Catat, Ini Dampak Negatif Overthinking Bagi Kesehatan
Overthinking yang tak diatasi dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Overthinking adalah kecenderungan seseorang untuk terlalu banyak memikirkan atau mempertimbangkan suatu hal, sering kali secara berlebihan atau berulang-ulang.
Seseorang yang mengalami overthinking cenderung melakukan analisis yang berlebihan, refleksi yang berlebihan, atau mengkhawatirkan sesuatu dengan berlebihan.
Mereka cenderung terjebak dalam lingkaran pikiran yang sulit untuk dihentikan, yang pada akhirnya dapat mengganggu kesehatan mental dan emosional.
Bagi orang yang selalu overthinking, rasanya tidak mungkin untuk tetap tenang.
Perlu diingat, terus-menerus resah dan khawatir mungkin menuntut kamu tidak memiliki kedamaian mental.
Dampak Negatif Overthinking
Overthinking yang berkelanjutan memiliki potensi untuk menimbulkan dampak yang merugikan bagi kesejahteraan baik fisik maupun mental seseorang.
Ketika seseorang terlalu banyak memikirkan situasi atau masalah tanpa henti, tanpa mendapatkan solusi yang memuaskan, dampak negatifnya dapat sangat signifikan, seperti:
1. Memengaruhi kinerja otak
Salah satu organ tubuh yang paling berdampak akibat overthinking dan stres, yaitu otak.
Stres cenderung berdampak pada kesehatan otak. Kortisol bisa merusak dan membunuh sel-sel otak pada hipokampus.
Ketika kamu terlalu terjebak dalam overthinking, itu dapat mengubah cara otak terhubung dan berkomunikasi, hingga mengganggu suasana hati dan meningkatkan risiko terkena penyakit mental seperti kecemasan, stres, dan depresi.
Selain itu, hal ini juga bisa mengurangi energi untuk berkonsentrasi, mengganggu kemampuan kamu dalam menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan dengan tepat.
2. Memengaruhi sistem pencernaan
Terlalu banyak berpikir bisa menyebabkan stres, yang pada akhirnya memengaruhi sistem pencernaan.
Stres yang timbul dari overthinking bisa merugikan kesehatan pencernaan karena mengurangi aliran darah dan oksigen ke perut.
Hingga dapat mengakibatkan penyakit radang usus, sindrom iritasi usus besar, perubahan motilitas saluran cerna dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus.
3. Kenaikan tekanan darah
Overthinking yang kamu alami secara terus menerus akan merampas ketenangan pikiran kamu.
Hal ini berpotensi memicu stres yang dapat mengakibatkan meningkatnya tekanan darah dan meningkatkan risiko terkena masalah jantung seperti stroke atau serangan jantung.
Tingkat stres yang tinggi juga bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, dan kamu mungkin akan cenderung mengadopsi kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol, yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan secara keseluruhan.
4. Mengurangi nafsu makan
Dalam waktu singkat, overthinking dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Hal ini disebabkan oleh sibuknya otak dalam proses berpikir yang intens, sehingga tidak memberikan sinyal yang tepat kepada tubuh bahwa kamu lapar atau bahwa sudah waktunya untuk makan.
4. Merusak Kesehatan Kulit
Kecemasan, stres, dan kebiasaan overthinking yang berlangsung terus-menerus dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan kulit.
Stres emosional yang dipicu oleh overthinking dapat mempengaruhi atau bahkan memperburuk sejumlah kondisi kulit, termasuk psoriasis, dermatitis atopik, pruritus, alopecia areata, dan dermatitis seboroik.
Stres memicu peradangan dalam tubuh yang dapat menyebabkan flare-up atau peningkatan gejala pada kulit.
Sistem kompleks kulit yang melibatkan interaksi antara sistem endokrin dan sistem kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh stres kronis, yang dapat memperburuk kondisi penyakit kulit tersebut.
5. Menekan Sistem Kekebalan Tubuh
Apakah kamu pernah menyadari bahwa dalam kondisi overthinking, stres atau kecemasan, kamu sering kali rentan terhadap penyakit?
Kondisi ini disebabkan oleh pelepasan hormon kortisol dalam tubuh sebagai respons terhadap stres, yang akhirnya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Ketika pertahanan alami tubuh menjadi terganggu, tubuh menjadi lebih rentan terhadap serangan infeksi dan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi, infeksi, serta penyakit lainnya.
6. Risiko Kanker Meningkat
Pola berpikir berlebihan atau overthinking menyebabkan stres dan aktivitas yang terus menerus pada sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal, yang dapat merusak respons imun tubuh.
Hal ini meningkatkan risiko terjadinya perkembangan kanker tertentu secara berkelanjutan.
Menyadari bahwa kamu sedang overthinking dan menyadari apa yang sedang terjadi adalah langkah pertama untuk mengelola overthinking.
Jika masih terasa sulit, jangan sungkan untuk berbicara dengan teman, orang terkasih, atau psikolog melalui layanan Halodoc.
Hubungi Psikolog/Psikiater Ini untuk Jadi Teman Curhat Atasi Overthinking
Jika kamu mengalami overthinking yang berlebihan yang berdampak pada keseharianmu, mungkin saatnya mencari dukungan dan konseling yang tepat.
Kamu dapat mencari bantuan dengan menghubungi daftar psikolog/psikiater yang dapat menjadi pendengar yang baik dan siap membantu kamu.
Tidak perlu ragu untuk berbicara terbuka kepada seorang psikolog/psikiater tentang keluhan yang kamu alami.
Kamu bisa menghubungi daftar psikolog/psikiater yang berpengalaman dan telah mendapat ulasan positif dari pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Berikut adalah daftar psikolog/psikiater yang mungkin bisa membantu:
1. Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog
Kamu dapat menghubungi Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, seorang ahli psikologi yang merupakan lulusan Universitas Mercu Buana pada tahun 2014 dan Universitas Persada Indonesia YAI pada tahun 2019.
Saat ini, Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, tengah aktif berpraktik di daerah Tangerang Selatan, Banten.
Dengan pengalaman selama 4 tahun, kamu dapat mencari konseling melalui layanan Halodoc jika kamu membutuhkan pendengar yang penuh perhatian.
Ia juga menyediakan layanan konseling yang berfokus pada berbagai aspek kehidupan seperti hubungan dan keluarga, gangguan kecemasan, serta berbagai masalah kesehatan mental lainnya termasuk overthinking.
Chat Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Rp 80.000,- di Halodoc.
2. Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog
Saran berikutnya adalah Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, yang menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Brawijaya pada tahun 2013 dan meraih gelar magister di Universitas Indonesia pada tahun 2018.
Saat ini, ia aktif dalam praktek di Bekasi, Jawa Barat, dan juga menjadi anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Dengan pengalaman sebagai psikolog klinis selama 6 tahun, Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, dapat dijadwalkan untuk sesi konseling melalui layanan Halodoc.
Ia dapat memberikan konsultasi tentang berbagai masalah, seperti masalah keluarga dan hubungan, gangguan kecemasan, pengasuhan anak, dan masalah overthinking.
Chat Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc
3. dr. Mariati Sp.KJ
Berikutnya, kamu bisa kamu menghubungi dokter spesialis kejiwaan dr. Mariati Sp.KJ. yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh pada 2013 dan Universitas Sebelas Maret pada 2022.
Saat ini, dr. Mariati Sp.KJ aktif berpraktik di Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur dan terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).
Dokter Mariati Sp.KJ telah berpengalaman sebagai dokter jiwa selama 8 tahun sehingga kamu tak perlu ragu berkonsultasi di Halodoc terkait cara menangani overthinking.
Ia juga bisa memberikan konsultasi seputar depresi, gangguan kepribadian, gangguan mood, trauma, pengembangan diri maupun masalah kesehatan mental lainnya.
Chat dr. Mariati Sp.KJ mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.
Catat, ini 5 Penyebab Kelelahan saat Bangun Tidur.
4. dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
Pilihan dokter lain yang dapat kamu hubungi adalah dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ. lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia pada tahun 2013 dan Universitas Udayana pada tahun 2022.
Saat ini, ia berpraktik di Brebes, Jawa Tengah, dan merupakan anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).
Dengan pengalaman selama 10 tahun sebagai dokter kejiwaan, kamu dapat berkonsultasi di Halodoc mengenai cara mengatasi overthinking dan masalah mental lainnya.
Chat dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
5. dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
Kamu juga dapat menghubungi dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2012 dan 2023.
Saat ini, ia dokter Anastasia Kharisma Sp.KJ melakukan praktik di Denpasar, Bali dan tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).
Ia telah berpengalaman sebagai dokter jiwa selama 11 tahun sehingga kamu bisa berkonsultasi di Halodoc terkait berbagai masalah kejiwaan seperti overthinking.
Chat dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ muali dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Jangan ragu untuk menghubungi dokter yang tersedia 24/7 melalui layanan Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kamu juga bisa merasa tenang karena privasi kamu terjamin aman.
Tidak perlu tunggu lebih lama, manfaatkan layanan Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan konsultasi kesehatan yang lebih mudah dan cepat!
Referensi:
Healthshots. Diakses pada 2024. Here’s How Overthinking Can Impact Your Overall Health
WebMD. Diakses pada 2024. How Worrying Affects the Body
The Health Site. Diakses pada 2024. 6 health Problems Caused by Overthinking
Huffpost. Diakses pada 2024. Here’s What Happens To Your Body When You Overthink
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan