Bronkoskopi untuk Mendiagnosis Fistula Trakea Esofagus
Halodoc, Jakarta – Esofagus atau kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Sedangkan trakea adalah saluran yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru. Jadi, esofagus dan trakea adalah dua saluran yang berbeda dan tidak terhubung. Namun, pada kondisi fistula trakea esofagus, esofagus dan trakea justru terhubung.
Fistula trakea esofagus adalah cacat lahir, artinya kondisi ini terbentuk selama kehamilan. Bayi yang mengalami fistula trakea esofagus dapat mengalami masalah saat menelan. Pasalnya, makanan dan minuman yang masuk dapat masuk ke paru-paru dan bisa menyebabkan pneumonia maupun masalah lainnya. Bronkoskopi adalah salah satu prosedur pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis fistula trakea esofagus. Begini proses diagnosisnya.
Baca juga: Kondisi yang Menyebabkan Fistula Trakea Esofagus pada Bayi
Persiapan Sebelum Menjalani Bronkoskopi
Sebelum bronkoskopi dilakukan, dokter biasanya akan mengidentifikasi gejala yang dialami pengidap, seperti apakah mengalami batuk saat makan dan minum atau mengalami infeksi saluran pernapasan yang berulang. Apabila gejala-gejalanya mirip dengan penyakit ini, dokter umumnya akan merekomendasikan bronkoskopi. Pemeriksaan tersebut memungkinkan dokter memeriksa paru-paru dan saluran udara.
Selama bronkoskopi, tabung tipis (bronkoskop) dimasukkan melalui hidung atau mulut, lalu melewati tenggorokan dan masuk ke paru-paru. Sebelum menjalani bronkoskopi, pengidap biasanya perlu membatasi makanan dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Dokter biasanya akan menyarankan agar kamu menahan makan dan minum selama 4-8 jam sebelum menjalani prosedur. Kamu juga diminta untuk berhenti minum obat pengencer darah seperti aspirin, clopidogrel, dan warfarin.
Sebelum prosedur dilakukan, kamu akan diminta untuk mengenakan gaun, melepas gigi palsu, atau barang-barang logam lain yang menempel di tubuh. Teknisi juga akan meminta kamu untuk melepas alat bantu dengar, lensa kontak atau kacamata.
Baca juga: Haruskah Fistula Trakea Esofagus Ditangani dengan Pembedahan?
Prosedur Bronkoskopi untuk Mendiagnosis Fistula Trakea Esofagus
Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan hingga pemulihan, biasanya membutuhkan waktu sekitar empat jam. Namun, untuk prosedur bronkoskopi sendiri biasanya hanya berlangsung sekitar 30-60 menit.
- Sebelum Prosedur
Dokter akan meminta kamu untuk duduk atau berbaring di atas meja atau tempat tidur dengan tangan di samping tubuh. Setelah itu, dokter akan memberikan obat penenang melalui pembuluh darah (intravena) agar kamu rileks. Anestesi kemudian disemprotkan ke tenggorokan agar mati rasa, sehingga kamu tidak begitu merasakan sakit dan mencegah kamu batuk atau tersedak selama prosedur. Terkadang anestesi yang diberikan juga bisa berupa gel yang dioleskan ke hidung.
- Selama Prosedur
Pertama-tama, dokter memasukan selang bronkoskop melalui hidung atau mulut. Perlu kamu ketahui bahwa bronkoskopi dilengkapi dengan lampu dan kamera yang sangat kecil di ujungnya. Ini berfungsi untuk menghasilkan gambar pada monitor yang memandu dokter dalam melakukan prosedur.
Setelah masuk, selang bergerak perlahan ke bagian belakang tenggorokan melalui pita suara dan masuk ke saluran udara. Nah, di bagian inilah dokter melakukan identifikasi untuk memastikan apakah kamu mengalami fistula trakea esofagus.
- Setelah Prosedur
Setelah pemeriksaan selesai, selang akan ditarik perlahan keluar. Mulut dan tenggorokan kamu mungkin masih terasa mati rasa selama beberapa jam. Nah, selama ini berlangsung, kamu masih tidak diizinkan makan atau minum sampai mati rasa mereda. Ini membantu mencegah makanan dan cairan memasuki saluran udara dan paru-paru.
Ketika mulut dan tenggorokan tidak lagi mati rasa, barulah kamu boleh mengonsumsi makanan yang lunak dan air. Kamu mungkin mengalami sakit tenggorokan ringan, suara serak, batuk atau nyeri otot. Tidak perlu khawatir, hal ini normal terjadi.
Baca juga: Apa Saja Komplikasi yang Disebabkan Fistula Trakea Esofagus?
Itulah prosedur bronkoskopi untuk mendiagnosis fistula trakea esofagus. Masih punya pertanyaan lain tentang kondisi ini? Hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc saja. Tidak perlu ke rumah sakit untuk sekedar bertanya-tanya dengan dokter, lewat aplikasi ini kamu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.