Bisa Berakibat Fatal, Ini Cara Efektif Mencegah Syok Kardiogenik

3 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Juni 2023

Kerap menjadi ancaman dan tidak dapat disepelekan, yuk ketahui apa saja cara untuk mencegah syok kardiogenik di artikel ini!

Bisa Berakibat Fatal, Ini Cara Efektif Mencegah Syok KardiogenikBisa Berakibat Fatal, Ini Cara Efektif Mencegah Syok Kardiogenik

Halodoc, Jakarta – Syok kardiogenik adalah bentuk syok yang terjadi saat jantung tiba-tiba tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. 

Kondisi ini sering terjadi ketika jantung mengalami kerusakan akibat serangan jantung yang parah. Karena kondisi ini berpotensi berbahaya, apakah ada cara untuk mencegah terjadinya syok kardiogenik?

Apa Penyebab Syok Kardiogenik?

Kondisi ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, termasuk:

1. Serangan jantung (infark miokard)

Kondisi ini merupakan penyebab paling umum dari syok kardiogenik. Saat serangan jantung terjadi, aliran darah ke jantung terganggu, yang dapat merusak jaringan otot jantung. Kondisi ini juga dapat mengurangi kemampuan pompa jantung untuk memompa darah dengan efektif.

2. Kerusakan katup jantung

Kerusakan pada katup jantung, seperti stenosis aorta atau gagal katup mitral, dapat mengganggu aliran darah yang normal keluar dari jantung. Hal ini menyebabkan penumpukan darah di dalam jantung dan akhirnya menyebabkan syok kardiogenik.

3. Kegagalan jantung kronis

Pada beberapa kasus, kondisi syok dapat berkembang sebagai komplikasi dari kegagalan jantung kronis yang tidak terkontrol dengan baik. Kegagalan jantung kronis mengacu pada kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

4. Kelainan irama jantung

Beberapa kelainan irama jantung, seperti fibrilasi atrium atau takikardia ventrikel, dapat mengganggu aliran darah yang normal dan menyebabkan penurunan fungsi pompa jantung.

Apa Saja Gejala Syok Kardiogenik?

Meskipun syok kardiogenik tergolong jarang terjadi, dampaknya dapat fatal jika tidak segera tertangani. Gejala yang umum muncul ketika mengalami syok ini adalah:

  • Pernapasan cepat.
  • Sesak napas berat.
  • Detak jantung mendadak cepat (takikardia).
  • Hilang kesadaran.
  • Lemah atau denyut cepat.
  • Berkeringat berat.
  • Frekuensi buang air kecil berkurang dari biasanya atau tidak sama sekali.
  • Nyeri dada.
  • Gelisah, agitasi, kebingungan dan pusing.Kulit terasa dingin saat disentuh.
  • Kulit pucat atau berjerawat.

Apa Perbedaan Antara Penyakit Gagal Jantung dan Syok Kardiogenik?

Gagal jantung dan syok kardiogenik adalah dua kondisi yang terkait dengan fungsi jantung yang tidak memadai, tetapi ada perbedaan antara keduanya.  Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. 

Pada gagal jantung, jantung masih mampu memompa darah, meskipun tidak secara efisien. Ini dapat terjadi akibat kerusakan otot jantung, penyumbatan pembuluh darah, atau kelainan katup jantung.

Baca lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya pada: Perbedaan Penyakit Gagal Jantung dengan Syok Kardiogenik

Bisakah syok kardiogenik dicegah?

Kondisi ini seringkali terjadi secara mendadak sebagai komplikasi serangan jantung atau kondisi jantung lainnya. Namun, pencegahan serangan jantung dan pengelolaan yang baik dari kondisi jantung yang sudah ada dapat membantu mengurangi risiko terjadinya syok kardiogenik.

Bagaimana Cara Mencegah Syok Kardiogenik?

Berikut beberapa hal atau gaya hidup yang dapat diterapkan untuk mencegah dan atau membantu pengobatan terhadap syok kardiogenik:

  • Kontrol tekanan darah tinggi (hipertensi). Pengidap harus melakukan latihan, mengelola stres, dan membatasi garam, alkohol untuk menjaga tingkat hipertensi. Selain itu, dokter juga mungkin meresepkan obat untuk mengobati hipertensi.
  • Pastikan untuk tidak merokok dan hindari paparan asapnya. 
  • Menjaga berat badan yang sehat akan menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar kolesterol.
  • Kurangi makanan kolesterol dan lemak, terutama lemak jenuh. Sebab, hal ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Jika tidak dapat mengontrol kolesterol melalui perubahan pola makan saja, dokter mungkin meresepkan obat penurun kolesterol.
  • Berolahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan tingkat high-density lipoprotein (HDL) kolesterol dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung secara keseluruhan. 
  • Jika pernah mengalami serangan jantung atau mengidap masalah jantung tertentu, pastikan untuk menjalani pengobatannya dengan baik sesuai arahan dokter. 

Itulah penjelasan tentang syok kardiogenik, dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Jika kamu mengalami gejala awalnya, sebaiknya segeralah cari bantuan medis darurat. Penanganan tepat sedari awal tentunya dapat meminimalkan risiko fatal dari kondisi ini.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Diseases and Conditions. Cardiogenic Shock. 
National Heart, Lung, and Blood Institutes (NIH). Diakses pada 2023. What is Cardiogenic Shock? 
NIH. MedlinePlus. Diakses pada 2023. Cardiogenic Shock. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Cardiogenic Shock.