Bisakah Flu Babi Menular ke Manusia? Ini Faktanya
"African swine fever adalah jenis virus yang bisa menyebabkan flu babi. Ternyata virus ini berbeda dengan virus H1N1, tetapi keduanya sama-sama bisa menyebabkan flu babi."
Halodoc, Jakarta – Flu babi atau swine flu adalah infeksi yang disebabkan oleh jenis virus flu (influenza) H1N1. Nah, H1N1 masuk dalam kategori virus influenza A, sama seperti jenis virus yang menyebabkan flu musiman.
Baru-baru ini, puluhan ekor babi ditemukan mati di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Infeksi flu babi disinyalir menjadi penyebab utamanya. Lantas, apakah flu babi bisa menular ke manusia? Simak fakta selengkapnya berikut ini!
Apakah African Swine Flu Bisa Menular ke Manusia?
Penyebab kematian puluhan ekor babi di Kupang ternyata akibat African swine fever (ASF) atau virus demam babi Afrika. Jenis virus ini memang cukup mematikan untuk babi dan sangat mudah menular.
Jalur penularannya bisa melalui kontak fisik antara babi yang sehat dengan yang terinfeksi.
Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Padahal, virusnya bisa bertahan di lingkungan luar dan relatif kuat terhadap paparan desinfektan.
Kementerian Kesehatan RI memastikan kalau ASF tidak membahayakan manusia. Sebab, virus ini tidak masuk kategori penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia.
Jadi, produk babi tetap aman dikonsumsi asalkan dimasak dengan baik sampai matang sepenuhnya.
Wapadai Flu Babi Akibat Virus H1N1
Flu babi akibat virus H1N1 adalah yang patut diwaspadai. Sebab, infeksinya sangat mirip dengan flu biasa.
Virus ini menyerang sel-sel pada dinding hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Selain itu, cara penularannya ternyata bukan dengan mengonsumsi daging babi yang terinfeksi virus.
Jalur penularannya juga serupa dengan virus influenza lain, yakni menghirup droplet bersin atau batuk dari pengidap flu babi.
Seseorang bisa terinfeksi jika percikan ingus, air liur, atau bersin dari pengidap flu babi menempel ke permukaan mata, hidung, serta mulut.
Dalam waktu beberapa hari, seseorang yang terpapar akan mengalami sederetan gejala.
Gejala flu babi akibat virus H1N1 juga mirip dengan penyakit flu lainnya, yaitu:
- Demam.
- Panas dingin.
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Hidung berair atau tersumbat.
- Berair, mata merah.
- Pegal-pegal.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Diare.
- Mual dan muntah.
Gejala di atas biasanya muncul sekitar satu hingga tiga hari setelah terpapar virus.
Sebenarnya, kamu juga tidak perlu menemui dokter jika masih merasa sehat dan gejalanya berkisar ringan. Kamu hanya perlu beristirahat dan mengonsumsi obat penurunan demam.
Bagaimana Cara Mencegah Penularan Flu Babi?
Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan mereka yang berusia enam bulan ke atas untuk mendapatkan vaksinasi flu tahunan.
Tujuannya untuk melindungi diri dari 3-4 jenis virus influenza yang paling umum. Vaksinasi bisa menurunkan tingkat keparahannya dan potensi komplikasi.
Selain melakukan vaksin, kamu juga perlu melakukan langkah pencegahan berikut:
- Cuci tangan secara rutin, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan maupun saat menyiapkan makanan. Gunakan sabun dan air saat mencuci tangan. Jika air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis 70 persen alkohol.
- Tutup mulut saat batuk dan bersin ke tisu atau siku. Kemudian segera cuci tangan dengan sabun.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, terutama jika kamu belum cuci tangan.
- Bersihkan permukaan secara teratur untuk mencegah penyebaran infeksi virus.
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit. Apalagi untuk seseorang yang masuk kelompok rentan, seperti balita, lansia, ibu hamil, dan pengidap penyakit kronis.
- Sebisa mungkin hindari kandang babi.
Punya keluhan kesehatan? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis.
Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!