Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi yang Benar

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Agustus 2021
Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi yang BenarCara Mengukur Lingkar Kepala Bayi yang Benar

“Anak akan mengalami pertumbuhan pesat di dua tahun pertama kehidupannya. Itu sebabnya, penting untuk mengukur lingkar kepala bayi guna memantau perkembangan otaknya. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengukur kepala bayi untuk mendapatkan angka yang akurat.”

Halodoc, Jakarta – Selain mengukur panjang dan berat, dokter atau perawat pasti akan mengukur lingkar kepala bayi pada setiap pemeriksaan. Hampir 80 persen pertumbuhan otak dan kepala bayi terjadi selama dua tahun pertama. Itu sebabnya, pengukuran lingkar kepala akan membantu dokter dalam memantau pertumbuhan otaknya. 

Ibu tak usah khawatir jika ukuran kepala tampak tidak proporsional dengan tinggi dan berat badannya karena ini adalah hal normal. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Jika orangtua yang memiliki kepala besar, bayi kemungkinan akan memiliki kepala yang besar juga.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Tanda Tumbuh Kembang Anak yang Ideal

Bagaimana Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi ?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan bahwa pengukuran lingkar kepala bayi  sebaiknya dilakukan bersama dengan ukuran ubun-ubun besar. Nah, berikut cara tepat untuk mengukur lingkar kepala bayi:

  1. Gunakan pita pengukur yang tidak elastis atau tidak bisa diregangkan

2. Mulai ukur kepala bayi dengan melingkarkan pita di atas alis dan telinga.

3. Pastikan pita melingkar di sekitar bagian kepala yang paling menonjol.

Ibu perlu tahu bahwa ukuran kepala bayi untuk usia 0-2 tahun berkisar antara 35 sampai 49 cm. Sementara itu, ukuran rata-rata ubun-ubun besar saat lahir adalah 2,1 sentimeter yang akan terus bertambah seiring bertambahnya usia bayi.

Baca juga: Terserang Hidrosefalus, Bisakah Disembuhkan?

Penambahan ukuran lingkar kepala bayi tidak akan sepesat penambahan panjang dan berat badannya. Ibu justru harus waspada apabila lingkar kepalanya tumbuh terlalu cepat. Sebab, hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah seperti hidrosefalus, yakni penumpukan cairan di otak.

Dokter biasanya akan menggunakan grafik pertumbuhan yang berbeda tergantung pada usia. Untuk anak usia 0-2 tahun, dokter umumnya akan mengacu grafik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Setelah dua tahun, dokter mungkin akan menggunakan grafik pertumbuhan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Baca juga: 4 Cara Ibu Tetap Sehat saat Mengurus Anak yang Sakit

Jika jadwal pemeriksaan rutin anak sudah dekat, ibu bisa lho membuat janji rumah sakit terlebih dahulu di aplikasi Halodoc. Buat janji lewat Halodoc bisa lebih memudahkan ibu saat memeriksakan Si Kecil di rumah sakit. Yuk, download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
IDAI. Diakses pada 2021. Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Besar. 
CDC. Diakses pada 2021. Measuring Head Circumference.
Baby Centre. Diakses pada 2021. Growth charts: Taking your baby’s measurements.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan