Cara Diagnosis Tumor Hemangioma pada Bayi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Maret 2019
Cara Diagnosis Tumor Hemangioma pada BayiCara Diagnosis Tumor Hemangioma pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Lahir dengan tanda lahir pada bagian tubuh adalah hal yang cukup wajar. Tanda lahir yang dihasilkan juga beragam mulai dari bentuk, warna hingga ukuran. Tanda lahir ada yang tidak berbahaya dan berbahaya. Jika tanda lahir pada anak berbentuk tonjolan kenyal berwarna merah terang pada kulit bisa saja itu merupakan hemangioma.

Kondisi ini bisa muncul akibat adanya pertumbuhan berlebih pada pembuluh darah. Warna merah yang dihasilkan berasal dari pelebaran pembuluh darah di permukaan. Namun terkadang, hemangioma bisa berwarna kebiruan atau ungu jika terjadi pada pembuluh darah yang lebih dalam. Kondisi hemangioma biasa tumbuh pada bagian tubuh tertentu seperti kulit kepala, punggung, dada atau wajah.

Penyakit hemangioma masuk dalam kategori tumor yang tidak ganas. Hemangioma muncul beberapa bulan setelah kelahiran bayi. Jangan khawatir, hemangioma bisa menyusut seiring perkembangan seorang anak.

Baca juga: Ketahui Tentang Hemangioma, Tumor pada Pembuluh Otak

Cara Diagnosis Hemangioma pada Bayi

Gejala awal dari tumor hemangioma adalah munculnya bercak merah pada kulit bayi yang bertumbuh dan berkembang dengan cepat. Pertumbuhan ini membuat bercak merah pada kulit menjadi menonjol di permukaan kulit bayi.

Biasanya, untuk memastikan kondisi hemangioma, pemeriksaan fisik bayi perlu dilakukan. Selain itu, pemeriksaan menggunakan Doppler Ultrasound disarankan untuk melihat peredaran darah pada daerah yang memiliki hemangioma.

Hal ini memastikan bahwa bercak merah pada kulit bukan gejala dari penyakit lain seperti campak atau rubella. Penggunaan Doppler Ultrasound bisa digunakan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan dari hemangioma pada bayi.

Baca juga: Kenali Tanda Tumor Pembuluh Darah yang Tiba-Tiba Tumbuh Ini

Faktor yang Meningkatkan Risiko Hemangioma

Ada beberapa faktor yang meningkatkan bayi memiliki hemangioma, yaitu sebagai berikut:

  • Kelahiran Prematur

Bayi yang lahir secara prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami hemangioma.

  • Genetika atau Faktor Keturunan

Faktor genetika atau keturunan menjadi faktor yang meningkatkan bayi mengalami hemangioma. Jangan khawatir, ketika hemangioma tidak menimbulkan luka atau mengalami perdarahan, hemangioma akan menyusut dengan sendirinya.

  • Jenis Kelamin

Jenis kelamin bayi meningkatkan risiko hemangioma. Jenis kelamin perempuan memiliki risiko lebih tinggi mengalami hemangioma dibandingkan jenis kelamin laki-laki. Namun bukan berarti bayi dengan jenis kelamin laki-laki tidak bisa mengalami hemangioma.

Pengobatan Hemangioma

Meskipun hemangioma bisa menyusut dan menghilang dengan sendirinya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai pengobatan untuk kondisi hemangioma. Khususnya jika hemangioma bertambah besar dan mengganggu kesehatan.

  • Laser. Hemangioma dapat dihilangkan dengan laser. Laser dilakukan untuk menghentikan pertumbuhan dan mengatasi rasa sakit yang muncul. Tidak hanya itu, dengan metode laser, dampak perubahan warna kulit yang muncul setelah hemangioma hilang bisa diperkecil.

  • Obat Penghambat Beta. Pemberian obat dalam bentuk gel ini dapat digunakan untuk kondisi hemangioma yang cukup parah maupun yang ringan. Perlu diingat, obat penghambat beta memberikan efek samping yaitu meningkatkan gula darah dan peningkatan tekanan darah rendah.

  • Kortikosteroid. Obat ini dapat diberikan dengan cara oral, topikal maupun disuntikan pada bagian yang mengalami hemangioma.

Umumnya hemangioma tidak menyebabkan komplikasi penyakit lain. Namun, sebaiknya kunjungi dokter jika hemangioma menyebabkan perdarahan, infeksi atau luka pada kulit bayi. Ibu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi hemangioma pada bayi. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga: Anak-anak Mengalami Hemangioma, Apakah Berbahaya?