Bukan Mitos, Ini 8 Penyebab Telinga Berdenging
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mengalami telinga berdenging? Kalau di dunia medis, kondisi telinga berdenging ini disebut dengan tinnitus. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala masalah kesehatan lain. Tinnitus biasanya disebabkan oleh kerusakan pada rambut-rambut kecil di telinga bagian dalam.
Rusaknya rambut-rambut ini dapat mengubah sinyal yang akan dikirimkan ke otak. Tinnitus bisa bersifat sementara atau bisa seumur hidup. Lantas, kondisi apa saja yang bisa membuat seseorang mengalami tinnitus? Ini contohnya.
Baca juga: 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Perlu Diketahui
Penyebab Telinga Berdenging
Melansir dari WebMD, telinga berdenging bisa disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
1. Penambahan Usia
Pada umumnya, kualitas pendengaran akan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan fungsi pendengaran ini biasanya dimulai sekitar 60 dan dapat mempengaruhi kedua telinga. Intinya, tinnitus lebih mungkin dialami oleh lansia daripada orang yang lebih muda.
2. Suara Keras
Suara keras juga menjadi penyebab utama tinnitus. Tinnitus bisa muncul ketika kamu sering mendengar suara keras setiap hari selama bertahun-tahun atau sesuatu yang hanya terjadi sekali, yakni seperti saat berada di konser atau acara-acara tertentu. Suara keras dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran dan nyeri. Kerusakan yang dialami pun bisa bersifat permanen atau sementara.
3. Menumpuknya Kotoran di Telinga
Ketika kamu jarang membersihkan telinga dan kotorannya semakin menumpuk, bukan tidak mungkin kamu juga bisa mengalami telinga berdenging atau gangguan pendengaran. Hindari untuk menghilangkan kotoran sendiri tanpa alat-alat yang memadai. Sebaiknya kunjungi dokter THT untuk membantu membersihkan kotoran yang telah menumpuk di telinga ini.
Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, kamu dapat membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
4. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Penggunaan obat-obatan ternyata juga bisa memicu tinnitus. Beberapa contoh obat-obatan yang bisa memicu tinnitus contohnya aspirin, diuretik, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat berbasis kina, antibiotik tertentu, antidepresan, dan obat kanker. Biasanya semakin kuat dosisnya, semakin besar kemungkinan kamu mengalami masalah pendengaran. Sering kali gejala tinnitus hilang ketika kamu menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut.
Baca juga: Hati-Hati, Penyakit Telinga Ini Bisa Sebabkan Infeksi dan Peradangan
5. Infeksi Telinga dan Sinus
Tinnitus kerap muncul saat seseorang terserang flu. Itu bisa jadi karena infeksi telinga atau sinus yang memengaruhi pendengaran dan meningkatkan tekanan pada sinus. Jika itu penyebabnya, seharusnya tinnitus tidak berlangsung lama. Jika tidak membaik setelah seminggu atau lebih, segera temui dokter.
6. Masalah pada Rahang
Masalah dengan rahang atau sendi temporomandibular dapat menyebabkan tinnitus. Kondisi ini biasanya ditandai dengan nyeri pada sendi saat mengunyah atau berbicara. Nyeri ini muncul karena sendi berbagi beberapa saraf dan ligamen dengan telinga tengah. Dokter gigi dapat mengobati gangguan rahang ini dan membantu kamu untuk mencegah telinga berdenging semakin parah.
7. Masalah Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi dan hal-hal lain pemicu tekanan darah, seperti stres, alkohol, dan kafein bisa memicu tinnitus. Ini karena, pembuluh darah di dekat telinga tengah dan dalam menjadi tidak terlalu elastis saat tekanan darah meningkat.
Baca juga: Ini 3 Gangguan Telinga yang Bisa Ditangani Dokter THT
8. Mengidap Penyakit
Gangguan telinga bagian dalam yang disebut penyakit Meniere atau cedera kepala dan leher bisa membuat seseorang mengalami tinnitus. Kondisi seperti fibromyalgia dan penyakit Lyme juga dapat memicu telinga berdenging. Dokter dapat membantu kamu untuk mengetahui penyebabnya dan meredakan suaranya. Jadi, pastikan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter bila mengalami kondisi tersebut.