Cara Ajarkan Anak untuk Berpikir Kritis sejak Dini
“Ibu bisa mengajarkan anak berpikir kritis dengan beberapa cara. Seperti mengajarkan anak untuk menyelesaikan masalah hingga mengajak anak berdiskusi.”
Halodoc, Jakarta – Bukan hanya mengajarkan anak untuk bersikap mandiri, orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk memiliki pola pikir kritis sejak dini. Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh anak ketika mampu berpikir kritis, seperti memiliki pikiran terbuka hingga meningkatkan kreativitas anak.
Namun, mengajarkan anak untuk berpikir kritis bukanlah hal yang mudah. Berbagai cara perlu dilakukan secara perlahan dan konsisten agar anak bisa merasakan manfaatnya dengan baik. Nah, tidak ada salahnya simak berbagai cara mengajarkan anak untuk memiliki pola pikir kritis sejak dini berikut ini!
Manfaat Mengajarkan Anak Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir, membayangkan, menganalisis, dan mengevaluasi semua informasi untuk menentukan integritas dan validitasnya. Kemampuan ini menjadi bagian penting dari pemecahan masalah, pengambilan keputusan, hingga penetapan tujuan.
Tentunya pola pikir seperti ini sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan oleh anak ketika memiliki pola pikir kritis, seperti:
- Anak-anak akan memiliki pikiran yang lebih terbuka.
- Lebih mudah menerima segala perbedaan yang ada.
- Lebih memahami diri sendiri.
- Meningkatkan kreativitas anak.
- Lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu.
- Lebih aktif dan produktif.
- Lebih mandiri dan mampu memecahkan masalah.
- Mampu membangun hubungan sosial dengan lebih baik.
Itulah beberapa manfaat yang bisa dirasakan ketika anak memiliki pola pikir kritis sejak dini.
Manfaat Mengajarkan Anak Berpikir Kritis
Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengajarkan anak berpikir kritis sejak dini:
- Berikan Anak Contoh
Cara terbaik untuk mengajarkan anak berpikir kritis dengan menjadi contoh untuk anak. Orang tua perlu memiliki pola pikir kritis agar anak dapat meniru. Kondisi ini membuat anak akan mengamati proses berpikir orang tua.
- Ajarkan Anak Menyelesaikan Masalah
Salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan pola pikir kritis pada anak dengan memberikan kesempatan anak untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Seperti misalnya, saat anak mengalami satu kesulitan yang tidak bisa dilakukan, sebaiknya orang tua memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan anak untuk memecahkan masalah. Biarkan anak memilih cara yang menurutnya paling tepat untuk dilakukan.
- Biarkan Anak Bertanya
Terkadang orang tua merasa kelelahan untuk menjawab berbagai pertanyaan sederhana yang dilontarkan oleh anak. Namun, jangan larang anak untuk bertanya. Biarkan anak bertanya mengenai berbagai hal yang menurutnya perlu untuk ditanyakan.
Dengan menjawab pertanyaan anak, orang tua membantu anak untuk mengidentifikasi informasi atau pernyataan yang tidak benar.
- Ajarkan Anak untuk Berpikir Luas
Ajarkan untuk untuk selalu berpikir dengan pikiran terbuka dan luas. Kemampuan menjadi objektif dan mengevaluasi ide menjadi salah satu bagian dari pola pikir kritis.
- Ajak Anak Berdiskusi Mengenai Keinginannya
Ketika anak memiliki permintaan, sebaiknya ajak anak berdiskusi mengenai permintaannya. Pastikan anak memberikan alasan yang logis dan bermanfaat untuk dirinya sendiri.
Itulah beberapa cara yang bisa diajarkan pada anak agar memiliki pola pikir kritis. Jangan lupa untuk selalu memastikan kesehatan anak dalam kondisi yang optimal.
Jika anak mengalami keluhan kesehatan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit. Cari lokasi rumah sakit terdekat menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
Bright Horizons. Diakses pada 2022. Developing Critical Thinking Skills.
Very Well Family. Diakses pada 2022. How to Teach Your Child to Be a Critical Thinker.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan