Bintik Hitam di Mata, Awas Jangan Diabaikan
Halodoc, Jakarta - Meski kasusnya tidak sebanyak kanker paru-paru atau kanker payudara, teta[o kanker mata melanoma merupakan salah satu jenis kanker yang tak kalah berbahayanya. Kanker mata melanoma sendiri merupakan satu dari empat jenis kanker mata.
Kanker mata melanoma ini jenis kanker mata yang paling. Selanjutnya, ada kanker mata jenis karsinoma sel gepeng (squamous cell carcinoma), limfoma intraokular, dan retinoblastoma, yaitu kanker yang umum terjadi pada masa kanak-kanak.
Nah, karena menjadi kanker mata yang cukup umum, lantas seperti apa sih gejala kanker mata melanoma? Benarkah bintik hitam pada mata bisa menandainya?
Baca juga: Benarkah Memiliki Warna Mata Biru Berisiko Idap Kanker Mata?
Dari Bintik Hitam Sampai Pembengkakan
Umumnya kasus kanker mata melanoma, gejalanya tak terlihat ketika seseorang bercermin. Nah, kondisi inilah yang membuat kanker mata melanoma terbilang sulit dideteksi. Bagaimana dengan gejalanya? Gejala kanker mata melanoma bervariasi, bergantung pada ukuran dan lokasi tumor.
Salah satu gejala yang paling umum adalah munculnya bintik hitam pada iris mata. Akan tetapi, sebenarnya gejala mata melanoma tak hanya itu saja. Sebab, pengidapnya mungkin saja mengalami gejala-gejala lainnya, seperti:
- Penglihatan menjadi kabur.
- Cacat penglihatan.
- Iritasi, nyeri, dan kemerahan pada mata,
- Tekanan bola mata.
- Muncul benjolan di bawah retina yang berbentuk kubah atau jamur.
- Perubahan bentuk pupil.
- Katarak lokal.
- Hyphema (darah di ruang depan mata).
- Merasakan adanya bintik-bintik atau garis yang menghalangi pandangan.
- Rasa seperti melihat kilatan cahaya.
- Pembengkakan pada salah satu mata.
Baca juga: Benarkah Sinar UV Bisa Memicu Kanker Mata?
Nah, bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Mau tahu apa biang keladi dari kanker melanoma?
Mutasi Genetik, dan Banyak Pemicunya
Sebenarnya hingga kini penyebab dari kanker mata melanoma belum diketahui dengan pasti. Ada dugaan beberapa jenis mutasi bisa menyebabkan kanker mata melanoma. Mutasi yang terjadi dapat menimbulkan sel tumbuh dan membelah secara abnormal, sehingga menyebabkan kanker.
Hal yang perlu digarisbawahi, selain mutasi genetik, ada pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker mata melanoma. Misalnya, melanoma okular lebih sering terjadi pada ras Kaukasia dibandingkan ras Afrika. Dari segi usia, kejadian melanoma okular meningkat seiring bertambahnya usia, puncaknya pada usia 70–80 tahun. Selain itu, seseorang yang memiliki warna kulit cerah atau memiliki warna mata biru juga lebih berisiko mengalami melanoma uveal.
Selain itu, radiasi sinar UV buatan dari pengelasan dan paparan sinar matahari, juga bisa meningkatkan risiko melanoma koroid dan siliaris. Tak terhenti sampai di situ saja faktor risikonya, ada pula kondisi kulit tertentu yang diwariskan, seperti sindrom nevus displastik (tahi lalat yang abnormal) dan memiliki tahi lalat di mata atau permukaan mata.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Retinoblastoma dan Kanker Mata Melanoma
Periksa Dini atau Komplikasi Taruhannya
Meski kanker mata lebih jarang terjadi dibandingkan kanker jenis lainnya, tetapi para ahli tetap merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan mata tahunan. Apalagi bagi mereka yang berisiko lebih tinggi mengalami kanker mata jenis melanoma. Misalnya, pada pengidap sindrom nevus displastik.
Pemeriksaan mata secara teratur merupakan bagian penting dari perawatan kesehatan mata setiap orang. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin, bahkan meski tidak memiliki keluhan pada mata. Sebab, sering kali kanker mata melanoma ditemukan selama pemeriksaan rutin.
Ingat, jangan main-main dengan kanker melanoma. Bila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kanker ini bisa berujung pada komplikasi serius. Misalnya, glaukoma atau meningkatnya tekanan pada mata ataupun kebutaan akibat ablasio retina. Hal yang bikin ngeri lagi, sel-sel kanker mata melanoma ini bisa saja menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk hati, tulang, dan paru-paru. Tuh, seram kan?
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Eye melanoma.
American Cancer Society. Diakses pada 2019. Eye Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan