Bukan Cuma Menyanyi, Penyebab Laringitis Juga Bisa Bakteri
Halodoc, Jakarta – Laringitis adalah peradangan pada tali suara di kotak suara yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan, terlalu sering menggunakan pita suara untuk bernyanyi, berteriak, merokok, paparan asap rokok, udara tercemar, sampai dengan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Berdasarkan rentang waktu timbulnya gejala, laringitis bisa dibagi menjadi dua yaitu laringitis jangka pendek (akut) di mana disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, serta pita suara yang menegang dalam hal ini terlalu sering menyanyi.
Kondisi terakhir sering terjadi pada penyanyi, sehingga membuat mereka harus mengistirahatkan suara dan menjaga asupan makan dan minuman supaya kualitas suara, pita suara, dan tenggorokan senantiasa tetap fit. Laringitis tipe kedua adalah laringitis jangka panjang (kronis) yang umumnya disebabkan sinusitis, reaksi alergi, iritasi asam lambung, asap rokok, dan minuman keras.
Tanda-tanda atau gejala umum dari laringitis adalah suara serak, kehilangan suara, sampai sampai rasa nyeri di tenggorokan. Kondisi ini disertai dengan gejala tambahan seperti nyeri saat menelan, perasaan kenyang di tenggorokan atau leher. Jika laringitis disebabkan oleh infeksi, bisa mengakibatkan demam dan pembengkakan kelenjar getah bening. Komplikasi kronis dari laringitis bisa sampai pneumonia, bronchitis kronis, sampai dengan kelumpuhan pita suara.
Sebenarnya, penyebab laringitis jangka pendek (akut) adalah karena infeksi virus atau pun bakteri. Biasanya, kalau dikarenakan infeksi gejala laringitis akan ditandai dengan demam, menggigil, sakit kepala, dan nanah pada batuk. Baca juga: Tidur dapat Memaksimalkan EQ, Ini Penjelasannya
Biasanya, penanganan awal untuk laringitis yang disebabkan oleh bakteri adalah menghirup udara segar untuk membantu membersihkan lendir, mengistrirahatkan pita suara, kalau pun berbicara, ya berbicaralah dengan lembut dan perlahan. Jangan juga berbisik, karena berbisik bisa memicu hiperfungsi dari laring. Kalau kamu perokok dan mengidap laringitis, kamu harus menghentikan merokok supaya tidak menghambat proses penyembuhan dari penyakitnya.
Pengobatan medis yang biasanya dilakukan untuk laringitis yang disebabkan oleh bakteri adalah penggunaan antibiotik dan ini biasanya tidak terlalu parah hanya saja menular. Pada kondisi tertentu, laringitis yang disebabkan oleh kanker bagian laring lebih kompleks dengan penanganan yang meliputi kemoterapi, radioterapi, serta operasi.
Pencegahan laringitis baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun kanker laring sekalipun sebenarnya bisa dilakukan dengan cara sesederhana menerapkan pola hidup sehat. Mulai dari mengurangi sampai berhenti merokok, membatasi minum minuman beralkohol, membatasi makanan berlemak, beraktivitas di lingkungan udara yang segar, mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin A, C dan E, menggunakan masker wajah saat bepergian dengan tingkat polusi udara tinggi, atau saat harus berinteraksi dengan lingkungan atau orang-orang dengan gejala yang merujuk pada laringitis.
Biasanya, orang-orang mudah mengidap laringitis karena sistem kekebalan tubuhnya yang melemah dan ini terjadi pada pengidap HIV/AIDS. Selain penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, ada beberapa hal lainnya yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti stres, terlalu banyak berolahraga, kurang berolahraga (tubuh yang tidak sering dilatih dapat menjadi lemah, sehingga mudah masuk penyakit dari virus ataupun bakteri), kurang minum air, dan tidak menjaga kebersihan.
Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai penyebab laringitis lainnya dan bagaimana pencegahan serta penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan