Cara Menentukan Sabun Muka untuk Jerawat Batu
“Jerawat kistik atau dikenal sebagai jerawat batu. Saat memilih produk sabun muka untuk jerawat batu, hindari bahan silikon, paraben, dan alkohol.”
Halodoc, Jakarta – Memilih sabun untuk muka tidak bisa kamu lakukan secara sembarangan. Sebab, setiap sabun muka memiliki kandungannya sendiri. Misalnya, sabun muka untuk jerawat batu tentunya tidak sama dengan sabun muka untuk kulit kering.
Jerawat batu sendiri lebih sering terjadi pada orang dengan kulit berminyak. Penyebab umumnya termasuk hormon, kelebihan sebum (minyak), pori-pori atau folikel yang tersumbat, adanya Cutibacterium acnes (sebelumnya Propionibacterium acnes), dan peradangan.
Genetika juga dapat berperan dalam apakah seseorang akan mendapatkan jerawat ini.
Pentingnya Membersihkan Wajah untuk Mengurangi Jerawat Batu
Meski memiliki wajah yang kotor tidak menyebabkan jerawat jenis ini, mencuci muka dapat membantu mengurangi gejala dengan menjaga kebersihan wajah. Para ahli merekomendasikan untuk mencuci muka dua kali sehari, bahkan jika kulit wajah sedang tidak berjerawat.
Ini dapat mengurangi perkembangan jerawat dan peradangan. Namun, sebaiknya kamu tidak mencuci muka lebih dari dua kali sehari karena dapat memperburuk jerawat.
Mungkin perlu waktu hingga beberapa bulan sebelum kamu melihat hasil dari penggunaan sabun cuci muka, terutama dengan jerawat batu.
Namun, sebenarnya jerawat batu biasanya perlu penanganan dari seorang spesialis. Kamu bisa buat janji temu dokter di rumah sakit untuk memudahkan mendapatkan penanganan. Sebaiknya, hindari menggunakan sabun muka untuk jerawat batu sebelum kamu mendapatkan saran langsung dari ahli kulit.
Bagaimana Memilih Sabun Muka yang Tepat?
Sebelum membeli sabun muka untuk jerawat batu, kamu harus melihat bahan-bahan dalam produk tersebut. Pastikan untuk menghindari sabun muka dengan kandungan parfum karena bisa membuat kulit mengalami iritasi. Selain itu, hindari pula produk yang memiliki kandungan:
- Paraben.
- Silikon.
- Alkohol.
- Lanolin.
Salah satu bahan yang harus dicari adalah benzoil peroksida. Studi dalam Colloids and Surfaces B: Biointerfaces menunjukkan bahwa benzoil peroksida aman dan efektif untuk pengobatan jerawat.
Sementara itu, Indian Journal of Dermatology menemukan bahwa kekuatan benzoil peroksida yang lebih rendah, sekitar 2,5 persen, paling baik untuk wajah.
Asam salisilat adalah bahan lain yang aman untuk jerawat batu karena membantu pengelupasan kulit. Studi dalam Journal of Cosmetic and Laser Therapy terhadap peserta remaja menemukan bahwa asam salisilat efektif dalam mengurangi jerawat.
Namun, para peneliti juga menemukan bahwa fototerapi laser LED yang menggunakan kombinasi lampu merah dan biru untuk mengobati jerawat, lebih efektif daripada asam salisilat.
Selain dua bahan tersebut, ada pula beberapa kandungan dalam sabun muka untuk jerawat batu yang cukup aman, yaitu:
- Sulfur.
- Natrium sulfasetamid.
- Asam glikolat dan asam alfa hidroksi.
Namun, pastikan kamu menggunakan produk dengan keterangan noncomedogenic atau tidak menyumbat pori-pori, dan memakai tabir surya untuk melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut.
Lebih baik lagi jika kamu bertanya langsung pada dokter kulit. Biasanya, dokter akan memberikan kamu rekomendasi obat yang tepat atau membuatkan obat khusus yang sesuai dengan kondisi kulit wajah, dan tingkat keparahan jerawat yang kamu alami.