Cara Dampingi Anak Belajar Selama New Normal
Halodoc, Jakarta - Sebagian besar orangtua mungkin masih cemas jika sekolah mulai dibuka saat new normal diberlakukan. Kecemasan orangtua saat ini berkaitan dengan adanya penyebaran virus Corona di sekolah. Sejumlah ahli dari kalangan perlindungan anak dan dokter anak di Indonesia pun menyarankan bahwa sebaiknya anak-anak tetap menjalankan pembelajaran dari rumah dengan modifikasi pengajaran yang diberlakukan sekolah.
Ini artinya kemungkinan anak-anak sekolah masih akan tetap belajar atau bersekolah dari rumah secara online. Untuk menjalankan kegiatan belajar dari rumah, tentu diperlukan peran orangtua untuk mendampingi anak agar mereka tetap fokus belajar. Tentu ini akan jadi tantangan bagi orangtua untuk mendampingi anak belajar.
Baca juga: 7 Tips agar Lebih Maksimal saat Membantu Anak Mengerjakan PR
Cara Agar Anak Tetap Fokus Belajar di Rumah
Beberapa waktu terakhir, anak dan orangtua sudah menjalani masa belajar di rumah. Tentu orangtua dapat melihat skema Si Kecil, apakah mereka bisa belajar mandiri, mudah bosan, membutuhkan lebih banyak bimbingan selama pelajaran, atau mudah teralihkan perhatiannya dan membutuhkan ruangan tertentu untuk dapat menyelesaikan pelajaran dengan tenang.
Jika skema tersebut sudah orangtua ketahui, dari situ dapat dibuat strategi pembelajaran terbaik untuk anak. Orangtua dapat mulai mengembangkan pendekatan pembelajaran yang lebih baik dan memudahkan anak-anak. Pastikan anak memiliki ruang dan utilitas yang memadai untuk pelajaran untuk menyesuaikan waktu pendidikan mereka dengan kebutuhan mereka sendiri dan meminimalisir frustasi atau rasa bosan sebanyak mungkin. Selain itu, cara untuk meningkatkan motivasi agar anak tetap fokus belajar meliputi:
Baca juga: Tips Menghadapi Anak yang Sedang Ngambek
1. Pertahankan Rutinitas Harian yang Terstruktur
Sebaiknya tetap pertahankan rutinitas harian yang terstruktur, tetapi masih fleksibel. Anak-anak cenderung melakukan yang terbaik dengan rutinitas. Namun, usahakan untuk tidak membuatnya terlalu kaku. Hal ini dapat menyebabkan stres tambahan jika orangtua mencoba memaksakan belajar pada waktu yang tidak optimal untuk anak.
2. Manfaatkan Sumber Daya Online
Terkadang diperlukan pendekatan yang berbeda. Jadi, manfaatkan sumber daya online seperti tur pendidikan gratis, kegiatan yang menyenangkan, atau bahkan sesi obrolan grup. Dengan begitu, itu memungkinkan mereka dapat tetap berinteraksi dengan teman sebaya dan sekelas mereka untuk berbicara tentang apa yang mereka pelajari atau lakukan.
3. Rencanakan Proyek Pembelajaran yang Tidak Konvensional
Jika orangtua merasa anak lelah dan bosan dengan kegiatan sehari-hari, cobalah mengubah keadaan. Pikirkan tentang minat mereka dan temukan cara untuk membuat mereka tetap mempelajari sesuatu. Misalnya ajak mereka untuk memasak kue di dapur, bermain puzzle, atau blok bangunan agar mereka tidak terlalu lama menatap layar gadget.
Orangtua juga bisa mencari kelas dan aktivitas ekstrakulikuler secara online agar mereka lebih banyak bergerak. Semua ini adalah cara agar anak dapat fokus mengikuti arahan serta memanfaatkan kreativitas mereka.
4. Jelaskan Bahwa Ini Bukan Libur Panjang
Meskipun belajar di rumah, anak mungkin merasa seperti liburan. Situasi inilah yang mungkin membuat anak jadi sulit untuk fokus saat belajar dari rumah. Ingatkan kembali bahwa sebenarnya mereka tidak sedang berlibur. Jelaskan bahwa tugas, nilai, tes, dan ujian tetap berlangsung karena sekolah beralih menjadi online.
Baca juga: Begini Caranya Ajari Si Kecil yang Malu Bersosialisasi
5. Jangan Lupa Ajak Mereka Bersenang-Senang
Jika waktu belajar mereka telah selesai atau sedang hari libur, orangtua dapat merencanakan kegiatan tanpa melihat layar gadget yang tidak kalah menyenangkan. Mungkin sebelum pandemi ini, orangtua jarang memiliki waktu berkualitas bersama anak.
Jadi, manfaatkan masa-masa seperti saat ini untuk membangun ikatan dengan bermain atau beraktivitas yang menyenangkan bagi anak di rumah. Misalnya menonton film di TV, bermain tebak-tebakan, bermain ular tangga atau monopoli, dan masih banyak pilihan kegiatan konvensional lainnya.
Perlu orangtua ketahui bahwa ini adalah masa yang menantang bagi orangtua, guru, dan anak-anak. Studi menunjukkan bahwa screen time dapat memiliki dampak positif dan negatif pada anak-anak. Pergeseran pendidikan online hanya akan meningkatkan waktu anak dengan gadget mereka.
Untuk dapat selalu memastikan anak selalu sehat baik fisik maupun mental, orangtua juga dapat berdiskusi pada dokter, psikiater, atau psikolog melalui aplikasi Halodoc mengenai pola asuh yang baik di masa pandemi ini. Pastikan juga aplikasi Halodoc sudah ter-download di ponselmu, ya!