Butterfly Hug, Cara Ampuh Meredam Rasa Cemas?
Halodoc, Jakarta – Sebuah drama Korea populer berjudul It's Okay to Not be Okay memperkenalkan adegan yang disebut “butterfly hug”. Diceritakan, metode memeluk diri sendiri ini dilakukan untuk meredakan emosi dan memperbaiki suasana hati alias mood seseorang. Tahukah kamu, ternyata metode tersebut bukan fiktif belaka?
Butterfly hug dikenal dalam dunia psikologi sebagai bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas. Melansir Wild Tree Psychotherapy, awalnya metode ini dikembangkan oleh seorang terapis bernama Lucina Artigas dan Ignacio Jarero pada 1998. Cara ini digunakan untuk membantu penyintas trauma akibat badai Pauline di Meksiko pada tahun tersebut. Lantas, bagaimana cara melakukan butterfly hug?
Baca juga: Cemas Berlebihan, Waspadai Penyakit Gangguan Kecemasan
Manfaat dan Cara Melakukan Butterfly Hug
Butterfly hug dilakukan untuk membantu meredam rasa cemas dan membuat seseorang merasa santai serta tenang. Setelah pertama kali dikenalkan pada 1988, metode ini semakin berkembang dan saat ini menjadi standar dalam mengatasi rasa cemas seseorang, terutama yang mengalami trauma atau berpotensi mengembangkan trauma dalam jangka panjang.
Cara melakukan metode ini sebenarnya cukup sederhana. Butterfly hug juga bisa dilakukan oleh semua orang. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenal semua emosi dan perasaan yang dialami, kemudian jangan menghakimi emosi yang dirasakan. Setelah itu, cobalah untuk mengosongkan pikiran dan menyilangkan kedua tangan di depan dada. Secara perlahan, tarik napas dalam-dalam dan usahakan untuk fokus.
Setelah mulai, sadari setiap sensasi atau emosi yang muncul. Lakukan hal ini sambil terus mengatur pernapasan tetap stabil. Kedua tangan disilangkan di atas dada, dengan telapak tangan di bawah tulang leher. Kemudian, secara perlahan tepuk-tepuk tangan sehingga terlihat seperti sayap kupu-kupu yang mengepak. Lakukan hal ini selama 30 detik atau sampai merasa tenang.
Sambil menepuk tangan, pastikan untuk terus menyadari sensasi dan emosi yang muncul sambil tetap bernapas secara perlahan. Kamu bisa melakukan metode ini secara mandiri di rumah atau dengan bantuan orang terdekat. Pada kondisi yang parah, penyintas trauma mungkin membutuhkan bantuan dari ahli psikologi.
Baca juga: 15 Gejala yang Timbul dari Gangguan Kecemasan
Jika dibutuhkan, kamu bisa meminta bantuan pada psikolog atau psikoterapi melalui aplikasi Halodoc. Melalui Voice/Video Call atau Chat, psikolog akan membantu melakukan butterfly hug dan terus mendampingi. Kamu juga bisa menyampaikan keluhan lain yang dialami dan dapatkan saran dari ahli. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Lantas, mengapa butterfly hug ampuh untuk mengatasi kecemasan?
Umumnya, pengidap gangguan trauma bisa kembali mengalami gejala jika mengingat atau mengalami hal yang menjadi pemicu rasa cemas. Nah, untuk mengelola pemicu tersebut, bisa dilakukan dengan mencoba menenangkan diri serta pikiran. Metode butterfly hug ternyata bisa membantu merilekskan pikiran dan tubuh. Cara ini disebut sebagai stimulasi bilateral atau stimulasi mandiri yang menggunakan rangsangan eksternal visual, auditori, atau sentuhan secara berurutan yang bertujuan untuk membantu menenangkan diri selama mengingat kejadian traumatis.
Perlu diketahui, pikiran dan tubuh manusia saling terhubung. Pikiran memengaruhi respons fisik, dan sebaliknya keadaan tubuh akan memengaruhi apa yang dipikirkan dan dirasakan. Maka dari itu, membuat tubuh menjadi rileks adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah pada pikiran yang bisa menjadi pemicu munculnya rasa cemas.
Baca juga: Awas, Rasa Cemas Bisa Picu Gatal di Kulit
Selain baik untuk mengatasi emosi dan meredakan cemas, metode ini juga disebut bisa membuat jantung terasa lebih lapang. Butterfly hug juga bisa membantu menyeimbangkan otak kiri dan kanan, sehingga emosi yang dialami bisa lebih dikontrol dan menghindari gejala sering muncul.