Cara Membedakan Gejala Gastroenteritis dan Keracunan Makanan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Juli 2021

“Mual, diare, dan muntah menjadi beberapa gejala dari gastroenteritis dan juga keracunan makanan. Lalu, bagaimana membedakan gejala gastroenteritis dan keracunan makanan? Nyatanya, kamu bisa membedakan dari waktu munculnya gejala. Gastroenteritis terjadi setelah 24–48 jam terpapar virus. Sedangkan keracunan makanan bisa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi.”

Cara Membedakan Gejala Gastroenteritis dan Keracunan MakananCara Membedakan Gejala Gastroenteritis dan Keracunan Makanan

Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan asal dalam mengatasi sakit perut yang disertai dengan mual dan muntah terus menerus. Nyatanya, kondisi tersebut bisa menjadi tanda dari beberapa gangguan pencernaan, seperti gastroenteritis maupun keracunan makanan.

Lalu, apa yang membedakan keduanya? Gastroenteritis umumnya disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada dinding saluran pencernaan. Sedangkan keracunan makanan adalah kondisi yang terjadi setelah kamu mengonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri maupun zat beracun lainnya.

Untuk itu, tidak ada salahnya membedakan gejala gastroenteritis dan keracunan makanan lebih baik lagi. Dengan begitu, keluhan kesehatan yang kamu alami dapat diatasi dengan tepat.

Cara Membedakan Gejala Gastroenteritis dan Keracunan Makanan

Kedua gangguan pencernaan ini akan menyebabkan pengidapnya mengalami diare, mual, hingga muntah. Namun, sebaiknya perhatikan gejala lain yang menyertai keluhan kesehatan kamu agar penyebabnya dapat diketahui dengan tepat.

Gastroenteritis atau flu perut adalah kondisi diare, mual, dan muntah yang disebabkan oleh infeksi virus yang mengakibatkan peradangan khususnya pada bagian lambung dan usus.

Ada dua jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit ini, yaitu norovirus dan rotavirus. Umumnya, gejala gastroenteritis akan dialami oleh pengidapnya setelah 2448 jam terpapar oleh virus. 

Sementara itu, keracunan makanan adalah kondisi mual, muntah, dan diare yang disebabkan akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit atau zat beracun lainnya. Gejala keracunan makanan akan muncul pada waktu yang bervariasi. Mulai dari 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengatasi keracunan makanan. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Rekomendasi Obat Keracunan Makanan agar Cepat Pulih“.

Gastroenteritis adalah salah satu penyakit yang menular. Sedangkan keracunan makanan, tidak. Untuk itu, kamu perlu tahu cara membedakan gejala gastroenteritis dan keracunan makanan agar penanganan dapat dilakukan dengan tepat.

  1. Gejala Gastroenteritis

Diare menjadi tanda yang paling umum dari kondisi gastroenteritis. Namun, ada beberapa gejala lainnya yang perlu diwaspadai sebagai gejala gastroenteritis, seperti mual, muntah, dan kram perut.

Gastroenteritis juga dapat menyebabkan seseorang demam. Hal ini terjadi sebagai reaksi tubuh yang sedang melawan virus. Kondisi demam juga disertai dengan munculnya keringat dan menggigil.

  1. Gejala Keracunan Makanan

Diare, mual, dan muntah menjadi tanda utama dari keracunan makanan. Keracunan makanan juga dapat menyebabkan pengidapnya sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, mata bengkak, kesulitan bernapas, hingga rasa haus yang berlebihan.

Keracunan makanan juga dapat menyebabkan pengidapnya demam. Gejala keracunan makanan bisa dialami lebih buruk pada orang-orang yang memiliki sistem imun tubuh rendah, berusia lebih dari 60 tahun, dan menderita penyakit kronis.

Setelah mengetahui gejala dari masing-masing gangguan kesehatan, adakah cara lain membedakan gejala gastroenteritis dan keracunan makanan? Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah memperhatikan waktu munculnya gejala. 

Menurut Dr. Matthew Cook, DO, seorang dokter di Banner Health Clinic, San Tan Valley, perbedaan utama dari gastroenteritis dan keracunan makanan adalah waktu munculnya gejala. Pada orang yang mengalami keracunan makanan, gejala akan terjadi dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tertentu. 

Baca juga: Dikenal Sebagai Muntaber, Apa Itu Gastroenteritis?

Selain itu, pada beberapa pengidap gastroenteritis, gejala akan terasa semakin memburuk pada malam hari. Malam hari tubuh melakukan peningkatan aktivitas sistem kekebalan dengan melepaskan bahan kimia penangkal infeksi. Dengan begitu, gejala bisa dirasakan lebih buruk.

Itulah cara membedakan gejala gastroenteritis dan keracunan makanan yang perlu diketahui. Jangan ragu untuk tanyakan kondisi kesehatan pada dokter melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Is It a Stomach Bug or Food Poisoning?
Banner Health. Diakses pada 2021. Stomach Flu or Food Poisoning? How to Tell The Difference?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Stomach Flu (Gastroenteritis).