Bisakah Flu Singapura Menyerang Orang Dewasa?
Halodoc, Jakarta - Flu singapura merupakan salah satu jenis flu yang mesti diwaspadai. Dalam kebanyakan kasus, flu singapura lebih sering menyerang balita dibanding kelompok usia lain. Kasus flu Singapura pada anak disebabkan oleh virus enterovirus 71 dan terkadang coxsackievirus A16.
Virus ini biasa ditemukan dalam kotoran dan cairan tubuh di dalam hidung dan tenggorokan. Nah, virus ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan cairan tubuh (menghirup percikan air ludah, cairan hidung, tenggorokan pengidap) atau barang yang terkontaminasi oleh cairan tubuh pengidap.
Yang perlu diperhatikan adalah flu Singapura yang disebabkan virus enterovirus 71. Sebab, sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat. Bahkan, bisa menyebabkan komplikasi sampai meninggal dunia.
Lalu, bagaimana dengan orang dewasa, benarkah flu Singapura bisa menjangkiti mereka?
Baca juga: 6 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Flu Singapura
Menyerang Orang Dewasa, Masa Sih?
Karena disebabkan oleh virus, maka penyakit ini bisa menular pada siapa dan kapan saja. Secara teori sih memang seperti itu, tetapi penyakit dengan nama lain Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) ini amat jarang menyerang orang dewasa.
Lalu, siapa sih yang lebih berisiko terserang flu Singapura? Bila berbicara faktor usia, flu Singapura lebih memengaruhi balita. Namun, bukan berarti orang dewasa kebal terhadap penyakit ini. Lantas, apa alasan orang dewasa jarang terserang flu Singapura? Alasannya simpel, sistem kekebalan tubuh pada orang dewasa sudah optimal dibandingkan dengan balita.
Akan tetapi, ketika sistem imun tidak prima dan memiliki kebersihan diri yang buruk, maka orang dewasa juga bisa saja terserang penyakit ini. Pasalnya, hal ini bisa memberi lebih banyak peluang bagi virus untuk menginfeksi tubuh.
Tak cuma itu, orang dewasa yang melakukan kontak dalam waktu yang cukup lama dengan pengidap flu Singapura, juga amat berisiko terjangkit penyakit ini.
balita atau orang lainnya yang sering berada di tempat umum juga rentan terhadap penyakit ini. Sebab, flu Singapura merupakan penyakit menular, sehingga bila balita atau dirimu melakukan kontak dengan banyak orang dalam waktu lama, risiko terkena penyakit ini pun akan semakin tinggi.
Baca juga: Anak Sering Ngeces, Ibu Waspada Flu Singapura
Kenali Gejala-Gejalanya
Ketika anak terserang virus ini, biasanya gejala flu Singapura akan muncul seminggu setelah paparan. Namun, terkadang masa inkubasi virusnya juga bisa berlangsung selama 3–6 hari sebelum memunculkan gejala. Nah, berikut ini gejala yang bisa dirasakan pengidapnya.
-
Timbul ruam merah yang terkadang melepuh dan berisi cairan pada telapak tangan, telapak kaki, dan bokong.
-
Demam.
-
Batuk.
-
Muncul sariawan yang terasa nyeri di bagian dalam pipi, lidah, dan gusi;
-
Hilangnya nafsu makan.
-
Sakit tenggorokan.
-
Nyeri perut.
-
Anak akan rewel.
Kebanyakan kasus flu Singapura pada anak diawali dengan munculnya demam. Lalu, setelah satu-dua hari barulah muncul sariawan atau luka di sekitar gusi, lidah, dan pipi bagian dalam. Nah, inilah yang membuat Si Kecil kesakitan saat makan, minum, atau menelan. Kemudian, pada dua hari setelahnya, biasanya akan timbul ruam di telapak tangan, kaki, dan bokong.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan