Busui, Ketahui 10 Mitos Fakta Tentang Menyusui

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Juni 2022

“Terdapat beberapa mitos mengenai menyusui yang masih dipercaya banyak orang. Salah satunya wanita dengan payudara kecil tak bisa mencukupi asupan ASI untuk anaknya.”

Busui, Ketahui 10 Mitos  Fakta Tentang MenyusuiBusui, Ketahui 10 Mitos  Fakta Tentang Menyusui

Halodoc, Jakarta – Sebagai ibu baru, tentu bersemangat untuk mulai memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada sang buah hati. Apalagi memberikan ASI sangat direkomendasikan untuk kesehatan bayi hingga usianya dua tahun nanti. Namun, dalam perjalanan menyusui, terkadang ibu disulitkan dengan berbagai tantangan.

Saat menghadapi tantangan menyusui, sering kali ibu mendapatkan nasihat atau informasi yang membingungkan dari keluarga atau kerabat. Meskipun mungkin maksudnya baik, tapi ada kalanya beberapa informasi tersebut hanya bersifat mitos. 

Untuk itu, penting bagi ibu memahami mitos dan fakta menyusui. Lantas, apa saja mitos dan fakta menyusui yang harus diketahui?

Mitos dan Fakta Menyusui

Berikut ini mitos menyusui yang perlu diketahui faktanya:

1. Mitos: Bayi menyusui banyak dan lama, artinya tidak mendapatkan cukup ASI dari ibu.

Fakta: Karena ASI sangat mudah dicerna, bayi umumnya lebih cepat lapar dibandingkan jika ia diberi susu formula. Sehingga bayi umumnya menyusui setiap dua hingga tiga jam adalah hal yang wajar.

2. Mitos: Wanita yang memiliki puting datar tidak bisa menyusui anaknya.

Fakta: si kecil tetap bisa menyusu dan mendapat ASI dari ibundanya meski puting payudara ibu datar. Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi kepala bayi ketika menyusu harus nyaman sehingga posisinya tepat untuk mendapatkan ASI.

3. Mitos: Minum ASI di botol sebabkan bingung puting atau berhenti menyusu.

Fakta: Perbedaan antara kedua cara menyusu tersebut jarang akan membingungkan Si Kecil. Bagi ibu bekerja, mungkin perlu mengajari bayi minum ASI di botol, tapi tetap ingin menyusui langsung di payudara (direct breastfeeding) selagi bersama bayi. Maka ibu harus memperkenalkan bayi menyusui di botol antara usia dua sampai enam minggu.

Gunakan botol untuk satu atau dua kali menyusui sehari, kemudian sisanya menyusu di payudara. Dengan begitu bayi akan memiliki keterampilan untuk menyusu di botol, tanpa kehilangan kemampuan untuk menyusu di payudara.

Pastikan juga untuk menggunakan ASI perah saat menggunakan botol susu, dan dekatkan tubuh ibu dengan bayi.

4. Mitos: Wanita dengan payudara kecil tidak memiliki cukup ASI untuk anaknya.

Fakta: Tidak masalah ukuran payudara ibu besar atau kecil payudara. Hal tersebut tidak akan memengaruhi jumlah dan kualitas ASI. Perlu dipahami, ukuran payudara tergantung pada jaringan lemak yang ada di dalamnya.

5. Mitos: Saat sedang sakit ibu tidak bisa menyusui.

Fakta: Ibu tetap bisa menyusui Si Kecil meskipun sedang sakit flu atau batuk. Melalui ASI, si kecil bisa mendapatkan antibodi untuk melawan virus flu dan batuk tersebut. 

Agar si kecil tidak tertular, sebaiknya gunakan masker ketika menyusui dan untuk sementara tidak menciumnya.

Bila perlu, ibu bisa mengonsumsi obat batuk yang aman untuk Ibu menyusui. Mau tahu apa saja rekomendasinya? Ini 4 Pilihan Obat Batuk untuk Ibu Menyusui di Apotek

6. Mitos: Ibu menyusui tidak boleh makan makanan pedas.

Fakta: Mitos ini berasal dari pemikiran bahwa makanan pedas dan beraroma kuat akan berpindah melalui ASI dan membuat bayi kesal. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ibu boleh makan apa pun yang ibu inginkan saat menyusui. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terpapar berbagai rasa di dalam rahim atau saat menyusui, cenderung menyukai rasa itu saat mereka disapih. Hal tersebut pada akhirnya akan mencegah anak menjadi pemilih makanan (picky eater) nantinya. 

7. Mitos: Jenis payudara yang “lembek” tidak dapat memproduksi ASI.

Fakta: Payudara bisa menjadi lembek karena pengeluaran ASI (saat menyusui secara langsung maupun memompa) berlangsung dengan lancar. Sedangkan, payudara yang terasa keras merupakan tanda bahwa ASI tidak keluar lancar.

8. Mitos: ASI perlu dibuang agar tidak masuk angin.

Mitos ini mengatakan bahwa ibu harus membuang ASI jika baru pulang setelah keluar rumah, sebelum bayi mulai menyusu kembali. Tujuannya agar bayi tidak masuk angin.

Fakta: Dalam kondisi apa pun ASI akan selalu baik untuk dikonsumsi oleh bayi.

9. Mitos: Kualitas ASI tidak baik jika bentuknya encer.

Fakta: Tekstur ASI memang tidak selalu kental karena terdiri dari foremilk (ASI awal) yang kaya akan protein dan laktosa. ASI yang lebih kental disebut hindmilk (ASI akhir) yang banyak mengandung lemak. 

10. Mitos: Memberikan ASI membuat payudara jadi kendur.

Fakta: Payudara kendur disebabkan oleh perubahan hormonal. Saat hamil, payudara jadi lebih besar karena asupan makan yang meningkat. Lalu setelah melahirkan dan menyusui, jadi mengendur kembali.

Ibu perlu tahu 5 Cara Mengatasi Payudara yang Kendur di artikel ini.

Itulah mitos dan fakta menyusui yang perlu ibu ketahui. Jadi, tidak perlu lagi resah jika mendapat nasihat yang tidak sesuai dengan fakta medis. Bila perlu, tanyakan pada dokter di Halodoc untuk mendapatkan saran medis yang tepat . 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2024. 7 Myths About Breastfeeding
Unicef. Diakses pada 2024. Busted: 14 myths about breastfeeding