Catat, Ini Jenis-Jenis Edema dan Perbedaannya yang Perlu Diketahui
“Ada beberapa jenis edema yang perlu dikenali. Di antaranya edema perifer, edema pulmonal, dan edema cerebral.”
Halodoc, Jakarta – Edema merupakan kondisi yang muncul dengan gejala penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pembengkakan. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya gangguan pada sistem peredaran darah, kerusakan pembuluh darah, atau masalah lainnya.
Ada berbagai penyebab dan jenis edema. Misalnya, edema paru memengaruhi paru-paru, sedangkan edema pedal menyebabkan pembengkakan di kaki. Perkembangan edema biasanya sangat lambat hingga tidak orang sadari, tapi serangannya bisa terjadi secara tiba-tiba. Meskipun merupakan kondisi yang umum, edema juga bisa menjadi tanda kondisi serius.
Jenis Edema yang Perlu Dikenali
Berikut ini beberapa jenis yang umum terjadi dan perlu kamu ketahui:
1. Perifer
Jenis edema ini terjadi ketika cairan menumpuk secara ekstrim di tubuh, seperti kaki, pergelangan kaki, atau tangan. Penyebab umumnya adalah gangguan pada sistem peredaran darah, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, atau kerusakan pada pembuluh darah.
2. Pulmonal
Selanjutnya adalah jenis pulmonal. Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk di paru-paru.
Penyebab edema pulmonal yaitu gagal jantung, infeksi paru-paru, atau masalah lain yang mengganggu pertukaran gas di dalam paru-paru. Gejalanya antara lain sesak napas, batuk berdahak berwarna merah muda, dan kelelahan.
Jika kamu mengalami Sesak Napas Akibat Edema Paru, Ini Cara Pencegahannya.
3. Cerebral
Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk di otak. Edema cerebral terjadi akibat cedera kepala, perdarahan otak, atau kondisi medis seperti tumor otak. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial yang serius dan mengancam jiwa.
4. Makula
Jenis berikutnya yaitu edema makula, yang terjadi karena penumpukan cairan di dalam area makula, bagian tengah retina di mata.
Hal tersebut biasanya terkait dengan penyakit mata, seperti retinopati diabetik atau degenerasi makula terkait usia (AMD). Gejala edema makula termasuk penglihatan kabur atau buram.
5. Pitting
Berikutnya edema pitting, yang terjadi ketika kulit membengkak dapat yang meninggalkan jejak bekas saat kamu menekannya. Kondisi ini terjadi ketika jaringan tubuh mengalami retensi cairan yang berlebihan.
Kondisi ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh dan sering kali terjadi akibat penyakit hati, gagal jantung, atau gangguan limfatik.
6. Limfedema
Jenis yang terakhir yaitu limfedema. Pembengkakan di lengan dan kaki ini paling sering disebabkan oleh kerusakan kelenjar getah bening, jaringan yang membantu menyaring kuman dan limbah di tubuh.
Kerusakan mungkin akibat perawatan kanker, seperti operasi dan radiasi. Kanker itu sendiri juga dapat memblokir kelenjar getah bening dan menyebabkan penumpukan cairan.
Hal yang Terjadi Setelah Mengalami Edema
Hal yang terjadi setelah mengalami edema sangat tergantung pada penyebabnya. Beberapa penyebab, seperti gagal jantung atau penyakit ginjal, bersifat serius dan biasanya memerlukan pengobatan berkelanjutan.
Namun, penyebab lain dari kondisi ini, seperti berdiri dalam waktu lama atau makan terlalu banyak garam, kurang serius, dan seringkali membaik dengan sedikit perubahan gaya hidup.
Penting untuk segera mengunjungi dokter jika kamu mengalaminya. Dokter akan mengidentifikasi kemungkinan penyebab dan memberikan saran tentang rencana perawatan yang terbaik untukmu.
Meskipun kondisi ini seringkali tidak berbahaya, terkadang bisa menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius. Bahkan meskipun pembengkakannya tampak ringan.
Maka itu, temui dokter sesegera mungkin jika ada bagian tubuh yang membengkak. Terutama, jika kamu sedang hamil atau mengidap diabetes, penyakit jantung, penyakit ginjal, atau penyakit paru-paru.
Jika lengan atau kaki cenderung sedikit membengkak saat duduk, berdiri, atau tidak banyak bergerak, temui dokter jika pembengkakan mulai memburuk atau tidak membaik dalam beberapa hari.