Bolehkah Memaksa Buah Hati untuk Puasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Mei 2018
Bolehkah Memaksa Buah Hati untuk PuasaBolehkah Memaksa Buah Hati untuk Puasa

Halodoc, Jakarta – Memiliki anak yang sudah paham dengan ajaran agama sejak dini memang membanggakan, apalagi jika mereka mulai mencoba untuk melakukan ibadah puasa. Namun, bagaimana jika kamu memiliki anak yang belum terbiasa menjalankan ibadah puasa?

Tentu ibadah puasa adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh seluruh muslim di dunia. Namun, ada beberapa orang yang mendapatkan kelonggaran untuk tidak menjalankan ibadah puasa. Beberapa diantaranya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan juga anak di bawah umur.

Mengajarkan anak untuk berpuasa juga harus mempertimbangkan kondisi anak. Mulai dari kesiapan fisik hingga kesehatan anak. Mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah puasa memang sedikit sulit, tetapi orangtua tidak perlu sampai memaksakan anak untuk menjalani puasa. Jika anak belum siap untuk menjalankan ibadah puasa tapi dipaksa oleh orangtua, akan berdampak negatif bagi anak.

 

  • Anak Akan Belajar untuk Berbohong

 

Jika anak belum siap melakukan ibadah puasa tetapi dipaksa oleh orangtua, tidak menutup kemungkinan anak justru akan belajar berbohong. Pada saat anak tidak dapat menahan haus dan lapar saat puasa, kemungkinan anak akan minum atau makan secara diam-diam tanpa sepengetahuan orangtua. Hal ini akan membuat anak sering berbohong kepada orangtua daripada mendalami makna puasa itu sendiri.

Sebaiknya, anak diajarkan terlebih dahulu makna puasa yang sesungguhnya. Selain itu, ajarkan puasa anak sedikit demi sedikit. Mengajarkan anak berpuasa bisa dimulai dengan puasa setengah hari, kemudian bertambah jamnya setiap harinya sampai anak bisa berpuasa penuh. Dengan begitu, anak bisa menjalankan ibadah puasa dengan senang.

 

  • Anak Tidak Akan Mengerti Makna Puasa yang Sebenarnya

 

Saat seorang anak menjalani ibadah puasa karena dipaksa oleh orangtua, maka anak tersebut tidak akan bisa memaknai ibadah puasa dengan baik. Anak yang menjalani ibadah puasa atas perintah orangtuanya hanya akan berpuasa untuk menahan lapar dan haus selama satu hari. Anak tidak akan mendapatkan pelajaran apa pun, baik ilmu agama maupun manfaat kesehatan yang didapat dari berpuasa.

 

  • Anak Mengalami Trauma

 

Bukan tidak mungkin Si Kecil akan mengalami trauma jika orangtua memaksakan keinginan untuk berpuasa pada anak. Untuk menghindari rasa trauma ini, sebaiknya orangtua mengajarkan anak berpuasa secara perlahan. Dengan begitu, Si Kecil juga akan melaksanakan ibadah puasa dengan hati yang ikhlas tanpa dipaksa. Selain mendatangkan pahala untuk Si Kecil, tentu bisa mendatangkan pahala bagi orangtua, karena sudah mengajarkan anak berpuasa dengan baik dan sabar.

 

  • Anak Jadi Mudah Emosional

 

Anak yang sering dipaksa oleh orangtuanya akan memiliki dampak buruk bagi kondisi emosionalnya. Biasanya, anak yang sering melakukan hal dengan terpaksa tidak akan menikmati waktunya. Melakukan sesuatu dengan paksaan hanya akan membuat Si Kecil tertekan, sehingga dia tidak akan tenang.

 

  • Tidak Punya Inisiatif

 

Anak yang selalu melakukan sesuatu berdasarkan kehendak orangtuanya biasanya kurang inisiatif. Dalam hal puasa, dikhawatirkan anak hanya akan menjalani puasa karena paksaan, bukan karena mengerti makna berpuasa di bulan Ramadan. Dalam jangka panjang, anak yang selalu dipaksa untuk melakukan puasa dari kecil tidak akan memiliki inisiatif untuk melakukan puasa pada saat ia dewasa nanti.

(Baca juga: 6 Trik Atasi Masalah Anak Picky Eater)

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengajarkan anak berpuasa. Namun, jika orangtua masih kesulitan untuk mencari cara mengajarkan Si Kecil beribadah puasa, orangtua bisa bertanya pada dokter melalui Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play!