Bolehkah Ibu Menyusui Tetap Menjalankan Puasa?
Halodoc, Jakarta - Bulan suci Ramadan akan segera tiba. Umat muslim tentunya menunggu-nunggu datangnya ibadah yang hanya bisa dijalankan satu kali dalam setahun ini. Oleh karenanya, dalam keadaan apa pun banyak orang yang mengusahakan untuk berpuasa, termasuk ibu menyusui. Namun, boleh tidaknya menjalankan puasa untuk ibu menyusui hingga kini masih sering diperdebatkan.
Sebenarnya, ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Tapi, tidak sedikit pula ibu menyusui yang ingin ikut berpuasa. Hal ini membuat sebagian ibu menyusui bingung, apakah puasa saat menyusui itu aman bagi ibu dan bayi atau tidak. Kekhawatiran ini muncul karena tubuh lebih banyak kehilangan cairan karena perubahan pola makan dan tidur.
Baca Juga: Mitos & Fakta Tentang Menyusui
Bolehkah Ibu Menyusui Tetap Berpuasa?
Faktanya, berpuasa bagi ibu menyusui tidak menjadi masalah. Meskipun begitu, ibu menyusui memang memerlukan banyak nutrisi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil. Berpuasa bagi ibu menyusui juga tidak terlalu berdampak pada produksi ASI serta kesehatan ibu dan bayi.
Pada dasarnya, puasa atau penurunan asupan kalori tidak memengaruhi produksi ASI. Jika terjadi penurunan berat badan saat berpuasa, kondisi ini hanya memengaruhi kandungan lemak dalam ASI, bukan jumlahnya. Meski diperbolehkan, ada hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Melansir dari Baby Centre, bisa atau tidaknya ibu menyusui berpuasa tergantung pada usia Si Kecil. Pasalnya, bayi yang berusia di bawah enam bulan umumnya masih membutuhkan ASI eksklusif karena belum mendapat asupan tambahan. Beda halnya dengan bayi yang telah menginjak satu tahun, mereka mampu mengonsumsi makanan lain selain ASI dan biasanya hanya minum ASI pada malam hari.
Intinya, puasa lebih aman dilakukan ibu kalau Si Kecil telah menginjak usia enam bulan di mana anak telah mendapatkan asupan tambahan dari makanan dan minuman selain ASI.
Baca Juga: 3 Tradisi Unik Ibu Menyusui di Dunia
Tips Berpuasa untuk Ibu Menyusui
Tips pertama dan terpenting adalah memperhatikan asupan saat sahur. Pada saat sahur, perhatikan apa saja yang baik untuk ibu konsumsi. Makanan dan minuman yang ibu konsumsi saat sahur menjadi cadangan nutrisi dan kalori selama menjalankan ibadah puasa. Maka dari itu, ibu tidak boleh melewatkan waktu sahur.
Ibu harus memilih bahan-bahan makanan apa saja yang kaya akan nutrisi. Nah, beberapa contoh makanan yang dianjurkan seperti, bayam, brokoli, oat, wortel, ubi dan bawang putih.
Dikutip dari Healthline, makanan-makanan tersebut efektif untuk meningkatkan produksi ASI. Ibu juga bisa menambahkan suplemen vitamin D saat sahur yang terbukti bagus untuk ibu menyusui.
Kalau ibu membutuhkan vitamin dan suplemen untuk meningkatkan produksi ASI serta memperkuat daya tahan tubuh, ibu bisa membelinya lewat Halodoc. Di aplikasi, tersedia berbagai jenis vitamin dan suplemen yang bisa dipilih. Tidak perlu repot antre di apotek, tinggal order lalu pesanan ibu akan diantar kurang lebih satu jam ke tempat tujuan.
Bukan cuma makanan saja yang harus diperhatikan, ibu wajib minum air putih atau cairan yang memiliki kandungan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Saat sahur maupun berbuka puasa, ibu wajib mengonsumsi cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang saat berpuasa.
Baca Juga: 4 Gangguan Kesehatan yang Sering Dialami Ibu Menyusui
Tips berpuasa bagi ibu menyusui yang terakhir adalah cukup istirahat untuk mencegah ibu mengalami kekurangan energi. Ibu bisa memanfaatkan waktu untuk tidur di siang hari agar bisa menghemat energi. Selain itu, kurangi aktivitas berat dan olahraga saat puasa agar ibu tidak terlalu lelah.
Referensi :
Baby Centre. Diakses pada 2020. Breastfeeding and fasting.
Healthline. Diakses pada 2020. 11 Lactation-Boosting Recipes for Breast-Feeding Moms.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan