Bumil, Ini 6 Tanda Gawat Janin yang Perlu Diwaspadai
“Terdapat beberapa tanda gawat janin yang perlu diketahui oleh Ibu hamil. Seperti kelainan detak jantung pada janin, kram hebat, pendarahan vagina, hingga kenaikan berat badan pada Ibu hamil.”
Halodoc, Jakarta – Gawat janin terjadi saat bayi tidak menerima cukup oksigen karena adanya masalah dengan plasenta, atau adanya masalah dengan tali pusat (seperti prolaps tali pusat). Gawat janin terkadang dapat terjadi selama masa kehamilan, tetapi lebih sering terjadi selama persalinan.
Kebanyakan kondisi ini terjadi apabila ibu terlambat melahirkan, mengalami komplikasi kehamilan, atau ada komplikasi lain selama persalinan. Terkadang hal ini terjadi karena kontraksi yang terlalu kuat atau terlalu berdekatan.
Nah, mau tahu apa saja tandanya? Berikut ulasannya!
Kenali Berbagai Tanda Gawat Janin
Ada beberapa tanda gawat janin yang perlu diketahui agar Ibu dapat waspada, antara lain:
1. Detak jantung yang tidak normal
Bayi yang mengalami perkembangan yang baik dalam kandungan akan memiliki detak jantung yang stabil dan kuat. Perubahan detak jantung dan pola pergerakan yang lebih lambat, atau tidak ada pergerakan sama sekali, dapat mengindikasikan janin mungkin mengalami gawat janin.
Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), Amerika Serikat, detak jantung janin yang sehat harus antara 110 hingga 160 denyut per menit (bpm). Berikut kelainan detak jantung yang dapat dikaitkan dengan gawat janin:
- Takikardia janin adalah detak jantung yang sangat cepat dan ditandai dengan detak jantung yang lebih tinggi dari 160 hingga 180 bpm.
- Bradikardia janin adalah detak jantung lambat yang tidak normal dan ditandai dengan detak jantung kurang dari 110 bpm.
- Deselerasi variabel terjadi ketika terjadi penurunan denyut jantung janin secara tiba-tiba, dan penurunan tersebut lebih besar dari atau sama dengan 15 denyut per menit, dan berlangsung lebih dari 15 detik, namun kurang dari 2 menit sejak permulaan hingga kembalinya denyut jantung normal.
2. Menurunnya pergerakan janin
Dokter akan memantau pergerakan janin untuk memastikan bayi mengalami perkembangan yang sehat. Sekitar usia kehamilan 28 minggu, bayi akan mulai membentuk pola pergerakan, termasuk istirahat dan ketenangan di dalam kandungan.
Dokter akan bertanya kepada ibu hamil terkait ada tidaknya perubahan pada gerakan janin di dalam kandungan. Contohnya melambat, berkurang, atau bahkan terhenti. Penurunan atau perubahan gerakan yang tidak normal bisa menjadi tanda gawat janin.
3. Kram
Salah satu hal yang wajar bila bumil sering mengalami kram saat janin tumbuh dan rahim membesar. Namun, jika kram hebat disertai nyeri punggung parah terjadi, hal ini dapat mengindikasikan gawat janin dan komplikasi lainnya. Konsultasikan segera kepada dokter Ibu saat Ibu mulai mengalami kram agar dapat dipantau.
Ternyata ini penyebab kram pada Ibu hamil dan ada cara mengatasinya! Ibu dapat baca penyebab dan cara mengatasi kram pada Ibu hamil di sini “Penyebab Kram Perut saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya”
4. Kenaikan berat badan Ibu hamil
Pertambahan berat badan yang sehat untuk ibu hamil harus antara 11 sampai 28 kilogram. Sangat penting bagi dokter dan ibu untuk memantau kenaikan berat badan, karena penambahan berat badan yang berlebih di atas 40 pon dapat menyebabkan gawat janin.
5. Pendarahan pada vagina
Bila ibu mengalami pendarahan vagina, sebaiknya segera menghubungi dokter. Pendarahan vagina dapat mengindikasikan masalah-masalah berikut yang berkaitan dengan gawat janin:
- Plasenta previa, terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruhnya leher rahim Ibu (bagian bawah rahim). Ini dapat menyebabkan pendarahan hebat selama kehamilan dan persalinan.
- Vasa previa, terjadi ketika beberapa pembuluh darah tali pusat janin melintasi atau mendekati lubang internal serviks. Karena pembuluh darah berada di dalam selaput ketuban, pembuluh darah tersebut tidak terlindungi oleh tali pusat atau plasenta. Akibatnya pembuluh darah tersebut dapat pecah saat selaput tersebut pecah.
6. Mekonium dalam cairan ketuban
Mekonium (feses pertama bayi) dapat ditemukan di usus bayi selama kehamilan. Biasanya mekonium keluar setelah lahir, tetapi dalam beberapa kasus bayi akan buang air besar sebelum lahir. Kondisi inilah yang membuat mekonium dilepaskan ke dalam cairan ketuban. Hal ini dapat mengindikasikan gawat janin.
Kadar cairan ketuban yang berbahaya (terlalu rendah atau terlalu tinggi), juga dapat menunjukkan gawat janin dan harus dipantau secara teratur.
Yuk, kenalan lebih dalam lagi dengan mekonium. Ketahui selengkapnya tentang mekonium di sini “Kenalan dengan Mekonium, Pup Janin di Dalam Rahim”
Itulah tanda-tanda dari gawat janin yang perlu diwaspadai oleh Ibu hamil. Penting juga untuk Ibu mengetahui cara mencegah gawat janin. Ibu dapat membaca cara mencegah yang efektif untuk gawat janin di sini “Adakah Cara yang Efektif untuk Mencegah Gawat Janin?”
Segera konsultasikan kandungan pada dokter apabila mengalami beberapa tanda gawat janin seperti yang telah disebutkan. Ibu dapat bertanya pada dokter kandungan melalui Halodoc untuk memeriksakan kandungan Ibu.
Aplikasi Halodoc dapat di-download dengan hanya klik gambar di bawah ini.