Bukan Cuma Gatal, Ini 5 Gejala Infeksi Jamur pada Vagina
“Gejala yang paling umum dari infeksi jamur pada vagina adalah rasa gatal yang hebat. Selain gatal, infeksi tersebut juga bisa menimbulkan gejala berupa kemerahan dan bengkak, rasa nyeri, dan lain-lain.”
DAFTAR ISI
- Gejala Infeksi Jamur pada Vagina
- Apa Penyebabnya Jamur pada Vagina?
- Cara Mengobati Infeksi Jamur Vagina
- Hubungi Dokter Ini untuk Atasi Bisul pada Vagina
Halodoc, Jakarta – Rasa gatal yang muncul pada organ intim wanita bisa saja menandai gejala infeksi jamur vagina. Disebut juga sebagai kandidiasis, infeksi jamur pada vagina merupakan kondisi yang umum yang bisa memengaruhi hingga 3 dari 4 wanita pada beberapa titik dalam kehidupan mereka.
Sebenarnya pada vagina yang sehat, terdapat bakteri dan beberapa sel jamur. Namun, ketika keseimbangan bakteri dan jamur tersebut berubah, sel-sel jamur bisa berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi. Itulah mengapa infeksi jamur vagina bisa menyebabkan organ intim terasa gatal.
Namun, bukan hanya gatal saja, ada beberapa gejala infeksi jamur vagina lainnya yang juga penting untuk diketahui para wanita.
Gejala Infeksi Jamur pada Vagina
Gejala infeksi jamur vagina yang paling umum adalah rasa gatal yang luar biasa di dalam dan sekitar vagina. Selain gatal, kamu mungkin juga mengalami:
1. Sensasi terbakar
Gejala yang satu ini bisa terasa terutama saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
2. Kemerahan dan pembengkakan pada vulva
Tidak hanya menimbulkan rasa gatal, infeksi jamur juga bisa menyebabkan vulva memerah dan membengkak.
Mau tahu obat-obatan yang ampuh untuk mengatasi gatal kemaluan? Baca di artikel ini: “Ini 5 Pilihan Obat yang Ampuh untuk Meredakan Gatal di Kemaluan”
3. Rasa sakit pada vagina
Wanita yang terkena infeksi jamur pada vagina juga bisa merasakan nyeri atau sakit pada organ intimnya tersebut, terutama saat berhubungan seks.
Selain itu, yuk Kenali Anatomi Vagina dan Gangguan yang Sering Muncul.
4. Ruam pada vagina
Ruam merah juga bisa terjadi pada vagina akibat infeksi jamur.
5. Keputihan
Keputihan berwarna kuning keputihan, kental dan tidak berbau juga bisa menjadi gejala infeksi jamur vagina. Beberapa orang menggambarkan cairan yang keluar tersebut seperti keju cottage. Kadang-kadang keputihan juga bisa encer.
Bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa tanya dokter spesialis obstetri dan ginekologi melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan dan saran kesehatan yang tepat.
Mau tahu obat-obatan untuk mengatasi keputihan? Baca di artikel ini: “7 Obat Keputihan yang Bisa Dipilih Berdasarkan Penyebabnya”.
Apa Penyebabnya?
Candida albicans adalah jenis jamur yang paling umum menyebabkan infeksi jamur vagina. Organ intim wanita tersebut secara alami mengandung kombinasi yang seimbang dari jamur, termasuk candida, dan bakteri. Bakteri tertentu, yaitu lactobacillus, bertindak untuk mencegah pertumbuhan berlebih dari jamur.
Namun, keseimbangan itu bisa terganggu. Pertumbuhan candida yang berlebihan atau masuknya jamur ke dalam lapisan sel vagina yang lebih dalam, bisa menyebabkan tanda dan gejala infeksi jamur vagina.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan, antara lain:
- Penggunaan antibiotik, yang menyebabkan ketidakseimbangan flora alami vagina.
- Kehamilan.
- Diabetes yang tidak terkontrol.
- Sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
- Mengambil kontrasepsi oral atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.
Cara Mengobati Infeksi Jamur Vagina
Obat antijamur adalah pengobatan utama untuk infeksi jamur vagina. Dokter akan meresepkan pilihan obat yang paling sesuai dengan gejala dan kondisi kamu.
Obat antijamur bekerja dengan cara melawan pertumbuhan jamur yang berlebihan di tubuh. Bentuk obat yang diberikan bisa berupa obat minum (biasanya diberikan flukonazol dalam satu dosis melalui mulut) atau topikal (digunakan setiap hari hingga tujuh hari).
Kamu bisa mengoleskan obat topikal ke area vagina atau menempatkannya di dalam vagina (supositoria) menggunakan aplikator. Beberapa obat antijamur lainnya yang juga umum digunakan untuk mengatasi infeksi jamur vagina adalah adalah miconazole dan terconazole.
Dokter akan memberi tahu kamu informasi tentang setiap bentuk pengobatan dan cara menggunakan masing-masing dengan benar. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter saat menggunakan obat agar infeksi bisa teratasi sepenuhnya dan tidak kembali lagi.
Bila kamu minum obat untuk infeksi jamur vagina, kamu tidak boleh berhubungan seks sampai selesai pengobatan. Seks bisa menyebabkan lebih banyak iritasi, dan obat antijamur tertentu bisa mengurangi keefektifan kondom.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Infeksi Jamur Vagina
Apabila kamu atau orang terdekat yang mengidap infeksi jamur vagina, jangan ragu untuk segera hubungi dokter spesialis kulit dan kelamin di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Penanganan yang tepat dan cepat dapat meminimalisir dampak yang tidak kamu inginkan.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani sehingga bisa bantu kamu atasi infeksi jamur pada vagina.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Kamu bisa menghubungi dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang pada 2010 dan Universitas Airlangga pada 2016.
Dokter Ryski saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 3521602422110819.
Berbekal pengalaman selama 13 tahun, dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar gejala infeksi jamur pada vagina.
Chat dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E
Dokter Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2007 dan 2015.
Saat ini, dokter Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E sedang menjalani praktik di Manado, Sulawesi Utara. Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7121602320110894.
Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 16 tahun, dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar gejala infeksi jamur pada vagina.
Bukan cuma itu, ia juga dapat memberikan konsultasi seputar kulit sensitif, ruam kulit dan gigitan serangga, estetika, kulit anak dan bayi, serta masalah jerawat.
Chat dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E dari Rp 60.000,- di Halodoc.
3. dr. Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E
Kamu juga bisa menghubungi dokter Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2012 dan Universitas Udayana pada 2020.
Ia kini berpraktik di Surabaya, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 5121602320139615.
Berbekal pengalaman selama 11 tahun, dr. Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar penanganan gejala infeksi jamur pada vagina.
Ia juga bisa memberikan solusi terkait penyakit kelamin, kulit anak dan bayi, jerawat, ruam kulit dan gigitan serangga, serta estetika.
Chat dr. Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E mulai dari Rp 60.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter spesialis kulit dan kelamin yang bisa kamu hubungi untuk bantu obati infeksi jamur pada vagina.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Yeast infection (vaginal).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Vaginal Yeast Infection.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan