Bolehkah Ibu Pengidap Herpes Menyusui?
Halodoc, Jakarta - WHO menyarankan ibu menyusui mengonsumsi ARV untuk mengurangi penularan HIV melalui ASI. Sedangkan di Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan pemberian ASI oleh ibu positif HIV. Menurut organisasi tersebut, para ibu di Amerika Serikat memiliki akses ke air bersih serta nutrisi pengganti yang terjangkau (seperti susu formula) sehingga dapat menghindari menyusui bayinya.
Lalu, bagaimana dengan herpes yang turut termasuk dalam penyakit menular seksual? Bolehkah tetap menyusui meski ibu mengidap herpes?
Herpes termasuk penyakit infeksi menular seksual yang secara medis dikenal sebagai virus herpes simpleks atau HSV. Gangguan kesehatan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1) dan virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Virus HSV-2 biasanya menyebabkan herpes genital dan HSV-1 biasanya menyebabkan herpes di mulut.
Penyebab Herpes pada Payudara
Meskipun herpes biasanya menginfeksi mulut atau bibir dan alat kelamin, tetapi gangguan kesehatan ini juga dapat menginfeksi bagian kulit lainnya, termasuk payudara meskipun hal ini jarang terjadi.
Baca juga: Penanganan Efektif saat Alami Herpes di Mulut
Herpes menyebar melalui kontak langsung dengan pengidap. Misalnya, herpes kelamin ditularkan melalui kontak langsung saat berhubungan intim atau dengan orang lain yang menderita herpes. Kaitannya dengan herpes payudara, kulit payudara pasti bersentuhan dengan kulit yang terinfeksi herpes orang lain.
Penting untuk diperhatikan bahwa seseorang dapat menularkan herpes ke orang lain, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala atau lecet yang terlihat. Artinya, virus dapat muncul di kulit tanpa luka herpes yang terlihat jelas.
Herpes di payudara tampak seperti benjolan kecil yang berisi cairan. Beberapa orang akan mengalami gejala mirip flu saat terserang herpes. Sementara pada orang dengan HIV, herpes bisa lebih parah dan bertahan lebih lama karena sistem kekebalan yang mengalami gangguan.
Baca juga: Kenali Jenis Herpes yang Bisa Menyerang Mulut dan Bibir
Segera ke rumah sakit terdekat jika ibu merasa mengalami herpes payudara. Pasalnya, heroes payudara bisa menyerupai infeksi jamur atau bakteri atau saluran susu yang tersumbat. Gunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji di rumah sakit terdekat, sehingga pengobatan bisa segera dilakukan dan ibu tidak perlu mengantre.
Bolehkah Menyusui?
Jika ibu memiliki luka herpes di bagian tubuh selain payudara, seperti mulut atau alat kelamin, ibu boleh tetap menyusui sang buah hati. Akan tetapi, menurut American Academy of Pediatrics, jika seorang wanita mengalami luka herpes di payudaranya, dia disarankan untuk tidak menyusui bayinya.
Sementara itu, ibu tetap bisa memberikan ASI pada bayi dengan memerah atau memompa ASI dari payudara yang terinfeksi, selama bagian pompa payudara yang menyentuh ASI tidak bersentuhan dengan luka herpes. Jika bersentuhan, ibu harus membuang hasil perah tersebut.
Baca juga: 4 Bahaya Herpes Simpleks yang Masih Jarang Orang Tahu
Risiko Menyusui dari Payudara Dengan Luka Herpes
Ibu perlu tahu bahwa herpes memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi bayi. Bayi yang menyusu dari payudara ibu yang memiliki luka herpes berisiko mengalami infeksi sistem saraf yang mengancam jiwa. Jadi, jika ibu didiagnosis dengan herpes pada payudara, segera hentikan aktivitas menyusu dari payudara yang terinfeksi guna menghindari risiko pada bayi.
Inilah mengapa ibu hamil dan menyusui harus menjaga kesehatan sebaik mungkin. Tidak hanya karena keterbatasan mengonsumsi obat, ada risiko besar bagi ibu hamil dan menyusui dengan kondisi medis tertentu akan menularkan penyakitnya langsung pada sang buah hati.
Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2021. Breastfeeding When You Have Herpes.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan