Bolehkah Berolahraga Saat Sakit?
Halodoc, Jakarta – Saat sakit, umumnya orang akan beristirahat. Tapi, beberapa orang yang sangat menyukai olahraga atau yang sedang menjalani program penurunan berat badan, memaksa untuk tetap berolahraga walau sedang sakit. Sebenarnya, menurut pakar kesehatan, olahraga mampu membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat, sehingga tubuh bisa melawan penyakit yang sedang kamu alami. Namun, berolahraga saat sakit enggak boleh sembarangan. Perhatikan aturan berikut agar kondisi enggak semakin bertambah parah.
- Kapan kamu boleh berolahraga saat sakit?
Kalau kamu mengalami penyakit yang masih tergolong ringan dan gejalanya terjadi di bagian leher ke atas, seperti ingusan, hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan, dan sakit kepala, kamu masih boleh berolahraga. Tapi, sebaiknya lakukan olahraga berinstensitas rendah.
Spesialis penyakit menular di Universitas California, San Fransisco mengungkapkan bahwa berolahraga saat pilek atau flu tidak akan menyebabkan komplikasi jika kamu tidak memiliki masalah medis lainnya. Olahraga ringan saat flu justru bisa menjadi cara yang efektif untuk melancarkan hidung tersumbat. Berolahraga juga bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuhmu dengan berkeringat, sehingga tubuh dapat membunuh virus penyakit yang kamu alami. Tapi, ingatlah untuk banyak minum air putih saat berolahraga, karena hidung mampet akan semakin parah jika kamu kekurangan cairan.
Kunci untuk melakukan olahraga saat sakit adalah dengan tidak memaksakan diri. Yang paling tahu kondisi tubuhmu adalah kamu sendiri. Jadi, sebaiknya kamu tidak memaksakan diri untuk berolahraga ketika kamu mengalami demam, tubuh terasa nyeri, batuk-batuk, dan muncul gejala lain seperti muntah, diare, atau ruam. Namun, jika kamu terkena gejala sakit ringan seperti pilek tanpa disertai demam, maka kamu boleh berolahraga untuk meningkatkan kekebalan tubuh kamu.
- Kapan kamu tidak boleh berolahraga saat sakit?
Para dokter umumnya akan menyarankan untuk tidak berolahraga jika kamu mengalami sakit dengan gejala di bagian bawah leher, seperti demam, batuk atau sesak nafas, kelelahan, nyeri otot, muntah, sakit perut, dan kram. Apapun gejala yang kamu rasakan, jika tubuh sudah terasa tidak mampu untuk berolahraga, sebaiknya jangan dipaksakan.
Dampak Memaksakan Diri Berolahraga
Kalau kamu enggak mempedulikan sinyal istirahat dari tubuh dan tetap berolahraga, ini dampak yang bisa kamu alami:
- Dehidrasi
Ketika sedang demam tinggi, kamu akan rentan mengalami dehidrasi. Nah, dengan memaksakan diri berolahraga, kamu akan memperburuk kondisi dehidrasi, karena olahraga membuatmu banyak berkeringat. Apalagi kalau kamu tidak sering minum air putih. Jadi, saat demam, beri waktu pada tubuh untuk pulih dengan cara beristirahat.
- Pusing
Kalau kamu mengalami masalah perut seperti sakit perut dan diare, sebaiknya kamu tidak berolahraga dulu untuk sementara waktu. Selain, kamu tidak bisa melakukan olahraga dengan maksimal (karena harus sering bolak-balik ke toilet), olahraga juga bisa menyebabkan kamu mengalami dehidrasi dan pusing.
- Mual
Mual dapat terjadi ketika tubuh sedang mencari energi tapi tidak tersedia. Berolahraga saat sedang sakit akan membuat energi kamu semakin berkurang, yang dapat memicu rasa mual.
- Membuat Hormon Tidak Seimbang
Sebaiknya kamu menghindari olahraga dengan intensitas tinggi saat sedang sakit, karena jenis olahraga ini dapat meningkatkan produksi kortisol (hormon stres). Saat melakukan olahraga ekstrem, jumlah sel darah putih bisa berkurang dan jumlah kortisol akan meningkat. Hal ini dapat menghalangi kemampuan sel kekebalan untuk bekerja secara efisien.
Jadi, sebaiknya kamu tidak berolahraga dulu untuk sementara saat sedang sakit. Kalau sakitmu enggak kunjung sembuh setelah beberapa hari, hubungi saja dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa meminta saran kesehatan dan rekomendasi obat kepada dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan