Catat, Ini Macam-Macam Bekas Jerawat dan Cara Mengatasinya
“Ada macam-macam bekas jerawat yang bisa muncul setelah jerawat sembuh. Namun, jangan khawatir, hal itu bisa hilang atau pudar dengan berbagai cara pengobatan, mulai dari bahan-bahan alami hingga tindakan medis.”
Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa ada macam-macam bekas jerawat yang bisa muncul setelah jerawat sembuh? Hal itu sama mengganggunya dengan jerawat itu sendiri.
Bekas jerawat atau yang biasa orang kenal dengan sebutan “acne scars” terjadi akibat peradangan pada jerawat merusak lapisan dermis kulit. Akibatnya, kulit menjadi berlubang atau tampak seperti ada cekungan atau bopeng.
Nah, tiap jenis bekas jerawat bisa memerlukan perawatan yang berbeda. Karena itu, penting untuk mengenal macam-macam bekas jerawat di sini, agar kamu bisa memberikan pengobatan yang tepat.
Macam-Macam Bekas Jerawat dan Cara Mengatasinya
Berikut macam-macam bekas jerawat yang perlu kamu ketahui:
1. Bekas luka atrofi
Bekas luka ini muncul sebagai lekukan kecil dan dangkal di kulit. Ini biasanya muncul akibat jerawat batu yang parah, tapi jenis jerawat lain juga bisa menyebabkannya.
Ada tiga jenis bekas luka atrofi, yaitu:
- Ice pick scars
Bekas jerawat ini mirip seperti bentuk es batu yang ditusuk-tusuk oleh pisau pemecah es. Lekukannya lebih sempit yang mengarah ke bawah permukaan kulit.
Ice pick scar biasanya muncul di pipi dan hasil dari jerawat kistik.
Bekas luka ini cenderung sulit sembuh atau hilang, dan seringkali membutuhkan perawatan yang gigih dan agresif.
- Rolling acne scars
Rolling acne scars adalah bekas jerawat yang bentuk atau teksturnya naik turun (bergelombang) dan tidak beraturan yang memiliki kedalaman yang cukup dangkal.
- Boxcar scars
Bekas jerawat ini biasanya berupa cekungan seperti kotak dengan tepi yang tajam.
Mereka muncul akibat jerawat yang meluas, cacar air atau varicella, virus yang menyebabkan ruam merah dan gatal disertai lepuh.
Bekas luka boxcar paling sering terbentuk di area seperti pipi bawah dan rahang, di mana kulitnya relatif tebal.
2. Bekas luka hipertrofik dan keloid
Tidak seperti bekas jerawat atrofi, bekas luka hipertrofik dan keloid terbentuk sebagai gumpalan jaringan parut yang timbul di tempat bekas jerawat.
Ini terjadi ketika jaringan parut menumpuk, terkadang dari bekas jerawat sebelumnya.
Bekas luka hipertrofik memiliki ukuran yang sama dengan jerawat yang menyebabkannya.
Sedangkan keloid membuat bekas luka yang lebih besar dari jerawat yang menyebabkannya dan tumbuh di luar sisi tempat aslinya.
Macam-macam bekas jerawat ini lebih sering terjadi pada area seperti garis rahang, dada, punggung, dan bahu.
Orang dengan warna kulit yang lebih gelap lebih mungkin mengembangkan jenis jaringan parut ini.
Namun, ada Prosedur Medis yang Ampuh untuk Mengatasi Keloid.
3. Hiperpigmentasi pasca inflamasi
Setelah sembuh, jerawat seringkali meninggalkan bercak kulit yang lebih gelap atau berubah warna.
Ini bukan bekas jerawat, dan akan hilang dengan sendirinya dengan perlindungan matahari yang baik.
Hiperpigmentasi bisa terjadi saat kulit rusak akibat jerawat parah, atau bila kamu memencet jerawat.
Namun sekali lagi, dalam kebanyakan kasus, kulit akan kembali ke warna aslinya seiring waktu dengan perlindungan matahari yang tepat.
Orang yang paling mungkin mengalami hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah mereka yang memiliki kulit lebih gelap dan mereka yang memencet jerawat.
Cara Mengatasi Bekas Jerawat
Ada berbagai cara mengatasi bekas jerawat, mulai dari menggunakan bahan-bahan alami, obat bebas, hingga tindakan medis. Berikut penjelasannya:
1. Bahan-bahan alami
Banyak orang menggunakan pengobatan alami untuk membantu membersihkan jerawat. Namun, ini belum terbukti secara klinis dan tidak semua orang cocok menggunakannya.
Beberapa bahan bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut atau masalah lain, sehingga kamu perlu menggunakannya secara hati-hati.
Berikut bahan alami yang bisa membantu mengatasi macam-macam bekas jerawat:
- Black seed oil, yang bisa membantu meratakan pigmentasi kulit.
- Rosehip oil, membantu mengurangi perubahan warna pada bekas luka pasca operasi.
- Madu, bisa membantu penyembuhan luka dan mengurangi jaringan parut di masa depan.
- Lidah buaya, yang dikombinasikan dengan madu manuka, dapat mempromosikan penyembuhan jerawat tanpa bekas luka.
2. Obat bebas di apotek
Berbagai obat bebas di apotek juga bisa membantu mengurangi munculnya bekas jerawat.
Namun, krim dan lotion tersebut tidak mungkin sepenuhnya menghilangkan atau meratakan bekas luka yang menonjol.
Berikut adalah beberapa kandungan dalam produk obat jerawat yang bermanfaat untuk menghilangkan bekas jerawat:
- Asam salisilat. Kandungan ini bisa memicu pengelupasan kulit, sehingga mampu menghilangkan kulit yang memiliki bekas jerawat dan tergantikan oleh yang baru. Asam salisilat bisa membantu mengatasi semua jenis bekas luka, tapi orang dengan kulit sensitif perlu melakukan uji tempel pada area kecil kulit sebelum menggunakannya.
- Retinoid. Beberapa retinoid topikal bisa membantu menghilangkan bekas jerawat. Obat ini mampu memblokir peradangan, mengurangi lesi jerawat dan mempercepat generasi sel.
- Asam alfa hidroksi (AHA). Kandungan ini bisa membantu meningkatkan kecepatan kulit memperbarui selnya. Beberapa dokter merekomendasikan AHA untuk mengobati jerawat dan mengurangi munculnya bekas jerawat.
- Asam laktat. Ini juga termasuk jenis AHA. Asam laktat bisa bertindak sebagai pengelupasan lembut untuk menarik sel kulit mati. Kandungan ini bisa membantu mengurangi munculnya bekas luka dan menghaluskan kulit.
Selain produk dengan bahan-bahan di atas, ketahui juga Skincare yang Bagus untuk Menghilangkan Bekas Jerawat.
3. Tindakan medis
Beberapa perawatan medis bisa membantu mengurangi bekas jerawat.
Dokter kulit bisa merekomendasikan prosedur atau kombinasi terapi yang sesuai tergantung pada jenis kulit kamu dan luasnya jaringan parut.
- Chemical peeling. Prosedur medis ini menggunakan asam glikolat atau salisilat untuk menghilangkan lapisan luar kulit yang memiliki bekas jerawat. Namun, perawatan ini sebaiknya jangan untuk jaringan parut yang sangat dalam.
- Injeksi. Suntikan kortikosteroid bisa membantu menghaluskan dan meratakan jaringan parut jerawat yang terangkat jika seseorang memiliki bekas luka hipertrofik atau keloid.
- Dermal filler. Dalam beberapa kasus, dokter kulit bisa merekomendasikan tindakan medis ini untuk mengobati bekas jerawat atrofi. Mereka mungkin sangat membantu untuk bekas luka rolling dan boxcar.
- Microneedling. Prosesnya melibatkan memasukkan jarum kecil ke dalam kulit di sekitar bekas luka untuk merangsang tubuh membuat lebih banyak kolagen. Kolagen ini dapat mengurangi munculnya bekas jerawat atrofi dengan menghaluskan kulit.
- Terapi laser. Tindakan medis ini melapisi kembali kulit tanpa menggunakan bahan kimia atau scrub. Ini menghilangkan lapisan kulit paling atas untuk mengungkapkan sel-sel kulit yang lebih muda di bawahnya, yang dapat membantu mengurangi munculnya jaringan parut.
Itulah macam-macam bekas jerawat dan cara mengatasinya yang perlu kamu ketahui. Bila kamu mengalami masalah kulit, coba hubungi dokter saja melalui aplikasi Halodoc.
Melalui Video/Voice dan Chat, dokter bisa memberikan saran kesehatan yang tepat. Klik gambar di bawah ini untuk terhubung dengan dokter spesialis kulit.