Bikin Tenggorokan Bengkak, Kenali Penyebab Faringitis
Halodoc, Jakarta – Faringitis disebut juga radang tenggorokan. Meski begitu, sebenarnya faringitis adalah peradangan faring alias organ di dalam tenggorokan yang menghubungkan rongga belakang hidung dengan bagian belakang mulut. Gejala khasnya berupa pembengkakan tenggorokan. Agar lebih waspada, ketahui penyebab faringitis di sini.
Baca Juga: Tenggorokan Bengkak, Atasi dengan 9 Cara Ini
Kenali Penyebab Faringitis
Selain tenggorokan bengkak, faringitis menyebabkan nyeri otot, batuk, kelelahan, demam, pusing, mual, susah menelan, penurunan nafsu makan, bersin, dan pilek. Gejala ini muncul akibat infeksi virus dan bakteri. Virus penyebab faringitis antara lain mumps, parainfluenza, dan herpangina. Sementara bakteri penyebab faringitis antara lain beta-hemolytic streptococcus, gonore, dan klamidia.
Faringitis akibat infeksi virus lebih rentan menular dibandingkan bakteri. Sementara faringitis akibat infeksi bakteri bisa menyebar dengan cepat di lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja pada musim pancaroba. Seseorang berisiko lebih besar mengidap faringitis jika sering mengalami flu, sinusitis, dan alergi. Paparan asap rokok meningkatkan risiko faringitis.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Alergi, Waspadai Gejala-gejalanya
Diagnosis dan Pengobatan Faringitis
Diagnosis faringitis diawali dengan pemeriksaan fisik. Tujuannya untuk melihat pembengkakan atau kemerahan pada tenggorokan. Dokter juga memeriksa kondisi telinga, hidung, dan sisi samping leher pengidap untuk melihat pembesaran kelenjar. Pemeriksaan penunjang dilakukan melalui teknik swab atau usap untuk menguji kultur bakteri. Pemeriksaan darah atau tes pemindaian (seperti CT scan) juga bisa dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Pengobatan faringitis dilakukan sesuai penyebabnya. Apabila faringitis disebabkan oleh infeksi virus, penanganan mandiri di rumah bisa membantu proses pemulihan. Misalnya dengan konsumsi obat pereda nyeri, perbanyak istirahat, gunakan pelembap udara di dalam ruangan, konsumsi kaldu hangat atau minuman dingin, berkumur air garam, dan konsumsi permen pelega tenggorokan.
Antibiotik diberikan jika faringitis disebabkan oleh infeksi bakteri dan durasi pengobatannya berkisar 10 hari. Misalnya penicillin, amoxicillin, erythromycin, atau azithromycin. Antibiotik harus dihabiskan agar infeksi tidak berulang dan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Biasanya faringitis bisa pulih dalam waktu 3-7 hari. Jika penanganan di rumah tidak membuat faringitis membaik, segera bicara dengan dokter. Pasalnya faringitis berpotensi menimbulkan komplikasi, berupa demam rematik, gangguan ginjal, dan abses.
Pencegahan Faringitis
Faringitis bisa dicegah dengan rutin cuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet. Untuk berjaga-jaga, kamu bisa membawa hand sanitizer untuk membersihkan tangan dari kumans ebelum makan. Sebaiknya hindari berbagi peralatan pribadi (termasuk alat makan, minum, atau mandi) dengan pengidap. Alasannya karena virus dan bakteri penyebab faringitis bersifat menular. Saat bepergian, kamu dianjurkan memakai masker untuk mengurangi paparan debu, polusi, dan asap rokok.
Baca Juga: Bisa Pulih Sendiri, Kapan Faringitis Dianggap Berbahaya?
Itulah penyebab faringitis yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya keluhan serupa, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Buka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan