Cara Alami untuk Mengatasi Beri-Beri
Halodoc, Jakarta - Kesemutan mungkin jadi hal yang sering dialami oleh siapa saja. Tapi, ketika kamu mengalami kesemutan hingga menyebabkan kesulitan berjalan, gerakan mata tidak terkontrol, kehilangan koordinasi otot, maka wajib waspada pada penyakit beri-beri. Tanda lainnya mengidap beri-beri adalah masalah neurologis, seperti hilang ingatan, kebingungan, dan radang otak (ensefalitis). Selain itu, kamu merasa tidak nyaman atau nyeri yang parah, bicara tidak jelas atau cadel, hingga muntah-muntah.
Penyakit beri-beri adalah satu jenis penyakit yang terjadi karena tubuh mengalami kekurangan vitamin B1. Hanya dengan konsumsi rutin makanan dengan kandungan vitamin B1 dapat membuat kamu terhindar dari risiko penyakit ini. Namun, beberapa ahli menduga bahwa mereka yang gemar konsumsi alkohol juga rentan mengalami beri-beri.
Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, Ini Gejala Penyakit Beri-Beri
Adakah Cara Mengatasi Beri-Beri secara Alami?
Cara utama menanganinya dengan memenuhi asupan vitamin B1. Namun, alangkah baiknya dokter yang melakukan penanganan. Atau kamu bisa bertanya langsung lewat aplikasi Halodoc dengan fitur Tanya Dokter. Beberapa ramuan sederhana bisa menjadi pilihan, namun ini hanya sebagai peringan gejala-gejala saja. Nah, ini ramuan sederhana yang bisa dicoba berikut:
- Ramuan Sangitan
Cuci bersih tanaman sangitan, mulai dari batang, daun, dan bunga. Setelah itu potong-potong dengan ukuran besar atau seperlunya dan rebuslah bersama 3 gelas air hingga airnya tersisa satu gelas saja. Setelah dingin, saring air rebusannya dan minum sekali habis saat pagi hari.
- Daun Pulai
Petiklah daun pulai muda sebanyak 16 lembar. Kemudian masukkan daun pulai muda ke dalam bambu, lalu rebus dengan air bersih. Kamu bisa minum herbal beri-beri ini di pagi hari hingga kondisimu sudah pulih sepenuhnya.
- Buah Nanas
Kupas nanas sebanyak dua buah dan cuci hingga bersih. Kemudian blender nanas menjadi jus atau parut buah nanas. Setelah itu peras dan kumpulkan sari buahnya. Kamu bisa meminum ramuan herbal beri-beri ini sekaligus habis di pagi atau siang hari setelah makan.
Selain ramuan di atas, terdapat juga jenis makanan dengan kandungan B1 atau vitamin yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh pengidap beri-beri, di antaranya:
- Beras Merah
Jika mengalami gejala beri-beri seperti yang disebutkan sebelumnya, maka kamu dapat mengganti beras yang biasa kamu gunakan dengan beras merah. Selain kaya vitamin B1, beras merah mengandung tinggi serat.
- Kentang
Dalam kentang terdapat beberapa jenis nutrisi seperti fitokimia, zat besi, kalium, tembaga, vitamin C, dan vitamin B1. Konsumsi kentang yang dipanggang setiap hari untuk membantu pengidap beri-beri cepat pulih.
- Biji Bunga Matahari
Biji bunga matahari tanpa garam memiliki kemampuan antiinflamasi dan antioksidan yang baik. Ia juga mengandung vitamin B1 dan asam lemak omega-3 yang meringankan gejala beri-beri.
- Kacang Almond
Kacang almond juga tinggi vitamin dan mineral. Jika dimakan secara teratur, masalah kekurangan vitamin B1 membaik dalam waktu cepat.
Tidak hanya makanan di atas, beberapa makanan sumber vitamin yang cocok untuk meringankan gejala beri-beri antara lain daging, telur, kacang-kacangan (lentil dan kedelai), gandum utuh, kembang kol, dan jeruk.
Baca Juga: Anak Mengidap Beri-Beri, Cegah dengan 8 Cara Ini
Dua Jenis Penyakit Beri-Beri
Di dalam dunia medis dikenal dua penyakit beri-beri, yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering. Orang yang mengidap beri-beri basah mengalami gangguan pada jantung dan sistem aliran darah. Jenis lainnya adalah beri-beri kering, yang merusak saraf-saraf dan memicu penurunan kekuatan otot yang membuat pengidapnya mengalami kelumpuhan.
Baca Juga: Si Kecil Alami Beri-Beri, Orangtua Lakukan Hal Ini
Penyakit ini juga dilaporkan terjadi pada wanita yang mengalami mual dan muntah ekstrim selama kehamilan, pengidap AIDS, dan orang yang baru menjalani operasi bariatrik. Jika gejala yang kamu alami semakin parah, segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan melakukan penanganan yang tepat di rumah sakit, maka hal ini bisa meminimalisir risiko.