Cara Mengatasi Infeksi Kulit yang Terjadi pada Bayi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 September 2020
Cara Mengatasi Infeksi Kulit yang Terjadi pada BayiCara Mengatasi Infeksi Kulit yang Terjadi pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Kulit bayi cenderung masih tipis dan sangat sensitif. Itu mengapa, bayi sangat rentan mengalami masalah kulit dan ini adalah kondisi yang tergolong umum. Infeksi kulit yang dialami bayi bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, bahkan bisa juga terjadi di dalam atau di sekitar mulut. Penyebabnya pun beragam, mulai dari faktor genetik, bakteri, virus, atau jamur. 

Gejala infeksi kulit yang dialami bayi pun bisa berbeda-beda, tergantung faktor apa yang menyebabkannya. Namun, infeksi kulit pada bayi umumnya menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, ruam, peradangan kulit, lepuhan, hingga demam. 

Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Kulit Terjadi pada Bayi

Jenis-Jenis Infeksi Kulit Beserta Penanganannya

Sebelum ibu mencari tahu cara menangani infeksi kulit pada bayi, ibu perlu tahu jenis-jenis infeksi kulit yang rentan menyerang Si Kecil beserta penyebabnya. Ada banyak jenis infeksi kulit yang bisa menyerang bayi, seperti:

1. Infeksi Kulit Akibat Bakteri

Selulitis, impetigo dan paronikia adalah contoh infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Ini perbedaan antara ketiganya:


  • Selulitis. Penyakit ini terjadi ketika bakteri menginfeksi permukaan kulit dan jaringan di bawahnya. Infeksi bisa terjadi di area tubuh mana pun dan pemicunya sering kali disebabkan oleh luka atau goresan. 
  • Impetigo. Impetigo ditandai dengan munculnya luka lecet atau kerak pada wajah, leher, tangan, dan area popok bayi. 
  • Paronikia. Sedangkan paronikia adalah infeksi bakteri yang menyerang kulit yang mengelilingi kuku.

Si Kecil yang mengalami infeksi kulit akibat bakteri biasanya mudah diobati dengan pemberian antibiotik dalam bentuk oles maupun oral (diminum).

2. Infeksi Kulit Akibat Jamur

Ada beberapa infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Namun, infeksi yang paling sering menyerang anak-anak adalah infeksi tinea. Infeksi ini disebabkan oleh dermatofita yang hidup di jaringan mati pada kulit, seperti kuku, rambut, dan kulit kepala. Tinea tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembap, sehingga sering muncul saat anak-anak berkeringat atau dalam kondisi basah untuk waktu lama. Infeksi tinea meliputi:


  • Kaki atlet yang memengaruhi telapak kaki, kulit di antara jari-jari kaki dan kuku kaki.
  • Infeksi jamur di selangkangan dan paha atas.
  • Kurap yang dapat menginfeksi kulit di bagian tubuh mana saja, seperti kuku, dan kulit kepala. Ruam kurap biasanya berbentuk melingkar.

Baca juga: Benarkah Kulit Kering Lebih Mudah Terkena Infeksi?

Selain infeksi tinea, anak-anak juga rentan mengalami sariawan yang disebabkan oleh jamur candida. Adapun ruam erythema multiforme yang bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, maupun virus. Sedangkan infeksi jamur yang paling sering dialami bayi adalah ruam popok. Ruam popok ditandai dengan munculnya benjolan merah di pantat dan alat kelamin anak-anak yang memakai popok. Pada kasus infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur, pengobatannya sering menggunakan obat anti jamur yang dioleskan langsung ke area yang terkena. 

3. Infeksi Kulit Akibat Virus

Jika dibandingkan dengan infeksi kulit akibat bakteri dan jamur, infeksi kulit yang disebabkan virus umumnya bersifat lebih serius dan lebih sulit diobati. Namun, beberapa jenis infeksi virus pun ada yang mudah diobati. Berikut beberapa jenis infeksi kulit akibat virus:


  • Herpes. Ini adalah virus yang menyebabkan luka di sekitar mulut, hidung dan wajah.
  • Moluskum kontagiosum. Ini adalah infeksi kulit yang menghasilkan kutil dan sangat menular. Namun, infeksi ini biasanya hilang dengan sendirinya.
  • Kutil. Kutil adalah benjolan kasar kecil yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).

Anak-anak yang mengalami infeksi kulit akibat virus perlu ditangani dengan obat antivirus dan kemudian mendapatkan vaksin antivirus. 

Baca juga: Paparan Radiasi Sinar UV Matahari Bisa Picu Infeksi Kulit

Kebanyakan infeksi kulit merespons dengan baik terhadap obat-obatan dan sembuh dalam beberapa minggu. Meski begitu, pastikan ibu bicara dengan dokter kulit terlebih dahulu sebelum memberikan obat apapun untuk mengobati infeksi kulit Si Kecil. Kalau ibu ingin menanyakan hal ini, tidak usah repot pergi ke rumah sakit, lewat aplikasi Halodoc ibu bisa menghubungi dokter kulit kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.



Referensi:
Riley Children’s Health. Diakses pada 2020. Skin Infections.
Children’s National. Diakses pada 2020. Pediatric Common Skin Disorders.