Catat, Ini Manfaat Vaksin COVID-19 Booster Kedua untuk Umum
“Vaksin COVID-19 booster kedua kini bisa diberikan kepada kalangan umum, dan diyakini dosis tambahan ini mampu meningkatkan efek perlindungan dari COVID-19 yang lebih lama. Selain itu, booster kedua atau dosis keempat ini juga bisa mengurangi risiko sakit parah, rawat inap, dan angka kematian.”
Halodoc, Jakarta – Setelah resmi diberikan pada orang lanjut usia pada akhir November 2022 silam, kini Kementerian Kesehatan memastikan bahwa masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas juga sudah bisa mendapatkan vaksin COVID-19 booster kedua mulai 24 Januari 2023. Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/380/2023.
Meskipun sekarang ini kasus COVID-19 sudah mulai terkendali dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga sudah dicabut, virus corona nyatanya masih tetap ada. Bahkan di sejumlah negara, terdeteksi varian baru seperti yang diduga lebih cepat menular dan kebal terhadap vaksinasi.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap mewaspadai COVID-19, salah satunya dengan mendapatkan dosis keempat. Yuk, simak manfaat mendapatkan vaksin COVID-19 booster kedua untuk umum di sini!
Manfaat Vaksin COVID-19 Booster Kedua untuk Umum
Respon masyarakat terhadap kabar ketersediaan vaksin COVID-19 booster kedua mungkin beragam. Beberapa mungkin senang karena dengan adanya dosis keempat ini, mereka berharap bisa terlindungi dari virus corona yang terus bermutasi.
Namun, mungkin tidak sedikit juga orang yang bertanya-tanya sampai kapan harus terus memperbarui vaksinasi. Mereka juga masih mencari tahu sejauh mana booster kedua ini efektif untuk mencegah virus corona dan berapa lama manfaatnya bertahan.
Nah, menurut beberapa studi, berikut manfaat vaksin COVID-19 booster kedua untuk kesehatan masyarakat secara umum:
1. Meningkatkan efek perlindungan menjadi lebih lama
Menurut Prakash Nagarkatti, penasihat penelitian senior presiden di University of South Carolina School of Medicine Columbia, booster kedua jelas meningkatkan respons antibodi bila dibandingkan dengan booster yang pertama.
Hal itu membantu meningkatkan efek perlindungan rangkaian vaksin bertahan lebih lama daripada yang dimiliki saat ini.
Selain itu, penelitian terbaru di The New England Journal of Medicine dan The Lancet Infectious Diseases juga menemukan bahwa booster kedua secara kuantitatif bekerja dengan baik.
Pasalnya, antibodi peserta penelitian pun akan memuncak lebih tinggi setelah dosis keempat vaksin mRNA daripada yang mereka lakukan setelah dosis ketiga.
Sementara itu, dalam studi terakhir, peningkatan antibodi yang lebih nyata diamati pada peserta berusia 70 tahun atau lebih, yaitu kelompok usia yang sangat berisiko terkena penyakit parah.
Namun, para peneliti dalam studi The Lancet Infectious Diseases mencatat bahwa bagi beberapa peserta, manfaat suntikan keempat terbatas karena peningkatan kekebalan yang diberikan oleh suntikan ketiga belum berkurang.
Fenomena ini, yang disebut oleh penulis sebagai “ceiling effect”, dapat berarti bahwa penguat kedua menawarkan sedikit atau tidak ada perlindungan tambahan pada orang atau populasi tertentu.
2. Efektif untuk mengurangi risiko sakit parah, rawat inap, dan kematian
Data memang berulang kali menunjukkan bahwa berbagai subvarian Omicron bisa menghindari kekebalan yang diinduksi oleh vaksin dan kekebalan alami.
Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa booster kedua mampu mengurangi risiko penyakit parah dan kematian akibat COVID-19 pada populasi yang berisiko.
Salah studi tersebut menemukan bahwa booster kedua hanya memberikan perlindungan 34 persen lebih baik terhadap infeksi daripada yang pertama.
Penguat kedua juga memberikan perlindungan 64 persen lebih baik terhadap rawat inap, 67 persen perlindungan lebih baik terhadap penyakit parah, dan 72 persen perlindungan lebih baik terhadap kematian akibat COVID-19 daripada booster pertama.
Selain itu, kamu juga bisa mendapat informasi lebih lanjut melalui artikel berikut: Serba-serbi Booster Vaksin yang Perlu Diketahui.
Jadi, Siapa Saja yang Harus Mendapatkan Vaksin COVID-19 Booster ?
Menurut pedoman World Health Organization (WHO), orang yang lanjut usia, orang yang mengidap penyakit kronis, dan yang mengidap gangguan kekebalan harus divaksinasi dan mendapatkan booster dua kali untuk melindungi diri mereka sebaik mungkin.
Hal itu karena kelompok orang tersebut rentan mengalami sakit parah akibat COVID-19, sehingga booster kedua bisa sangat bermanfaat bagi mereka.
Selain itu, orang yang memiliki pekerjaan yang rentan terkena penyakit tersebut, seperti tenaga kesehatan, juga perlu mendapatkan vaksin COVID-19 booster kedua.
Selain memperbarui vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan, kamu juga perlu menjaga kesehatanmu tetap prima dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh harian dengan mengonsumsi suplemen vitamin.
Nah, kamu bisa mendapatkan obat dan vitamin yang kamu butuhkan dengan mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc.
Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play!
Referensi:
Kompas. Diakses pada 2023. Warga 18 Tahun ke Atas Bisa Booster Kedua mulai 24 Januari, Ini Jenis Vaksinnya
The Scientist. Diakses pada 2023. What We Know About Getting a Second Booster Shot of COVID-19 Vaccines
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan