Cara Penularan Malaria dan Pencegahannya yang Perlu Diwaspadai
“Gigitan nyamuk betina Anopheles yang terinfeksi menjadi cara penularan utama terjadinya malaria. Karenanya, dibutuhkan pencegahan untuk mengendalikan faktor risikonya.”
Halodoc, Jakarta – Malaria adalah penyakit akibat parasit Plasmodium yang dapat tertular melalui nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini berbahaya dan menyebar luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Sebagai antisipasi, kamu dapat membaca artikel tentang Kenali Nyamuk Anopheles yang Jadi Penyebab Malaria sebagai waspada secara dini. Malaria dapat menyerang siapa saja. Namun, lebih sering menyerang anak-anak dan orang dewasa yang tinggal atau bepergian ke daerah dengan tingkat penyebaran yang tinggi.
Bagaimana Malaria Menular?
Di Indonesia, malaria menjadi salah satu penyakit yang paling umum terjadi. Penyakit ini tidak dapat menular langsung dari orang ke orang. Namun, kamu harus tetap waspada, sebab satu gigitan nyamuk saja bisa tertular langsung.
Penularannya dapat menular melalui gigitan nyamuk betina dari genus Anopheles yang terinfeksi. Nyamuk Anopheles tersebut biasanya menggigit pada malam hari dan mencari darah sebagai sumber protein untuk mengembangkan telur.
Ketika nyamuk tersebut menggigit, parasit Plasmodium yang terdapat di dalam air liur nyamuk dapat masuk ke dalam aliran darah manusia dan mulai berkembang biak di dalam sel darah merah manusia.
Selain melalui gigitan nyamuk, juga dapat menularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi dengan parasit Plasmodium atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Siapa yang mungkin terkena malaria?
Siapapun bisa terkena, tetapi orang yang tinggal di Afrika memiliki risiko lebih tinggi terkena daripada yang lain. Anak kecil, orang tua, dan mereka yang sedang hamil memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Orang yang hidup dalam kemiskinan dan tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan lebih cenderung mengalami komplikasi penyakit.
Lebih dari 90% kematian akibat malaria terjadi di Afrika, dan hampir semua yang meninggal adalah anak kecil. Lebih dari 80% kematian di wilayah tersebut pada tahun 2020 melibatkan anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Apa penyebab malaria?
Ketika nyamuk menggigit seseorang yang menderita malaria, nyamuk tersebut menjadi terinfeksi. Saat nyamuk itu menggigit orang lain, ia memindahkan parasit ke aliran darah orang lain. Di sana, parasit berkembang biak. Ada lima jenis parasit yang dapat menginfeksi manusia.
Dalam kasus yang jarang terjadi, orang yang hamil dan yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ini kepada anaknya sebelum atau selama kelahiran. Tetapi tidak mungkin, penularannya melalui transfusi darah, donasi organ, dan jarum suntik.
Apa saja tanda dan gejala malaria?
Tanda dan gejalanya mirip dengan gejala flu. Adapun tanda dan gejala khas, seperti:
- Demam dan berkeringat.
- Tubuh menggigil.
- Sakit kepala dan nyeri otot.
- Kelelahan.
- Nyeri dada, masalah pernapasan, dan batuk.
- Diare, mual dan muntah.
- Saat kondisi semakin parah, penyakit ini dapat menyebabkan anemia dan penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menguning).
Bentuk yang paling parah, yang dapat berkembang menjadi koma terkenal dengan istilah sebagai malaria serebral. Jenis ini mewakili sekitar 15% kematian pada anak-anak dan hampir 20% kematian orang dewasa.
Seperti Apa Cara Pencegahan Malaria?
Pencegahan sangat penting untuk menghindari terjadinya penyakit ini. Berikut adalah beberapa cara pencegahan, seperti:
1. Gunakan Kelambu Tertutup
Gunakan kelambu yang terbuat dari bahan yang kuat dan dapat menutupi tempat tidur dengan baik. Kelambu harus bergantung sebelum senja dan harus melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa tidak ada nyamuk yang masuk ke dalam kelambu. Pastikan kelambu tidak terkena kulit dan bergantung dengan baik sehingga tidak ada celah di mana nyamuk dapat masuk.
2. Gunakan Obat Anti-Malaria
Penggunaan obat dapat menjadi langkah pencegahan dan pengobatan. Obat ini dapat membunuh parasit Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Pastikan berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum menggunakan konsumsi obatnya.
3. Hindari Gigitan Nyamuk
Gigitan nyamuk memiliki tingkat penyebaran yang tinggi, dengan memakai pakaian yang menutupi tubuh dan menghindari daerah berpotensi dapat menjadi cara pencegehan yang efektif. Hindari berada di luar rumah pada malam hari dan gunakan insektisida untuk membunuh nyamuk.
4. Gunakan Alat Perlindungan Diri
Gunakan alat perlindungan diri seperti repellent atau lotion yang dapat mengusir nyamuk dari tubuh.
5. Hindari Penggunaan Jarum Suntik yang Tidak Steril
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dapat menyebabkan penyebaran melalui darah yang terkontaminasi. Pastikan untuk selalu menggunakan jarum suntik yang steril dan dibuang setelah satu kali digunakan.
Dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia harapannya dapat meningkatkan kembali semangat kita untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar tidak menimbulkan potensi terjadinya malaria dan mengurangi angka kematian akibat gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
Karena sudah mengetahui terkait dengan penularan dan cara pencegahan malaria, sebaiknya kamu dapat menerapkannya. Namun, jika kamu merasakan tanda dan gejala seperti penjelasan diatas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter di aplikasi Halodoc.
Beragam pilihan untuk dapat berkomunikasi dengan dokter, seperti chat, voice maupun video call ada di Halodoc. Jika kamu ingin membeli kebutuhan medis, seperti obat maupun suplemen vitamin, kamu bisa menggunakan layanan Pharmacy Delivery yang dapat mengantarkan pesanan kamu sampai ke tempat tujuan yang diinginkan.
Jadi tunggu apalagi, segera download Halodoc di Apps Store maupun Play Store dan nikmati kemudahannya!