Cara Penggunaan Ketoconazole untuk Atasi Infeksi Jamur
Halodoc, Jakarta – Jamur biasanya tumbuh di area tubuh yang lembap di mana permukaan kulit bertemu. Misalnya di antara jari-jari kaki, di area genital, dan di bawah payudara. Infeksi jamur kulit yang umum disebabkan oleh jamur Candida atau Malassezia furfur atau dermatofita, seperti Epidermophyton, Microsporum, dan Trichophyton. Jenis jamur ini hanya hidup di lapisan paling atas epidermis (stratum korneum) dan tidak menembus lebih dalam.
Penggunaan obat antijamur dan mencegah kulit dari kelembapan yang berlebihan adalah cara untuk mengatasi infeksi jamur. Salah satu pengobatan untuk mengatasi infeksi jamur adalah dengan menggunakan ketoconazole. Bagaimana cara penggunaan ketoconazole untuk atasi infeksi jamur?
Baca juga: Faktor yang Menjadi Pemicu Tinea Cruris
Ketoconazole Mencegah Pertumbuhan Jamur
Ketokonazol digunakan untuk mengobati infeksi kulit seperti kutu air, gatal di selangkangan, kurap, dan jenis ketombe tertentu. Obat ini juga digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang dikenal sebagai pityriasis (tinea versicolor) atau infeksi jamur yang menyebabkan pencerahan atau penggelapan kulit leher, dada, lengan, atau kaki. Ketoconazole adalah antijamur azole yang bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan jamur.
Penggunaan ketoconazole bisa dengan cara sebagai berikut:
1. Gunakan obat ini hanya pada kulit.
2. Bersihkan dan keringkan area yang akan dirawat.
3. Oleskan obat ini ke kulit yang terkena, biasanya sekali atau dua kali sehari atau seperti yang diarahkan oleh dokter.
4. Dosis dan lama pengobatan tergantung pada jenis infeksi yang diobati.
5. Jangan gunakan ini lebih sering dari yang ditentukan. Kondisi kamu tidak akan sembuh lebih cepat, tetapi efek sampingnya mungkin meningkat.
6. Oleskan obat secukupnya untuk menutupi kulit yang terkena dan beberapa kulit di sekitarnya. 7. Setelah mengoleskan obat ini, cuci tangan dan jangan membungkus, menutupi atau membalut area tersebut kecuali atas saran dokter.
8. Jangan gunakan obat ini di mata, hidung, mulut, atau vagina. Jika obat ini masuk ke mata (misalnya, saat digunakan untuk mengobati ketombe), bilas hingga bersih dengan air.
Baca juga: Lakukan Lebiasaan Sederhana Ini untuk Mencegah Tinea Cruris
9. Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal darinya. Ingatlah untuk menggunakannya pada waktu yang sama setiap hari.
10. Terus gunakan obat ini sampai jumlah yang diresepkan habis, bahkan jika gejala hilang setelah memulai ketokonazol. Menghentikan pengobatan terlalu dini dapat membuat jamur terus tumbuh, yang dapat menyebabkan infeksi kambuh.
Beri tahu dokter jika kondisi berlanjut setelah jumlah perawatan yang ditentukan atau memburuk kapan saja. Jika kondisi jamur memburuk, segera ke hubungi dokter.
Harus dengan Resep Dokter
Jangan menggunakan ketoconazole tanpa rekomendasi dari dokter. Walaupun atas rekomendasi dokter, terkadang penggunaan ketoconazole juga bisa memicu efek samping mulai dari rasa perih, bengkak, iritasi, atau kemerahan pada kulit.
Ingatlah bahwa dokter meresepkan obat ini karena menilai bahwa manfaatnya bagimu lebih besar daripada risiko efek samping. Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.
Baca juga: Perhatikan Cara Mencegah Tinea Pedis
Beri tahu dokter segera jika salah satu dari efek samping yang tidak biasa tetapi serius ini terjadi, yaitu luka terbuka dan melepuh. Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini tidak mungkin terjadi, tetapi segera dapatkan bantuan medis jika itu terjadi. Gejala reaksi alergi yang serius mungkin termasuk: ruam, gatal, bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing parah, atau kesulitan bernapas.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Ketoconazole Topical.
MSD Manual Consumer Version. Diakses pada 2021. Overview of Fungal Skin Infections.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan