai komplikasi, di antaranya:
- Mengalami peradangan pada sendi atau arthritis.
- Mengalami osteofit atau munculnya benjolan pada sekitar sendi.
- Nyeri pada lutut dan pinggul.
- Bunion.
- Mengalami kapalan dan bidai tulang kering.
Butuh informasi lain seputar flat foot? Tanyakan langsung pada dokter spesialis orthopaedi di Halodoc. Cek dan download Halodoc di App Store atau Play Store sekarang!