Bisakah Terjadi Keguguran Tanpa Alami Pendarahan?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Januari 2020
Bisakah Terjadi Keguguran Tanpa Alami Pendarahan? Bisakah Terjadi Keguguran Tanpa Alami Pendarahan?

Halodoc, Jakarta – Keguguran adalah hal yang paling diwaspadai selama kehamilan. Keguguran sering terjadi di minggu-minggu pertama kehamilan dan risikonya terus menurun seiring dengan usia dan perkembangan kehamilan. Perlu diketahui bahwa gejala kehamilan kini bergeser seiring waktu.  

Keguguran ditandai dengan kram atau sakit di bagian pelvis, tidak adanya gerakan janin, berkurangnya rasa mual dan muntah, serta umumnya ditandai dengan pendarahan. Pendarahan sering menjadi gejala yang paling terlihat dari keguguran. Namun , apakah mungkin keguguran bisa terjadi tanpa pendarahan?

Baca Juga : 3 Jenis Keguguran yang Perlu Diwaspadai

Bisakah Keguguran Terjadi Tanpa Perdarahan?

Jawabannya adalah bisa. Dikutip dari Medical News Today, keguguran tidak selalu ditandai dengan pendarahan. Faktanya, wanita mungkin tidak mengalami gejala apa pun dan hanya mengetahui keguguran ketika seorang dokter tidak dapat mendeteksi detak jantung saat pemeriksaan USG. Keguguran mungkin tidak diketahui selama beberapa minggu dan sayangnya banyak wanita yang tidak mencari pengobatan.

Menurut American Pregnancy Association, sebagian besar keguguran terjadi dalam 13 minggu pertama kehamilan. Sementara diperkirakan 10-25 persen dari semua kehamilan yang diakui berakhir dengan keguguran, kehilangan pada trimester kedua. Ketika keguguran terjadi sangat dini, wanita justru mengalami tanda kehamilan, sehingga membuat pengidentifikasian lebih sulit.

Normal bagi wanita hamil mengalami perubahan dalam tanda-tanda kehamilan dari waktu ke waktu, terutama dalam transisi dari trimester pertama ke trimester kedua. Namun, perhatikan tanda peringatan keguguran tanpa perdarahan yang perlu diketahui, yaitu:

  • Penurunan tanda kehamilan mendadak;
  • Tes kehamilan yang menunjukkan hasil negatif;
  • Mual, muntah, atau diare;
  • Sakit punggung;
  • Gerakan janin terasa lambat atau berhenti.

Jika ibu mengalami tanda-tanda di atas, segera periksakan ke dokter untuk dipastikan lebih lanjut. Lewat aplikasi Halodoc, ibu bisa membuat janji dengan dokter sebelum mengunjungi rumah sakit. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan ibu.

Baca Juga: Begini Cara Pemeriksaan Keguguran yang Perlu Diketahui

Beberapa Faktor Penyebab Keguguran

Sebagian besar, keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom. Penyebab lainnya, embrio tidak membelah dan tumbuh dengan baik sehingga menghasilkan kelainan janin yang membuat kehamilan tidak berkembang. Dikutip dari Healthline, faktor lain yang menyebabkan keguguran, yaitu:

  • Kadar hormon yang terlalu tinggi atau rendah;
  • Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik;
  • Paparan bahaya lingkungan seperti radiasi atau bahan kimia beracun;
  • Mengalami infeksi penyakit tertentu;
  • Serviks yang terbuka dan menipis sebelum bayi memiliki cukup waktu untuk berkembang;
  • Minum obat atau obat terlarang yang dapat membahayakan bayi;
  • Endometriosis.

Baca Juga: Waspada Komplikasi yang Diakibatkan Keguguran

Itulah sejumlah faktor yang menyebabkan keguguran. Namun, terkadang penyebab keguguran tidak diketahui. Jika dokter mengatakan bahwa ibu mengalami keguguran, biasanya gejala dapat bertahan selama satu hingga dua minggu. Dokter akan menyarankan ibu untuk menggunakan pembalut dan tidak melakukan hubungan intim selama waktu ini untuk mencegah terjadinya infeksi.

Referensi :
Medical News Today. Diakses pada 2020. Can you have a miscarriage without bleeding?.
Healthline. Diakses pada 2020. How to Tell if You’re Having a Miscarriage Without Bleeding.