Bukan Hanya Gatal, Ini Komplikasi Kurap yang Perlu Diwaspadai
“Penyakit kurap yang sifatnya sangat menular, terjadi akibat infeksi jamur pada kulit. Selain menimbulkan rasa gatal yang tidak nyaman, kurap yang tidak diobati dapat memunculkan sejumlah komplikasi.”
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mengalami gatal-gatal disertai munculnya area berbentuk cincin memerah pada kulit? Hal tersebut merupakan gejala dari penyakit kurap yang menyerang kulit.
Penyakit kurap, yang sifatnya sangat menular, terjadi akibat infeksi jamur pada kulit. Infeksi jamur ini dapat menyerang bagian tubuh mana saja termasuk kuku, kulit kepala, kaki, tangan, hingga selangkangan.
Selain menimbulkan rasa gatal yang tidak nyaman, kurap yang tidak diobati dapat memunculkan sejumlah komplikasi lainnya. Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Berbagai Komplikasi Penyakit Kurap
Apabila tidak kamu obati, penyakit kurap dapat memicu beberapa komplikasi berikut ini:
1. Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi terjadi ketika area tertentu pada kulit menjadi lebih gelap dibandingkan area lainnya. Meskipun kurap telah disembuhkan, beberapa orang tetap dapat menemukan hiperpigmentasi pada kulit.
Bekas gelap ini terjadi ketika proses peradangan pemicu produksi melanin (pigmen coklat kulit) secara berlebihan. Komplikasi ini bersifat tidak berbahaya, tetapi sering kali membuat pengidapnya menjadi tidak percaya diri.
Meskipun hiperpigmentasi cenderung bertahan lama, warna kulit dapat kembali semula seiring waktu. Orang dengan kulit lebih gelap memiliki kecenderungan yang lebih tinggi, untuk mengalami hiperpigmentasi pasca-kurap daripada yang lain.
Agar komplikasi dari kurap tidak terjadi, kamu dapat mengatasinya dengan menggunakan obat-obatan. Baca selengkapnya di artikel ini “Ini 5 Pilihan Obat Kurap Minum yang Ampuh di Apotek”.
2. Kerion
Kurap pada kulit kepala dapat menyebabkan komplikasi berupa kerion. Kerion adalah benjolan berwarna merah berisi nanah di kulit kepala. Ketika mengalami kondisi ini, beberapa benjolan dapat muncul sekaligus di kulit kepala. Selain itu, pada orang-orang tertentu, gejala lesu dan demam dapat muncul bersamaan dengan komplikasi kerion.
Kamu juga akan mengalami kerontokan rambut yang menyebabkan kebotakan di area tertentu. Kebotakan ini dapat bersifat sementara maupun permanen tergantung pada seberapa parah kerion yang tumbuh. Pertumbuhan kembali rambut setelah kerion bisa memakan waktu 6-12 bulan.
Jika benjolan kerion semakin membesar dan terasa sangat nyeri, kamu perlu segera menghubungi dokter.
3. Selulitis
Selulitis adalah salah satu infeksi bakteri yang dapat terjadi apabila penyakit kurap pada kuku dan kaki tidak diobati. Penyakit ini disebabkan oleh masuknya bakteri streptococcus pyogenes dan staphylococcus aureus pada jaringan kulit dalam.
Gejala dari selulitis adalah nyeri, rasa panas pada kulit, bercak merah, dan benjolan. Lebih lanjut lagi, demam dan pembengkakan parah dapat terjadi sebagai gejala selulitis.
Jika tidak segera diobati, bakteri dapat menyerang kelenjar getah bening dan aliran darah. Maka dari itu, yuk cari tahu langkah-langkah pencegahan selulitis melalui artikel ini: Cegah Selulitis dengan 7 Langkah Ini.
4. Majocchi Granuloma
Meskipun jarang terjadi, komplikasi berupa Granuloma Majocchi dapat muncul dari penyakit kurap. Granuloma Majocchi terjadi ketika jamur penyebab kurap menyebar ke folikel rambut dan menginfeksi lapisan kulit dalam.
Penyakit ini memicu timbulnya benjolan keras merah muda yang berisi nanah pada kulit. Granuloma Majocchi dapat menyerang bagian tubuh mana pun yang ditumbuhi rambut termasuk kulit kepala, wajah, lengan, dan kaki. Sama seperti kerion, rambut rontok menjadi efek samping dari komplikasi ini.
Nah, itu dia beberapa komplikasi dari penyakit kurap yang perlu kamu ingat. Hindari komplikasi-komplikasi tersebut dengan menggunakan obat kurap atau berkonsultasi langsung pada dokter.
Kamu dapat membeli obat kurap, suplemen, dan produk kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc!
Kamu juga bisa menghubungi Dokter Kulit yang Bisa Bantu Pengobatan Tinea Corporis, untuk mengatasi kurap.
Kamu masih bisa membuat janji konsultasi untuk waktu yang lain melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!