Cara Mencegah Bekas Cacar Air pada Kulit
Halodoc, Jakarta - Cacar air, juga disebut varicella, ditandai dengan lepuh merah gatal yang muncul di seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus, dan paling banyak memengaruhi anak-anak, dan sangat umum sehingga dianggap sebagai ritual masa kecil.
Mereka yang mengidap cacar air harus istirahat total agar virusnya tidak menular ke orang lain. Selain itu, mereka juga kerap merasa malu karena penampilan akan berubah akibat lepuhan merah ini. Namun, tidak perlu khawatir karena lepuh cacar ini bisa hilang tanpa meninggalkan bekas apabila kamu melakukan beberapa hal berikut ini.
Baca juga: Kulit Bopeng Bekas Cacar Air, Atasi dengan Cara Ini
Tips Mencegah Bekas Cacar Air
Pertama, kamu harus ingat bahwa menggaruk lepuhan cacar air secara berlebihan adalah penyebab munculnya bekas luka dan bisa menyebabkan kerusakan pada kulit. Saat kulit mengalami luka dalam, tubuh menghasilkan jaringan yang lebih tebal daripada kulit untuk memperbaikinya. Jaringan ini lebih sering disebut jaringan parut. Pada pengidap cacar air, biasanya muncul peradangan pada kulit, dan menyebabkan bekas luka dengan tampilan cekung.
Melansir dari Healthline, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kemunculan jaringan parut. Caranya antara lain:
-
Pastikan untuk tidak menggaruk ruam.
-
Kenakan sarung tangan saat sakit untuk mencegah kerusakan pada kulit karena goresan.
-
Coba oleskan lotion khusus pada luka lepuh, seperti krim anti gatal.
Umumnya, bekas ruam tetap dapat muncul meskipun seseorang sudah menghindari semaksimal mungkin hal-hal yang meningkatkan risiko bekas luka. Selain itu, dibutuhkan waktu agar luka cacar air ini bisa hilang secara sempurna.
Jika kamu memiliki bekas luka cacar yang masih baru, coba diskusikan dengan dokter langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bekas luka tersebut. Kamu bisa gunakan smartphone kamu untuk bertanya semua tentang masalah kesehatan yang dialami melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Cacar Air juga Bisa Menyerang Orang Dewasa
Penanganan untuk Hilangkan Bekas Cacar
Ada juga beberapa cara yang bisa membantu menghilangkan bekas cacar air, di antaranya:
-
Vitamin E. Beberapa penelitian mengungkapkan, vitamin E baik untuk mengobati bekas luka. Namun, Indian Dermatology Online Journal menyebutkan vitamin E memiliki beberapa efek samping seperti mual, diare, kelelahan, dan sakit kepala. Jadi, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin E.
-
Lidah Buaya. Tanaman ini Memiliki kandungan lignin dan asam amino yang dapat meregenerasi kulit. Kamu bisa menggunakan gel lidah buaya secara alami atau dari produk lidah buaya yang kini banyak dijual di pasaran.
-
Cocoa Butter. Ini merupakan krim yang berasal dari biji kakao. Kandungan antioksidannya efektif melembabkan kulit dan menghilangkan bekas luka cacar.
-
Rosehip Oil. Ini merupakan minyak esensial yang memiliki efek antioksidan dan fitokimia, termasuk asam askorbat dan asam lemak. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dengan rutin menggunakan rosehip salama 12 pekan, maka bekas luka akan tersamarkan.
-
Krim Retinol. Ini merupakan turunan vitamin A yang telah terbukti secara klinis untuk meningkatkan kolagen. Krim ini membantu menghilangkan bekas luka.
-
Eksfoliasi. Kamu juga bisa melakukan eksfoliasi yang berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Dengan begini, maka kamu telah memberikan ruang untuk pertumbuhan sel-sel kulit yang baru. Hal ini membantu menghilangkan sebagian kulit yang berpigmen atau kasar. Kamu bisa melakukan eksfoliasi dengan menggunakan scrub atau sikat yang digosokkan pada area bekas luka, atau menggunakan krim atau lotion yang menghasilkan reaksi kimia untuk menghilangkan lapisan atas kulit.
-
Krim Khusus Penghilang Bekas Luka. Di dalam krim ini terkandung berbagai kombinasi bahan untuk mengurangi bekas luka. Pastikan menggunakannya rutin untuk melihat hasilnya.
Baca juga: Ini Alasan Cacar Air Mudah Menular
Itulah beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi bekas cacar air pada kulit. Jika bekas cacar air masih sulit menghilang, kamu bisa bertanya pada dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat.