Catat, Ini Dampak Konsumsi Ekstasi yang Mengancam Generasi Muda
“Penggunaan obat inex atau jenis ekstasi lainnya telah terbukti dapat merusak masa depan generasi muda. Efeknya bisa bersifat jangka pendek, jangka panjang, bahkan saat mereka sudah menghentikan penggunaan obat terlarang.”
Halodoc, Jakarta – Ekstasi adalah salah satu jenis narkotika yang populer di kalangan remaja dan dewasa muda. Kebanyakan orang menggunakannya untuk keperluan rekreasional karena dapat menghasilkan efek euforia, meningkatkan energi, dan meningkatkan rasa empati sosial.
Overdosis ekstasi dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang parah, kegagalan organ, dan masalah jantung yang mengancam nyawa, bahkan kematian. Penting untuk memahami pengertian ekstasi dan mengapa penggunaannya dapat menjadi ancaman serius bagi generasi muda.
Apa Itu Ekstasi?
Ekstasi atau obat inex adalah nama umum untuk obat sintesis ilegal dengan nama methylenedioxymethamphetamine (MDMA). Obat tersebut merupakan empathogen, yang berarti dapat meningkatkan perasaan empati dan kasih sayang terhadap orang lain.
Selain itu, jenis obat ilegal ini juga bertindak sebagai stimulan, karena dapat mempercepat kerja sistem saraf pusat pada dosis tinggi sehingga mengubah persepsi seseorang terhadap realitas dan mengakibatkan halusinasi.
Obat ini sering kali disalahgunakan oleh orang yang memiliki tingkat stres dan depresi yang tinggi. Karena efeknya itu, penggunaan obat ini sangat dilarang.
Baca “Pengertian Narkoba dan 9 Dampaknya bagi Kesehatan” untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, mengenai pengertian obat-obatan terlarang beserta dampaknya.
Apa Efek dari Ekstasi?
Penggunaan obat terlarang ini juga akan membuat para penggunanya menjadi ketergantungan atau kecanduan. Karena itu, sering ditemukan kasus overdosis penggunaan.
Obat yang hadir dalam berbagai bentuk dan warna ini juga terkadang dicampur dengan narkotika jenis lain agar efek yang didapatkan lebih terasa.
Di Indonesia, ekstasi termasuk dalam kategori obat-obatan terlarang golongan I. Obat Inex, ADAM, Clarity, atau Essence adalah sebutan lain dari obat terlarang ini yang umum digunakan. Cara mengonsumsinya beragam, mulai dari hisapan melalui hidung setelah dihaluskan, suntikan langsung ke pembuluh darah (biasanya di tangan), atau ditelan laiknya meminum obat.
Di balik sensasi menyenangkan dan melegakan yang didapat, mengonsumsi obat terlarang ini juga memiliki dampak negatif untuk kesehatan tubuh.
1. Efek jangka pendek
Efek ekstasi jangka pendek yang paling terasa adalah setelah kamu mengonsumsinya. Akan terjadi perubahan emosi, seperti hilangnya rasa sedih, cemas, dan khawatir.
Stres dan depresi tak lagi mengganggu karena pemakai akan berhalusinasi seolah-olah mereka merasa senang, bahagia, selalu dan ingin tertawa.
Namun, semua perasaan bahagia dan menyenangkan ini sifatnya hanya semu dan tak menyelesaikan masalah yang membuatmu stres dan depresi. Tentunya, ini bukan hal yang baik untuk kesehatan psikis para pemakai.
Umumnya, efek samping muncul sekitar 20 menit dan akan berlangsung sekitar 3-4 jam. Efeknya ditandai dengan:
- Euforia dan merasa energi serta percaya diri tinggi.
- Detak jantung dan pernapasan cepat.
- Tekanan darah meningkat.
- Berkeringat dan dehidrasi.
- Mual.
- Mengatupkan rahang dan menggertakkan gigi.
- Kesemutan dan nyeri otot.
- pupil-pupil mengecil atau membesar.
- Haus berlebihan, tapi jika minum terlalu banyak air dapat mengakibatkan kematian.
- Kehilangan selera makan.
- Halusinasi.
Efek di atas jika dibiarkan dapat mengganggu kesehatan ginjal, bahkan menyebabkan kematian.
2. Efek ekstraksi subakut
Biasanya, ada pola yang khas dari penggunaan obat terlarang ini, yaitu periode yang terus menerus menggunakannya.
Lalu, diikuti dengan periode tanpa penggunaan ekstasi sama sekali, kemudian pengulangan. Lama-kelamaan, penggunaan obat ilegal ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan aritmia.
Selama periode tidak menggunakan obat terlarang ini sama sekali, pengguna dapat mengalami:
- Depresi.
- Gangguan ingatan dan konsentrasi.
- Kecemasan.
- Agresif.
- Mudah marah.
Pasalnya, di balik perasaan bahagia dan senang yang dominan, organ-organ tubuh dipaksa bekerja ekstra selama 3-4 jam. Reaksi ini perlahan tapi pasti akan menggerogoti organ-organ tubuhmu karena sifatnya yang merusak.
3. Efek jangka panjang
Penggunaan jenis obat terlarang ini juga memiliki efek jangka panjang. Studi menunjukkan bahwa masalah jangka panjang yang mungkin muncul yaitu:
- Kerusakan permanen pada sel-sel otak yang membuat neurotransmitter serotonin. Sel tersebut penting dalam pengaturan suasana hati, suhu tubuh, nafsu makan, dan dorongan seks.
- Kerusakan hati.
- Masalah memori dan konsentrasi.
- Depresi.
- Perubahan kepribadian.
- Risiko infeksi human immunodeficiency virus (HIV), hepatitis, keracunan darah atau abses kulit, jika obat disuntikkan menggunakan jarum suntik bersama.
- Peningkatan kebutuhan untuk menggunakan obat lain (seperti benzodiazepin, alkohol, atau ganja) untuk menyeimbangkan efek samping.
Konsumsi obat terlarang ini dalam jumlah berlebih dan jangka panjang akan mengakibatkan kerusakan otak. Tanda-tanda yang terlihat adalah tubuh mengalami stroke, dan menurunnya daya ingat akibat kelumpuhan otak.
Pada beberapa kasus, penggunaan dalam jangka panjang akan menyebabkan kematian.
4. Efek penarikan obat
Orang yang telah menggunakan obat terlarang ini dalam waktu lama biasanya mengalami peningkatan kebutuhan dosis agar bisa mencapai rasa bahagia yang diinginkan. Jika dosis itu tidak bisa dicapai, misalnya saat berhenti memakainya, maka pengguna akan mengalami efek penarikan obat atau sakau.
Gejala penarikan obat yang dapat dirasakan yaitu gelisah, bingung, kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan depresi berat. Ketidaknyamanan tersebut bisa membuat pengguna untuk terus menggunakannya hingga overdosis.
Apabila pengguna ekstasi tidak menyadari bahwa ia sedang hamil dan terus menggunakan obat ilegal ini, maka hal tersebut dapat membahayakan janinnya. Efek obat terlarang ini pada kehamilan dan janin yaitu keguguran, kelahiran prematur, bahkan cacat lahir.
Selain ekstasi, narkoba jenis lainnya pun juga berbahaya bagi kesehatan tubuh. Ketahui dampak selengkapnya dalam artikel ini: Ini 11 efek Berbahaya Narkoba yang Perlu Diketahui.
Ciri-ciri Pengguna Ekstasi
Penggunaan obat ilegal, seperti obat inex, dapat mempengaruhi keseimbangan bahan kimia di otak.
Awalnya, pengguna merasakan gelombang empati terhadap orang lain, penurunan perasaan cemas, dan memiliki perasaan sejahtera secara umum. Efek awal tersebut dapat berlangsung sekitar 3-6 jam.
Selama sekitar satu minggu setelah menggunakannya (atau lebih lama), perasaan menyenangkan awal akan berubah menjadi kecemasan, lekas marah, sedih, dan gelisah. Pengguna juga dapat melakukan tindakan impulsif bahkan agresif. Selain itu, ketajaman mental pengguna dapat menurun secara signifikan.
Pengguna obat inex mungkin tidak merasa atau berpikir mereka sedang memiliki masalah. Mereka mungkin menganggap zat tersebut aman digunakan dalam jumlah sedang. Namun, ada ciri-ciri pengguna ekstasi yang harus diperhatikan keluarga atau orang terdekat untuk dapat menolong pengguna keluar dari masalah penyalahgunaan zat.
Ciri-ciri fisik pengguna obat terlarang ini di antaranya:
- Terlihat selalu lelah.
- Alami perubahan berat badan yang drastis.
- Mata yang terus merah.
- Memar atau infeksi akibat penggunaan jarum suntik.
- Tubuh yang bergetar atau mudah merasa gugup.
- Penurunan terkait kebersihan.
- Penampilan fisik yang tidak terawat.
Selain itu, ciri-ciri pengguna ekstasi juga terlihat dari perubahan emosional. Di antaranya:
- Terlihat perubahan kepribadian yang drastis.
- Mengalami perubahan suasana hati yang intens.
- Memiliki pemikiran dan penilaian yang terganggu.
- Alami gejala depresi atau kecemasan.
- Kehilangan kemampuan untuk mengelola emosi setelah alami pengalaman traumatis.
Sementara itu, jika pengguna sudah cukup lama menggunakannya, bahkan sudah sampai ketergantungan, maka ciri-ciri yang dapat terlihat di antaranya:
- Menjauh dari teman dan keluarga dan menghindari terlibat dalam kegiatan sosial karena penggunaan obat ilegal.
- Tidak mampu mengurangi atau berhenti menggunakan obat ilegal, meskipun ada upaya untuk melakukannya.
- Penggunaan ekstasi secara terus-menerus terlepas dari masalah emosional, keuangan, hukum, medis, dan mental negatif yang muncul.
- Menghabiskan banyak waktu dan tenaga yang terfokus untuk membeli dan menggunakan obat inex atau jenis lainnya.
- Menggunakan lebih banyak ekstasi dari yang dimaksudkan semua, seperti mengambil dosis berturut-turut untuk mempertahankan efek yang menyenangkan.
Ciri-ciri fisik pengguna ekstasi atau obat terlarang lainnya umumnya tidak jauh berbeda. Ketahui selengkapnya di sini: Ini 9 Ciri Pengguna Narkoba Dilihat dari Kondisi Fisik.
Jika, ciri-ciri di atas terjadi pada seseorang, maka keluarga atau kerabat terdekat harus segera mencari pertolongan medis untuk membantunya. Sebab jika dibiarkan, maka pengguna bisa mengalami masalah kesehatan serius bahkan kematian.
Ingat juga untuk jangan pernah mengonsumsi obat ilegal dan berbagai narkotika lainnya, karena itu hanya akan merusak tubuhmu. Hubungi dokter terpercaya di Halodoc✔️ agar bisa mendapatkan penanganan lanjutan yang tepat.
Apakah Ekstasi dan Sabu Sama?
Ekstasi dan sabu (metamfetamin) adalah dua jenis narkotika yang berbeda. Ini adalah obat psikoaktif yang umumnya digunakan sebagai obat rekreasi. Obat ini biasanya berbentuk pil atau tablet yang sering dihiasi dengan logo atau gambar tertentu.
Efek ekstasi termasuk perasaan euforia, peningkatan energi, perasaan terhubung dengan orang lain, dan peningkatan persepsi sensorik. Selain itu, ekstasi juga dapat memiliki efek samping berbahaya seperti dehidrasi, meningkatkan suhu tubuh, tekanan darah tinggi, kejang, bahkan kerusakan organ.
Sementara itu, sabu atau metamfetamin adalah stimulan sintetis yang sangat kuat. Biasanya berbentuk kristal atau butiran putih yang mudah larut dalam air atau alkohol.
Sabu memiliki efek psikoaktif yang kuat dan dapat menyebabkan perasaan euforia, peningkatan energi, dan perasaan percaya diri yang berlebihan.
Di balik efeknya yang seakan “menjanjikan”, sabu juga memiliki efek samping serius. Contohnya seperti gangguan tidur, penurunan nafsu makan, kecemasan, paranoid, dan bahkan kerusakan otak jangka panjang.
Meskipun ekstasi dan sabu adalah narkotika yang berbeda, keduanya memiliki potensi penyalahgunaan dan efek berbahaya bagi kesehatan. Kedua zat tersebut merupakan ilegal di banyak negara, termasuk Indonesia. Mereka diklasifikasikan sebagai narkotika berbahaya yang dapat menyebabkan ketergantungan dan masalah kesehatan yang serius.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2023. MDMA: What you need to know about Molly.
Better Health. Diakses pada 2023. Ecstasy (MDMA).
American Addiction Center. Diakses pada 2023. Physical, Mental, and Behavioral Effects of Ecstasy.
Addiction Center. Diakses pada 2023. Ecstasy Withdrawal and Detox.
Drug Free CT. Diakses pada 2023. Short-Term Effects of MDMA.
Retreat Behavioral Health. Diakses pada 2023. Examining the Characteristics of MDMA Abuse.
Welevelupnj.com. Diakses pada 2023. Is Molly Meth? What is the Difference Between Molly vs Meth?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan