Bukan Ibu, Ayah Menjadi Penentu Jenis Kelamin Anak?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 September 2020
Bukan Ibu, Ayah Menjadi Penentu Jenis Kelamin Anak?Bukan Ibu, Ayah Menjadi Penentu Jenis Kelamin Anak?

Halodoc, Jakarta - Bukanlah orangtua yang dapat memilih apakah ingin melahirkan anak perempuan atau anak laki-laki. Jenis kelamin calon bayi kemungkinannya adalah 50 persen memiliki anak laki-laki dan 50 persen memiliki anak perempuan. Namun, hal yang perlu diketahui juga bahwa sperma ayah dapat menentukan apakah anak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. 

Sekitar setengah dari sperma akan menjadi anak laki-laki dan setengahnya lagi menjadi anak perempuan. Jenis kelamin bayi tergantung pada sperma mana yang pertama kali mencapai sel telur. Kedua jenis sperma ini memiliki peluang yang sama untuk mencapai sel telur lebih dulu. Begitu dibuahi, setiap jenis telur akan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang sepenuhnya menjadi bayi. 

Faktor yang Memengaruhi Jenis Kelamin Anak

Faktor tertentu memengaruhi jenis kelamin anak. Misalnya, lebih banyak anak laki-laki yang lahir setiap tahun dibandingkan anak perempuan. Sebuah teori untuk menjelaskan ini berkaitan dengan kromosom seks Y (laki-laki) yang jauh lebih kecil dibandingkan kromosom X (perempuan). Hanya saja, sperma yang membawa huruf Y sedikit lebih cepat sehingga lebih mungkin untuk mencapai sel telur lebih dulu. 

Kehidupan ibu atau ayah juga memengaruhi jenis kelamin bayi. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor seperti nutrisi, kekayaan, dan tempat tinggal orangtua dapat memengaruhi kemungkinan memiliki anak laki-laki atau perempuan. Meski begitu, faktor tersebut tidak memiliki efek yang besar. 

Baca juga: Bisakah Jenis Kelamin Janin Diketahui Tanpa USG?

Misalnya, ibu yang makan sereal setiap pagi berpeluang 59 persen memiliki anak laki-laki. Sementara, ibu yang jarang makan sereal hanya memiliki peluang 43 persen memiliki anak laki-laki. Namun, hal ini tidak berarti bahwa kamu harus mengubah pola makan untuk meningkatkan peluang. 

Sebagian besar faktor jenis kelamin anak ditentukan oleh sperma ayah, mana yang berhasil mencapai sel telur terlebih dulu. Ketahui bagaimana kromosom X dan Y menentukan jenis kelamin. Dengan begitu, diketahui alasan mengapa perbedaan jumlah anak perempuan dan laki-laki di dalam keluarga. 

Baik pria atau wanita memiliki kromosom seks. Pria biasanya memiliki satu kromosom X dan satu Y, sedangkan wanita memiliki dua kromosom X. Ketika sel telur atau sperma dibuat, ia hanya mendapat salah satu kromosom X. Tapi pria bisa membuat sperma X atau Y. 

Selama pembuahan, sel sperma berlomba menuju sel telur calon ibu. Jika sperma dengan Y mengalahkan yang lainnya, maka janin akan menjadi XY. Kehamilan akan menghasilkan anak laki-laki. Namun, jika sperma dengan X lebih cepat dan “menang” menuju sel telur, maka janin menjadi XX. Orangtua akan memiliki bayi perempuan. 

Tetap saja, hampir setiap orang memiliki peluang sekitar 50 persen untuk memiliki anak laki-laki dan 50 persen untuk memiliki anak perempuan. 

Baca juga: Kapankah Tanda-Tanda Kehamilan Mulai Muncul?

Metode Seleksi Jenis Kelamin Berteknologi Rendah

Mungkin ada metode untuk meningkatkan kemungkinan mengandung anak dengan jenis kelamin yang diinginkan. Meskipun tidak dapat dipastikan 100 persen, namun tidak ada salahnya untuk diupayakan.

  • Waktu hubungan seksual mendekati ovulasi untuk anak laki-laki, lebih jauh untuk perempuan. Alasannya adalah bahwa sperma “perempuan” (kromosom X) lebih keras dan sperma “laki-laki” (kromosom Y) lebih rapuh. Jadi, lakukan hubungan seksual sedekat mungkin dengan ovulasi memberikan kesempatan bagi kromosom Y bertemu dengan telur. 
  • Buat lingkungan vagina lebih ramah untuk sperma “perempuan” atau “laki-laki”. Misalnya, lingkungan yang lebih asam agar ramah untuk sperma perempuan, atau lingkungan lebih basa agar ramah untuk sperma laki-laki.

Baca juga: 5 Cara Mengetahui Janin Sehat Sejak dalam Kandungan

Itulah yang perlu diketahui mengenai penentu jenis kelamin anak. Kembali lagi, apa pun jenis kelamin anak yang terlahir, yang penting mereka tumbuh sehat dan sempurna. Apa pun hal mengenai kehamilan, kamu bisa mendiskusikannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
The Tech Interactive. Diakses pada 2020. Which parent decides whether a baby will be a boy or a girl?
Science Daily. Diakses pada 2020. Boy or girl? It's in the father's genes