Catat, Ini 4 Komplikasi yang Bisa Terjadi Akibat Kanker Limfoma
“Kanker limfoma yang tidak segera diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius. Risiko komplikasi kanker ini dapat juga muncul akibat prosedur perawatan seperti kemoterapi dan radioterapi.”
Halodoc, Jakarta – Banyak jenis kanker yang diketahui sangat mematikan dan salah satunya adalah kanker limfoma. Jenis kanker ini dapat menyerang sistem limfatik yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia karena terdapat sel darah putih yang membantu proses pembentukan antibodi tubuh.
Ketika sel limfosit ini diserang kanker, maka sistem kekebalan tubuh menurun dan membuat pengidapnya rentan sakit. Bila tidak segera diobati, pengidap kanker ini akan berpotensi mengalami beberapa komplikasi serius. Simak pembahasan mengenai komplikasi yang bisa terjadi akibat kanker limfoma berikut ini!
Risiko Komplikasi Kanker Limfoma
Kanker limfoma dibedakan menjadi dua, yakni limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Perbedaan utamanya terletak pada jenis sel limfosit yang diserang sel kanker, bisa diketahui lewat pemeriksaan di bawah mikroskop. Kedua jenis kanker ini sama-sama dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius.
Risiko komplikasi kanker ini dapat juga muncul akibat prosedur perawatan seperti kemoterapi dan radioterapi. Nah, berikut beberapa komplikasi serius yang disebabkan oleh kanker ini yang tidak segera diobati.
1. Menimbulkan Kanker Susulan
Kanker sekunder, seperti leukemia dan tumor padat, adalah salah satu penyebab utama kematian pada orang dengan limfoma. Leukemia atau kanker darah dapat berkembang setelah bertahun-tahun terpapar obat kemoterapi alkilasi. Sementara, 70 hingga 80 persen orang dengan paparan radiasi kombinasi dan kemoterapi dapat terkena tumor padat sekunder.
Pengobatan kemoterapi kanker limfoma dalam waktu yang lama juga berpotensi menyebabkan kanker lain. Seperti misalnya kanker payudara yang dapat terjadi sebelum usia 35 tahun jika pengobatan radiasi telah dijalani selama 10 hingga 15 tahun. Perokok dan orang yang pernah menjalani kemoterapi limfoma juga berpotensi tinggi terkena kanker paru-paru
2. Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh
Seperti yang diketahui, kanker ini dapat menyerang sistem imun tubuh pengidapnya. Kondisi ini membuat pengidapnya rentan terserang infeksi penyakit. Infeksi penyakit menimbulkan gejala berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, diare, dan kelelahan.
3. Penyakit Jantung
Penyakit jantung diyakini sebagai penyebab kematian non-kanker utama pada orang dengan limfoma. Pengidap limfoma kemungkinan lima kali lebih berpotensi terkena penyakit arteri koroner atau CAD. Sebagian besar kasus CAD terjadi antara 10 hingga 25 tahun setelah terpapar terapi radiasi dada untuk limfoma.
4. Menyebabkan Ketidaksuburan
Selain menyerang sistem imun, limfoma juga dapat memengaruhi organ sistem endokrin. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan ketidakcukupan hormon yang dapat bertahan selama bertahun-tahun setelah pengobatan untuk limfoma. Komplikasi yang paling umum terjadi adalah hipotiroidisme (fungsi tiroid rendah).
Cara Mencegah Kanker Limfoma
Banyak ahli mengatakan bahwa limfoma sulit dicegah. Ini karena penyebabnya belum diketahui dan banyak faktor yang dapat memengaruhinya. Akan tetapi, berdasarkan faktor risikonya, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari limfoma, antara lain:
- Mencegah penyebaran HIV/AIDS melalui hubungan intim yang aman dan tidak menggunakan narkoba.
- Jika lingkungan kerja memiliki potensi paparan benzena dan pestisida, gunakan alat pelindung diri saat bekerja.
Ada pula langkah utama ketika telah didiagnosa mengidap limfoma. Langkah utama pengobatan limfoma adalah kemoterapi yang diberikan melalui infus atau oral. Perlu diketahui bahwa obat yang diberikan pada terapi biologis menempelkan diri pada sel kanker, lalu merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuhnya.
Itulah pembahasan mengenai komplikasi kanker limfoma. Apabila kamu mengalami masalah kesehatan, segera periksakan ke dokter. Kamu bisa mengunjungi rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Segera download Halodoc sekarang juga!