Halodoc, Jakarta – Benzocaine adalah salah satu bahan aktif yang biasa berperan sebagai pereda nyeri topikal. Senyawa ini mengurangi rasa sakit di area yang telah teroleskan. Senyawa ini termasuk jenis anestesi lokal yang menghalangi transmisi sinyal rasa sakit di saraf. 

Ketika benzokain menyerap ke area yang nyeri atau lunak, ia berinteraksi dengan saraf di kulit dan selaput lendir. Benzocaine mempengaruhi melemahnya respon saraf terhadap rangsangan yang menyakitkan, menyebabkan rasa sakit berkurang atau hilang untuk sementara.  

Bagaimana Cara Kerja Benzocaine?

Salah satu mekanisme utama benzocaine adalah dengan menghalangi sirkulasi ion natrium di sekitar saraf. Saat saraf di stimulasi, ion natrium masuk ke sel saraf, memicu impuls saraf dan sensasi nyeri.

Benzocaine bekerja dengan menghalangi saluran ion natrium, yang terletak di membran sel saraf. Dengan demikian, benzokain memblokir atau mengurangi aliran ion natrium, sehingga mengurangi kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.

Selain itu, benzokain juga memiliki sifat desensitisasi lokal. Ini berarti bahwa senyawa ini mengurangi kepekaan saraf terhadap rangsangan yang menyakitkan dengan menurunkan ambang respons saraf terhadap rangsangan. Dengan cara ini, benzocaine membantu mengurangi sensitivitas area aplikasi, yang menyebabkan rasa sakit yang signifikan.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Benzocaine

1. Tes kepekaan

Sebelum menggunakannya, lebih baik untuk melakukan tes kepekaan terlebih dahulu. Oleskan sedikit benzocaine ke sepetak kecil kulit dan amati reaksinya selama 24 jam. Jika kamu melihat tanda-tanda iritasi, gatal, kemerahan atau bengkak, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.

2. Dosis yang tepat

Pastikan untuk menggunakan benzocaine sesuai petunjuk atau rekomendasi dokter. Jangan melebihi batas dosis, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.

3. Hindari penggunaan secara berlebih

Penggunaan secara berlebih dapat menimbulkan reaksi alergi atau efek samping berbahaya. Jangan gunakan benzocaine pada area kulit yang luas atau luka terbuka tanpa anjuran medis yang tepat.

4. Hindari penggunaan pada anak di bawah usia 2 tahun

Benzocaine tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak di bawah usia 2 tahun kecuali atas rekomendasi oleh dokter. Penggunaan pada anak kecil dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius seperti methemoglobinemia.

5. Konsultasikan dengan dokter

Jika kamu memiliki kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau masalah kesehatan lainnya, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Dokter akan memberikan petunjuk yang tepat tergantung kondisi kesehatan kamu. 

6. Perhatikan tanda efek samping

Meski jarang terjadi, benzocaine bisa juga menimbulkan efek samping seperti ruam, gatal-gatal, kemerahan, atau bengkak. Jika terjadi kondisi tersebut, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.

Kamu juga bisa membaca artikel mengenai Cara Atasi Ruam, Lepuh, dan Luka Gatal Akibat Ruam Kulit.

7. Jangan digunakan untuk waktu yang lama

Penggunaan benzocaine dalam jangka panjang dapat menimbulkan risiko efek samping dan menurunkan efektivitasnya. Gunakan sesuai petunjuk dan segera hentikan penggunaan jika nyeri berlanjut atau kondisi kulit berubah.

Penting untuk kita ingat bahwa penggunaan benzocaine dalam meredakan rasa nyeri harus sesuai dengan dosis dan rekomendasi dokter. Jika timbul efek samping berbahaya segera konsultasikan dengan dokter. Kamu bisa membuat janji temu dengan dokter ahli melalui Halodoc.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan kebutuhan anti nyeri lainnya tanpa perlu keluar rumah. Jadi tunggu apalagi, yuk, download aplikasinya sekarang juga! 

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Benzocaine Dental or Oral Gel, Paste, or Solution.

Drugs.com. Diakses pada 2023. Benzocaine topical.

WebMD. Diakses pada 2023. Pain Relieving Ointment – Uses, Side Effects, and More.