Cara Menghadapi Seseorang yang Berlaku Playing Victim
“Playing victim membuat seseorang merasa bersalah atas hal yang bisa jadi tidak dilakukannya. Kamu bisa menghadapinya dengan membuat batasan dan mencari tahu alasan pelaku melakukannya.”
Halodoc, Jakarta – Kamu pasti sudah tak asing lagi dengan istilah playing victim atau victim mentality. Ini adalah istilah yang menggambarkan kondisi saat seseorang membuatmu bertanggung jawab untuk suatu hal yang ia lakukan ke orang lain. Bahkan, pelaku akan menempatkan dirinya sebagai korban yang merasa disudutkan dan tidak mendapatkan pembelaan maupun keadilan. Sangat menyebalkan, ya?
Sebenarnya, playing victim bisa terjadi karena banyak faktor. Pelaku mungkin saja pernah mengalami trauma berat, pernah menjadi korban pengkhianatan seseorang yang dipercaya atau disayanginya, ingin mendapatkan perhatian lebih banyak, sebagai bentuk tindakan yang manipulatif, atau pelaku mengalami ketergantungan pada orang lain, biasanya terhadap pasangan.
Nah, pertanyaannya bagaimana caranya menghadapi pelaku playing victim?
Cara Menghadapi Pelaku Playing Victim
Memang terlihat sangat menjengkelkan, apalagi jika kamu yang sedang berhadapan dengan orang-orang playing victim. Sebab, kamu harus menerima kesalahan yang tidak kamu lakukan. Jika sedang berurusan dengan pelaku tindakan victim mentality, coba beberapa cara berikut ini untuk menghadapinya:
- Buat Batasan yang Jelas
Cara paling mudah untuk menghadapi pelaku tindak playing victim adalah membuat batasan yang jelas. Tidak harus memutus komunikasi, tapi kamu hanya berbicara atau berinteraksi dengan pelaku apabila ada hal yang memang bersifat urgensi. Misalnya urusan pekerjaan.
- Cari Tahu Alasan Pelaku Melakukannya
Bisa jadi, seseorang melakukan tindak playing victim karena sedang mengalami masalah serius di kehidupan pribadinya. Misalnya, ia merasa tidak percaya diri, putus asa, bahkan rendah diri dan sedang terus berjuang untuk keluar dari permasalahan tersebut. Jika kamu sudah mengetahui alasan pelaku melakukan tindakan playing victim, kamu mungkin bisa menawarkan bantuan kepada mereka.
- Tidak Memberikan Label
Saat sedang berhadapan dengan pelaku playing victim, sebisa mungkin hindari memberikan cap atau label dengan berkata bahwa pelaku sedang bertindak menjadi korban dan melimpahkan kesalahan pada orang lain. Lebih baik kamu ungkapkan apa saja tindakan yang dilakukan, seperti terlalu banyak mengeluh atau tidak melakukan pekerjaan seperti seharusnya. Jadi, kamu dan pelaku bisa bersama-sama mencari solusi yang paling baik.
Mau tahu lebih jauh mengenai playing victim? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Playing Victim: Pengertian, Ciri, dan Penyebabnya“.
Kenali Ciri Pelaku Playing Victim
Sebenarnya, tidak sulit kok mengenali seseorang yang sedang melakukan tindakan playing victim. Ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, pelaku akan menunjukkan pola yang sama, baik secara personal maupun lingkung relasi profesional. Beberapa ciri pelaku playing victim yang bisa kamu kenali yaitu:
- Lebih berfokus pada permasalahan yang sedang dialami dibandingkan dengan mencari jalan keluarnya.
- Menunjukkan sikap pesimis ketika menghadapi sebuah permasalahan.
- Menunjukkan sikap argumentatif untuk menutupi kesalahan yang dilakukan.
- Menganggap masukan dan saran sebagai tindakan meremehkan.
- Melimpahkan kesalahan pada orang lain ketika apa yang diinginkan tidak bisa tersampaikan.
Memang terasa menyebalkan, tetapi sebenarnya pelaku playing victim sedang mencari bantuan untuk bisa mendapatkan solusi dari apa yang sedang dialaminya. Hanya saja, cara yang dilakukannya mungkin kurang tepat sehingga tak jarang justru menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Nah, bagi kamu yang memiliki masalah kesehatan mental atau fisik, bisa kok tanya dokter atau psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. How to Identify and Deal with a Victim Mentality.
Harley Therapy Counseling. Diakses pada 2022. The Victim Mentality – What It Is and Why You Use It.
Banner Health. Diakses pada 2022. Think the World Is Out to Get You? It Could Be Victim Mentality.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan