Bikin Pengidap Susah Tenang, Apa itu Sindrom Tourette?
Halodoc, Jakarta - Sindrom tourette merupakan gangguan yang membuat pengidapnya tiba-tiba melakukan gerakan atau ucapan berulang yang tidak disengaja dan di luar kendali, yang juga disebut dengan istilah tic. Kondisi ini banyak dialami oleh mereka yang berusia 2-15 tahun, dan lebih umum terjadi pada anak laki-laki ketimbang perempuan. Tic, yang merupakan gejala sindrom tourette ini biasanya hanya dialami selama kurang dari satu tahun. Namun, pada beberapa kasus, tic dapat terjadi selama lebih dari satu tahun, dan disertai berbagai gangguan perilaku.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami sindrom tourette. Namun, berbagai studi mengungkapkan ada sejumlah dugaan bahwa sindrom ini disebabkan oleh:
1. Gangguan pada Sistem Saraf Otak.
Beberapa studi menunjukkan, anak dengan sindrom Tourette memiliki cacat pada struktur, fungsi, atau zat kimia otak yang menghantarkan impuls saraf (neurotransmitter), termasuk serotonin dan dopamin.
2. Genetik.
Pada kebanyakan kasus, kelainan gen yang diwarisi orang tua pada anak diduga dapat menjadi penyebab sindrom Tourette.
3. Lingkungan.
Gangguan yang dialami ibu selama masa kehamilan dan persalinan juga diduga menjadi pemicu sindrom Tourette pada anak. Gangguan tersebut dapat berupa stres yang dialami ibu pada masa kehamilan atau proses kelahiran yang berlangsung lama. Selain itu, kondisi fisik bayi saat lahir juga diduga turut berdampak pada kemunculan sindrom ini, misalnya berat lahir di bawah normal.
Gejala yang Umum Muncul
Secara umum, gejala yang dialami oleh pengidap sindrom tourette adalah tic. Namun, tic dapat diklasifikasikan lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Motor Tics
Motor tics adalah gejala yang ditandai dengan melakukan gerakan yang sama secara berulang. Tic jenis ini dapat melibatkan kelompok otot dalam jumlah terbatas (simple tics), maupun beberapa otot sekaligus (complex tics). Beberapa gerakan yang termasuk ke dalam simple motor tics adalah berkedip, mengangguk, menggeleng, dan menggerak-gerakkan mulut. Sedangkan pada complex motor tics, pengidap umumnya mengulang gerakan seperti menyentuh atau mencium suatu benda, meniru pergerakan suatu benda, menekuk atau memutar badan, meloncat, dan melangkah dalam pola tertentu.
2. Vocal Tics
Tics jenis ini ditandai dengan pengeluaran suara yang berulang. Sama seperti motor tics, vocal tics juga bisa terjadi dalam bentuk simple tics maupun complex tics. Beberapa contoh dari simple vocal tics adalah batuk, berdeham, dan membuat suara menyerupai binatang seperti menggonggong. Sementara itu, pada complex vocal tics, gejala yang muncul adalah mengulang perkataan sendiri (palilalia) atau perkataan orang lain (echophenomena), dan mengucapkan kata-kata kasar dan vulgar (koprolalia).
Stres, cemas, kelelahan, atau sebaliknya terlalu bersemangat, bisa memperburuk tic. Selain itu, tic juga bisa memburuk di awal masa remaja, dan berkembang saat masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa.
Komplikasi Sindrom Tourette yang Mungkin Terjadi
Pada sebagian besar kasus, sindrom tourette yang terjadi lebih dari satu tahun, dapat menyebabkan komplikasi atau berbagai kondisi lain yang menyertai. Beberapa kondisi tersebut adalah:
-
Gangguan perilaku, dialami 8 dari 10 anak yang mengidap sindrom tourette.
-
ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Kondisi ini terjadi pada 6 dari 10 anak dengan sindrom tourette.
-
OCD (obsessive-compulsive disorder) atau OCB (obsessive-compulsive behavior). 5 dari 10 anak yang mengidap sindrom tourette diketahui mengalami kondisi ini.
-
Perilaku melukai diri sendiri. Kondisi ini dialami oleh 3 dari 10 anak dengan sindrom tourette.
-
Gangguan suasana hati. 2 dari 10 anak penderita sindrom tourette mengalami depresi.
-
Gangguan tingkah laku (conduct disorder), dialami oleh 1-2 anak dari 10 pengidap sindrom tourette.
Itulah sedikit penjelasan tentang sindrom tourette yang perlu diketahui. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan