Catat, Ini Jadwal dan Manfaat Vaksin pada Anjing
“Tak hanya manusia, anjing pun perlu dijaga kesehatannya dengan cara vaksinasi. Pasalnya, ada beberapa penyakit yang hanya bisa dicegah penularannya dengan cara vaksin. Lalu, apa sebenarnya manfaat vaksin pada anjing dan kapan waktu untuk melakukannya?”
Halodoc, Jakarta – Pemberian vaksin tidak hanya dilakukan untuk manusia. Ada penyakit tertentu yang menyerang hewan yang hingga kini belum ada obatnya sehingga pencegahannya hanya bisa dilakukan dengan cara memberikan vaksin. Kucing dan anjing menjadi dua hewan yang perlu mendapatkan vaksin untuk mencegah keduanya terserang penyakit yang membahayakan.
Beberapa jenis vaksin sudah dapat diberikan sejak hewan peliharaan berusia 6 minggu. Sama pula dengan manusia, vaksin untuk hewan peliharaan terkadang juga perlu dilakukan pengulangan supaya efeknya tetap maksimal. Ini artinya, cara terbaik untuk memastikan anjing kesayangan telah mendapatkan vaksinasi secara lengkap tentu dengan memiliki jadwal vaksin.
Baca juga: Vaksin Kucing Kesayangan, Sebaiknya Umur Berapa?
Manfaat Memberikan Vaksin pada Anjing
Pastinya, melakukan vaksin pada anjing kesayangan akan membantu memberikan perlindungan pada anjing dari ancaman berbagai macam penyakit yang membahayakan, termasuk:
- Parvovirus
Parvo adalah jenis virus yang sangat menular dan menyerang semua jenis anjing. Anak anjing yang berusia 6 minggu sampai 6 bulan memiliki risiko terinfeksi parvovirus yang paling tinggi. Virus ini menyerang bagian sistem gastrointestinal dan mengakibatkan anjing mengalami kehilangan nafsu makan, demam, muntah, dan diare yang diikuti dengan darah.
Tak hanya itu, anjing juga bisa mengalami dehidrasi parah dan bisa berujung pada kematian hanya dalam waktu 3 sampai 4 hari. Lalu, apa saja gejala penyakit akibat virus ini? Kamu bisa tanyakan langsung pada dokter hewan melalui aplikasi Halodoc, download segera aplikasinya di App Store maupun Play Store.
- Distemper Anjing
Selanjutnya adalah distemper, salah satu jenis penyakit pada anjing yang menular. Masalah kesehatan ini menyerang bagian gastrointestinal, saraf, dan pernapasan anjing. Penyebaran terjadi melalui udara ketika hewan yang sudah terinfeksi batuk atau bersin. Tak hanya itu, penularan juga bisa terjadi peralatan makan dan mandi yang digunakan secara bersamaan dengan anjing lain. Penyakit ini akan mengakibatkan anjing mengalami batuk, demam, diare, kejang, muntah, muncul kotoran dari hidung dan mata, kelumpuhan, hingga kematian.
- Leptospirosis
Penyakit satu ini terjadi karena bakteri, dan beberapa anjing yang telah terinfeksi justru tidak menunjukkan adanya gejala apapun. Masalah kesehatan ini juga masuk dalam kategori zoonosis, yaitu dapat menular ke manusia dari hewan peliharaan. Gejalanya, jika terlihat, yaitu muntah, demam, hilangnya nafsu makan, lemas, dan diare.
Baca juga: Ketahui 7 Penyakit yang Rentan Dialami oleh Anak Anjing
- Hepatitis Anjing
Hepatitis yang menyerang anjing merupakan infeksi virus yang sangat menular. Penyakit ini menyerang limpa, ginjal, hati, mata, dan paru-paru. Gejalanya termasuk demam ringan, penyakit kuning, muntah, dan terjadi pembesaran pada perut anjing. Namun, penyakit ini terjadi karena virus yang tidak berhubungan dengan hepatitis yang menyerang manusia.
- Rabies
Masalah kesehatan karena virus ini terjadi pada mamalia dan menyerang bagian saraf pusat. Gejala rabies bisa berupa sakit kepala, merasa gelisah, mengalami halusinasi, produksi air liur yang berlebihan, menjadi takut air, mengalami kelumpuhan, dan berujung pada kematian.
Tak hanya memberikan perlindungan pada anjing kesayangan, vaksin anjing juga membantu melindungi anjing dari penyebaran penyakit yang berbahaya ke anjing lain dan manusia. Pasalnya, anjing yang telah mendapat vaksin tentu akan lebih kecil risikonya dalam terserang penyakit atau menyebarkannya.
Jadwal Pemberian Vaksin Anjing
Vaksin anjing sebaiknya diberikan sesuai dengan usia dan kebutuhannya, lalu dilanjutkan dengan pemberian vaksin penguat secara rutin. Berikut ini pedoman pemberian vaksin untuk anjing:
- Usia 6–8 Minggu
Memasuki usia ini, berikan vaksin untuk parvovirus dan distemper. Lalu, jenis vaksin lain yang bisa ditambahkan yaitu Bordetella.
- Usia 10–12 Minggu
Anjing yang masuk usia 6 sampai 8 minggu bisa diberikan vaksin DHPP atau vaksin untuk distemper, adenovirus atau hepatitis, parainfluenza dan parvovirus). Sementara itu, pada anjing yang masuk usia 10-12 minggu diberikan kembali vaksin DHPP lanjutan (biasanya 3-4 minggu interval dari dosis DHPP yang pertama). Adapun vaksinasi non core atau vaksin tambahan yang tidak wajib yang bisa diberikan di usia ini, yaitu influenza, bordetella, leptospirosis, dan Lyme disease (bergantung pada pola hidup anjing dan tentunya disesuaikan dengan anjuran dokter hewan).
- Usia 16–18 Minggu
Vaksin rabies bisa diberikan untuk anjing pada usia ini. Lalu, vaksin lain yang bisa dipertimbangkan untuk diberikan adalah bordetella booster leptospirosis, lyme disease, dan flu.
- Usia 12–16 Bulan
Vaksin rabies dan DHPP juga bisa diberikan pada anjing usia 12 sampai 16 bulan jika kamu belum pernah memberikannya. Lalu, sebagai pertimbangan, kamu juga bisa menambahkan pemberian vaksin bordetella, lyme disease, leptospirosis, dan coronavirus.
Baca juga: Kenali Hewan yang Memiliki Rabies
Setelah mendapatkan suntikan vaksin pertama, anjing memerlukan suntikan booster secara rutin sepanjang usianya. Ini bertujuan supaya kondisi kesehatan mereka tetap terjaga dan tubuh mereka tetap terlindungi dari berbagai ancaman penyakit yang berbahaya. Pemberian vaksin booster untuk parvovirus, distemper, rabies, dan hepatitis bisa diberikan setiap satu atau tiga tahun bergantung pada kondisi hewan dan risiko terjadinya paparan. Sementara untuk leptospirosis, pemberian vaksin ulangan bisa dilakukan setiap tahun.