Bumil, Kenali 5 Penyebab Aritmia pada Janin
“Aritmia janin terjadi ketika janin mengalami gangguan pada detak jantung. Kondisi ini bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi kafein selama kehamilan hingga infeksi rubella saat kehamilan.”
Halodoc, Jakarta – Aritmia adalah gangguan pada detak jantung. Aritmia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada janin yang masih berada dalam kandungan. Kondisi ini bisa terdeteksi melalui pemeriksaan kehamilan. Gangguan ini dikenal sebagai aritmia janin.
Ada berbagai jenis aritmia janin, mulai dari peningkatan detak jantung, perlambatan detak jantung, hingga detak jantung yang tidak beraturan. Nah, pertanyaannya, apa saja penyebab yang bisa memicu kondisi ini?
Inilah Penyebab Aritmia pada Janin
Aritmia janin dapat terdeteksi saat pemeriksaan menggunakan ultrasound. Jika dokter mencurigai adanya gangguan detak jantung, dokter kandungan akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dengan ekokardiogram janin.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan janin dan mengidentifikasi adanya kelainan pada jantung. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, gangguan detak jantung pada janin dapat memicu sejumlah gangguan, seperti:
- Penumpukan cairan pada jaringan atau tubuh janin.
- Persalinan prematur.
- Kematian janin.
Gangguan irama detak jantung janin ditemukan pada dua persen kehamilan. Hingga saat ini dokter belum mengetahui penyebabnya secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, seperti:
1. Terlalu banyak mengonsumsi kafein
Ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat meningkatkan risiko ketidakteraturan detak jantung pada jantung. Namun, masih perlu banyak penelitian untuk membuktikan bahwa kafein bisa memicu kondisi ini.
Untuk mencegah gangguan kehamilan, sebaiknya ibu hamil membatasi pengonsumsian kafein setiap hari. Ibu hamil hanya boleh mengonsumsi sebanyak 150-250 miligram (mg) per hari.
2. Kehamilan melalui IVF
Selain melalui cara alami, kehamilan juga bisa terjadi melalui proses in vitro fertilization (IVF). Pastikan melakukan pemeriksaan secara rutin saat menjalani kehamilan agar terhindar dari berbagai gangguan atau risiko yang mungkin terjadi. Contohnya seperti gangguan detak irama jantung pada janin.
3. Mengidap diabetes gestasional
Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama masa kehamilan hingga persalinan. Kondisi ini terjadi akibat terlalu banyak hormon kehamilan, sehingga tubuh tidak mampu memproses gula darah.
Sebaiknya lakukan pencegahan untuk menghindari diabetes gestasional selama kehamilan, seperti:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
- Membatasi makanan atau minuman manis.
- Olahraga ringan selama hamil.
- Perbanyak air putih.
- Menjalankan pola makan teratur.
4. Ibu mengalami infeksi rubella pada trimester pertama
Infeksi virus rubella menjadi salah satu penyakit yang berbahaya bagi ibu hamil. Paparan virus ini pada trimester pertama bisa meningkatkan risiko gangguan detak jantung pada janin.
Lakukan pengobatan yang sesuai dengan anjuran dokter. Selain aritmia janin, rubella yang tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan cacat lahir, seperti tuli, katarak, hingga berat badan lahir rendah.
5. Mengidap cacat jantung bawaan
Cacat jantung bawaan adalah gangguan jantung paling umum yang sering terjadi pada bayi yang baru saja lahir. Adanya aritmia janin bisa menjadi tanda awal gangguan ini.
Tidak semua aritmia janin memerlukan penanganan. Selain mengubah pola makan sehat, ibu juga perlu banyak beristirahat agar kondisi ini membaik.
Namun, jika gangguan ini terjadi akibat adanya penyakit yang mendasari, maka pengobatan dan pemantauan perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kesehatan janin. Dokter bisa melakukan perawatan untuk janin menggunakan obat-obatan tertentu.
Pastikan ibu selalu dalam kondisi kesehatan mental yang baik. Mintalah dukungan pada pasangan dan keluarga agar ibu bisa menjalani kehamilan dengan baik.
Ibu bisa bertanya langsung pada dokter spesialis kandungan mengenai tanda-tanda yang perlu diwaspadai terkait dengan gangguan ini. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play. Penanganan lebih dini tentunya membuat proses kehamilan menjadi lebih baik.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2023. What to Know About Fetal Arrhythmia?
Healthline. Diakses pada 2023. What to Know About Fetal Heart Arrhythmia.
American Pregnancy Association. Diakses pada 2023. Fetal Arrhythmia.
Kemenkes. Diakses pada 2023. Rubella.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan