Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi saat Hamil

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Oktober 2020
Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi saat HamilCara Mencegah Anemia Defisiensi Besi saat Hamil

Halodoc, Jakarta - Anemia atau kurang darah menjadi salah satu masalah kesehatan yang kerap terjadi pada ibu hamil, salah satunya adalah anemia defisiensi besi. Kondisi ini terjadi karena ibu hamil tidak punya sel darah merah yang cukup untuk mengangkut oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. 

Pasalnya, tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat protein dan hemoglobin dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika hamil, ibu membutuhkan asupan zat besi sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan saat tidak sedang hamil, karena zat besi ini juga digunakan untuk pasokan oksigen ke janin. 

Mencegah Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil

Nah, jika ibu hamil tidak memiliki asupan zat besi yang cukup, anemia pun bisa terjadi. Tidak hanya untuk ibu, kondisi ini juga sangat berbahaya untuk janin yang sedang berkembang dalam kandungan. 

Baca juga: Orang yang Berpotensi Terkena Anemia Defisiensi Zat Besi dan Folat

Oleh karena itu, ibu perlu mencegah terjadinya anemia defisiensi besi, agar tubuh ibu dan janin tetap sehat. Berikut ini tiga cara mencegah anemia defisiensi besi pada ibu hamil yang bisa dicoba:

  • Mengonsumsi Vitamin Kehamilan

Ketika ibu memeriksakan kondisi kehamilan dan didiagnosis mengidap anemia defisiensi besi, dokter akan meresepkan suplemen zat besi untuk ibu konsumsi selain vitamin kehamilan harian. Setidaknya, ibu hamil membutuhkan sekitar 27 miligram zat besi setiap hari. Meski begitu, jenis suplemen bisa memiliki dosis dan kadar yang beragam. Jadi, ibu bisa menanyakan terlebih dahulu pada dokter spesialis kandungan melalui aplikasi Halodoc sebelum mulai mengonsumsinya. 

Selain itu, ibu juga disarankan untuk mengurangi asupan tinggi kalsium ketika sedang mengonsumsi suplemen penambah zat besi. Makanan maupun minuman termasuk teh, produk susu, kuning telur, dan kopi akan membuat penyerapan zat besi oleh tubuh terhambat. Jadi, sebisa mungkin hindari konsumsinya yang berlebihan. 

Baca juga: Inilah Komplikasi Akibat Anemia Sel Sabit

  • Asupan Nutrisi yang Sesuai Kebutuhan

Selain mengonsumsi suplemen prenatal dan zat besi, ibu juga bisa mengonsumsi beberapa makanan yang tinggi kandungan folat, termasuk ikan, daging unggas, sereal, telur, kacang dan biji-bijian, daging merah yang tidak mengandung lemak, sayuran berwarna hijau gelap, kacang polong, dan buah-buahan, seperti melon atau pisang. 

Ibu perlu tahu bahwa sumber zat besi yang berasal dari produk hewani lebih mudah diserap oleh tubuh. Jika ibu mengonsumsi sumber makanan kaya zat besi yang berasal dari produk nabati, tambahkan dengan asupan vitamin C, seperti buah jeruk atau tomat agar penyerapannya lebih mudah.

Mengenali Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil

Pada kasus yang ringan, anemia defisiensi besi bisa tidak menunjukkan adanya gejala. Akan tetapi, pada kasus yang berat, ibu bisa merasa tubuh terlalu lelah, lemas, wajah memucat, pusing, sakit dada, jantung berdebar, sesak napas, hingga tangan dan kaki terasa dingin. Inilah mengapa ibu perlu memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin.

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Anemia Sel Sabit

Selain mengenali gejalanya, ibu juga perlu mengetahui faktor apa saja yang meningkatkan risiko terjadinya anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Pertama, ibu mengalami dua atau lebih kehamilan yang terjadi secara berurutan, lalu tidak tercukupinya asupan zat besi yang dibutuhkan tubuh. Mengalami menstruasi parah sebelum hamil dan kondisi mual serta muntah atau disebut morning sickness juga meningkatkan risiko wanita hamil mengalami anemia defisiensi besi. Jadi, jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan hariannya, ya!



Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pregnancy Week by Week.
Healthline Parenthood. Diakses pada 2020. 3 Ways to Prevent Anemia in Pregnancy.