Apakah Inhalasi Hidrogen Bisa Bantu Pasca Vaksinasi Covid 19?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Juli 2021
Apakah Inhalasi Hidrogen Bisa Bantu Pasca Vaksinasi Covid 19?Apakah Inhalasi Hidrogen Bisa Bantu Pasca Vaksinasi Covid 19?

"Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk merangsang pembentukan antibodi terhadap spesifik Covid-19."

Halodoc. Jakarta - Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Bintang Cristo F, Sp.BS., Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Kepala Instalasi Gawat Darurat, serta Tenaga Medis Covid-19 RS PGI Cikini, Jakarta Pusat, pada webinar Health Talk From Home yang diselenggarakan LiveWell Global. "Di dalam tubuh, vaksin akan bekerja dengan cara "memperkenalkan" jenis virus Covid-19 dan akan disimpan oleh sel memori tubuh. Kemudian, akan merangsang antibodi spesifik yang akan berguna melawan saat terinfeksi Covid-19," tambah dr. Bintang.

"Secara umum, vaksinasi Covid-19 biasanya tidak menimbulkan gejala yang berat dan biasanya bersifat minor dan ringan seperti pusing, mual, nyeri otot, nyeri di tempat bekas suntikan vaksin, kelelahan, demam, merasa lapar, dan mengantuk, namun biasanya tidak begitu mengganggu. Gejala-gejala tersebut bisa terjadi akibat adanya inflamasi dalam tubuh," jelas dr. Bintang.

Menurut dr. Bintang, tubuh yang fit diperlukan sebelum dan sesudah melakukan vaksin. Cara mempersiapkan kondisi tubuh lebih optimal, yaitu dengan konsumsi makanan bergizi, beristirahat, olahraga ringan, dan menjaga kebutuhan cairan tubuh serta menjaga imunitas. “Antioksidan yang baik juga bisa menjadi salah satu cara untuk mempersiapkan dan juga membantu mengatasi keluhan pasca vaksinasi Covid-19," ucap dr. Bintang.

Sumber antioksidan alami, apa saja?

Antioksidan selain dari sumber buah dan sayur juga bisa didapat dari air dan inhalasi hidrogen. Pada penelitian International Journal of Biological Sciences tahun 2019 berjudul “Recent Advance in Studies of Molecular Hydrogen Against Sepsis” menyatakan molekul hidrogen mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan detoksifikasi sel, meningkatkan hidrasi sel, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta memiliki efek perlindungan yang signifikan pada berbagai organ,” imbuh dr. Bintang. 

Hidrogen, ucap dr. Bintang, molekulnya sangat kecil dan ringan sehingga mudah masuk ke dalam tubuh dan segera didistribusi melalui seluruh pembuluh darah hingga ke bagian tubuh kita yang terkecil dan terjauh pun akan mendapatkan hidrogen. "Apabila ada keluhan-keluhan karena inflamasi maka akan cepat diredakan dan diatasi, begitu juga apabila banyak radikal bebas akan cepat dinetralkan dan dibuang dari dalam tubuh," tambah dr. Bintang.

Apa manfaat air dan inhalasi hidrogen

Pada masa pandemi, Leonardo Wiesan selaku pendiri LiveWell Global, perusahaan pendistribusi generator portabel air dan inhalasi hidrogen dari Korea Selatan, Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler, menjelaskan begitu banyak permintaan akan kebutuhan manfaat air dan inhalasi hidrogen. “Masyarakat saat ini sudah mengenal manfaat air dan inhalasi hidrogen, apalagi sudah terdapat berbagai jurnal kesehatan yang diterbitkan mengenai manfaat hidrogen untuk membantu mengatasi pencegahan dan pemulihan pada pasien-pasien Covid-19, salah satunya yang terdapat dalam penelitian QJM: An International Journal of Medicine,” tutur Leo.

Penelitian tersebut, tambah Leo, diterbitkan pada tahun 2020 lalu dengan judul "Hydrogen therapy as an effective and novel adjuvant treatment against COVID-19". Pada kesimpulannya, dinyatakan bahwa efek antioksidan selektif, antiapoptosis, antiinflamasi pada terapi hidrogen dapat menjadi adjuvan baru yang menjanjikan dan efektif dalam melawan Covid-19.

Penggunaan air hidrogen ini sudah banyak digunakan di negara maju, seperti Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. "Di Indonesia kini sudah ada cara praktis mendapatkan manfaat air dan inhalasi hidrogen dengan Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler yang menggunakan teknologi Proton Exchange Membrane (PEM) dan mampu menghasilkan molekul hidrogen hingga 1500 part per billion," jelas Leo.

Referensi:

International Journal of Biological Sciences. Diakses 2021. 

QJM: An International Journal of Medicine. Diakses 2021.