Bikin Rambut Rontok, Ini Tanda Infeksi Jamur pada Kulit Kepala
“Infeksi jamur pada kulit kepala dapat dengan mudah menular ketika melakukan kontak kulit langsung dengan pengidapnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi jamur di kulit kepala.”
Halodoc, Jakarta – Kondisi kulit kepala yang terkena infeksi jamur akan menimbulkan rasa gatal, kepala pitak, dan peradangan pada pengidapnya. Kondisi ini disebut juga tinea capitis. Anak-anak lebih cenderung berisiko terkena penyakit ini.
Tinea capitis terjadi ketika jamur memasuki folikel rambut dan seringkali batang rambut. Tinea capitis juga dapat memengaruhi bulu mata dan alis hingga dapat menyebabkan rambut rontok. Kondisi ini juga dapat memunculkan beberapa tanda dan gejala yang harus diketahui.
Tanda Kulit Kepala Terkena Infeksi Jamur
Penyakit ini tergolong penyakit yang berbahaya karena dapat menular. Infeksi jamur yang terjadi di kulit kepala anak dapat dengan cepat menular ke teman ketika bersekolah atau bermain.
Jika anak bersentuhan langsung dengan kulit kepala pengidap, mereka akan berisiko tinggi tertular. Jenis penularan ini adalah yang paling sering terjadi.
Selain itu, interaksi dengan hewan yang mengidap tinea capitis juga dapat menularkan penyakit ini. Kucing, anjing, kuda, domba, sapi, babi adalah hewan yang biasa membawa penyakit tinea capitis. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi jamur di kulit kepala untuk dapat mengetahuinya sejak dini.
Ada beberapa obat atau vitamin rambut rontok yang dapat kamu gunakan untuk mengatasi kerontokan rambut. Baca selengkapnya di artikel ini:
- Ini 5 Rekomendasi Obat Rambut Rontok untuk Atasi Kebotakan
- Ini 5 Rekomendasi Vitamin Rambut Rontok untuk Mencegah Kebotakan
Berikut adalah beberapa tanda kulit kepala terkena infeksi jamur, antara lain:
- Bercak merah bengkak.
- Ruam kering dan bersisik.
- Gatal parah.
- Bercak rambut rontok (alopecia).
- Kulit kepala mengelupas yang menyerupai ketombe.
- Demam rendah.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Cara Mencegah dan Mengobati Infeksi Jamur di Kulit Kepala
Dokter mungkin meresepkan obat antijamur untuk mengobati tinea capitis. Perawatan topikal biasanya tidak berhasil, jadi dokter akan meresepkan obat melalui oral. Kamu harus minum obat setidaknya selama enam minggu.
Jamur pada kulit kepala sebenarnya sulit untuk dicegah. Jamur yang menyebabkannya dapat tumbuh di segala lingkungan, dan kondisi ini dapat menular bahkan sebelum gejala muncul.
Lakukan langkah-langkah ini untuk mengurangi risiko tinea capatis:
- Keramas Secara Teratur. Pastikan untuk mencuci kulit kepala secara teratur, terutama setelah potong rambut. Beberapa produk perawatan kulit kepala, seperti minyak kelapa dan pomade dengan selenium, dapat membantu mencegah jamur pada kulit kepala.
- Menjaga Kulit tetap Bersih dan Kering. Pastikan anak-anak mencuci tangan mereka, termasuk setelah bermain dengan hewan peliharaan. Jaga kebersihan di tempat umum, terutama di sekolah, pusat penitipan anak, pusat kebugaran, dan ruang ganti.
- Hindari Hewan yang Terinfeksi. Infeksi dapat dilihat dengan adanya sepetak kulit di kulit kepala yang tidak tumbuh bulu. Jika kamu memiliki hewan peliharaan atau hewan lain yang memiliki kondisi tersebut, mintalah dokter hewan untuk memeriksa infeksinya.
- Hindari Berbagi Barang Pribadi. Biasakan untuk tidak membiarkan orang lain menggunakan pakaian, handuk, sikat rambut, perlengkapan olahraga, atau barang pribadi lainnya.
Itulah pembahasan seputar kondisi infeksi jamur yang menyerang kulit kepala. Apabila kamu mengalami masalah kesehatan, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung pada dokter. Pakai aplikasi Halodoc untuk cek kesehatan rutin yang lebih mudah dengan memanfaatkan layanan janji medis. Yuk, download Halodoc secara gratis di App Store atau Google Play.