Bikin Jantung Berdebar, Ketahui Apa Itu Palpitasi Jantung dan Cara Mengatasinya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   24 Desember 2024

“Palpitasi jantung sering disebut sebagai jantung berdebar, kondisi ini dipicu oleh stres, efek samping obat-obatan tertentu, hingga perubahan hormon.”

Bikin Jantung Berdebar, Ketahui Apa Itu Palpitasi Jantung dan Cara Mengatasinya

DAFTAR ISI


Jantung yang berdebar tak wajar sering kali membuat tubuh tidak nyaman dan memicu rasa khawatir. Kondisi seperti ini bisa terjadi kapan saja, baik saat kamu beristirahat maupun beraktivitas.

Dalam istilah medis, kondisi jantung berdebar disebut sebagai palpitasi jantung. Palpitasi adalah debaran jantung yang bisa dirasakan terutama di area dada, tenggorokan, hingga leher. 

Kondisi ini kerap dianggap sepele. Padahal faktanya, palpitasi bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada organ jantung. 

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang apa itu palpitasi jantung, penyebabnya, dan cara mengatasinya!

Apa Itu Palpitasi Jantung?

Palpitasi adalah sensasi di mana jantung terasa berdebar lebih cepat, tidak beraturan, atau bahkan terlalu kuat. Biasanya, kondisi ini disadari saat seseorang sedang tenang atau beristirahat. 

Ada beberapa gejala yang bisa dirasakan saat palpitasi jantung terjadi, seperti:

  • Detak jantung yang terasa lebih cepat atau berdebar. 
  • Perasaan seperti ada denyutan di dada, leher, atau tenggorokan.
  • Terkadang palpitasi disertai pusing. 
  • Mengalami sesak napas. 

Faktanya, setiap orang berisiko mengalami palpitasi jantung. Namun, kondisi medis yang satu ini lebih sering terjadi pada: 

  • Orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.
  • Mereka yang mengalami stres atau gangguan kecemasan.
  • Wanita hamil. 
  • Perempuan yang sudah memasuki masa menopause.
  • Orang yang terlalu banyak mengonsumsi kafein atau alkohol.

Berbagai Penyebab Palpitasi Jantung

Berikut beberapa penyebab umum dari palpitasi jantung, antara lain: 

1. Stres yang tidak dikelola dengan baik

Ketika stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin yang dapat memengaruhi detak jantung. Kondisi ini sering menyebabkan jantung berdebar lebih cepat.

Selain itu ada juga beberapa faktor psikologis lain yang dapat memicu terjadinya palpitasi jantung. Contohnya kecemasan berlebih, ketakutan, depresi, hingga serangan panik. 

Stres dan depresi bukanlah masalah metal yang mudah diatasi seorang diri. Oleh karena itu, jangan ragu untuk bertanya pada psikiater atau psikolog di Halodoc. 

Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi kondisi tersebut. Berikut ini Berbagai Jenis Obat Penenang dan Kegunaannya. Obat penenang hanya bisa dibeli dengan resep dokter di Toko Kesehatan Halodoc

2. Konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin

Konsumsi berlebihan kafein, alkohol, atau nikotin dapat merangsang jantung untuk berdetak lebih cepat. Efeknya palpitasi bisa langsung terasa, terutama bagi orang yang sensitif.

Di sisi lain, alkohol juga berpotensi menyebabkan ketergantungan. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penggunanya. 

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi dengan bijak dan memahami risikonya. 

Yuk, cari tahu selengkapnya Ini Jenis Minuman Beralkohol dan Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh.

3. Kondisi medis tertentu

Ada beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan terjadinya palpitasi jantung. Contohnya mengidap penyakit seperti asma, gangguan irama jantung (aritmia), hipertiroidisme, hipertensi, anemia, dan dehidrasi. 

Selain itu, memiliki riwayat serangan jantung atau penyakit jantung juga dapat memicu munculnya palpitasi jantung. 

3. Penggunaan obat-obatan tertentu

Obat-obatan dapat memicu palpitasi jantung karena efek stimulannya. Biasanya, ini kerap terjadi pada orang yang mengonsumsi obat dengan kandungan dekongestan, seperti salah satunya pseudoephedrine

Tak hanya itu, obat lain seperti antibiotik, antidepresan, antihipertensi, dan pil diet juga berisiko menyebabkan palpitasi jantung. 

Kamu perlu tahu, Ini Bahayanya Jika Mengonsumsi Obat Tidak Sesuai Dosis

4. Perubahan hormon

Masalah perubahan hormon estrogen dan progesteron kerap terjadi pada wanita. Misalnya saja saat mengalami menstruasi, hamil, menyusui, hingga menopause

Nah, fase perubahan hormon tersebut dapat memicu terjadinya palpitasi jantung. 

5. Olahraga berat 

Selain gaya hidup, mengonsumsi obat, dan perubahan hormon, aktivitas fisik yang terlalu intens juga dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras, sehingga memicu palpitasi.

Oleh karena itu, kamu disarankan untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kapasitas tubuh. Pilihlah olahraga dengan jenis dan intensitas yang ringan, untuk mengurangi risiko terjadinya palpitasi jantung. 

Apa Kata Riset tentang Palpitasi Jantung?

Sebuah studi berjudul Prevalence of palpitations, cardiac arrhythmias and their associated risk factors in ambulant elderly yang dipublikasikan di jurnal American Journal of Cardiology (1996) mengungkap bahwa sekitar 16 persen populasi dewasa pernah mengalami palpitasi jantung. 

Studi ini menunjukkan bahwa, meski sebagian besar kasus palpitasi bersifat ringan, sekitar 2-5 persen terkait dengan gangguan irama jantung serius seperti fibrilasi atrium.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa faktor risiko utama meliputi stres kronis, konsumsi alkohol berlebih, dan kurangnya aktivitas fisik. 

Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk melakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab palpitasi dan menghindari komplikasi lebih lanjut.

Apakah Palpitasi Jantung Bisa Dicegah?

Palpitasi jantung merupakan satu kondisi yang bisa dicegah. Caranya yakni dengan menghindari faktor pemicunya.

Berikut ini cara mencegah terjadinya palpitasi jantung, antara lain: 

  • Kurangi konsumsi kafein, alkohol, dan rokok.
  • Lakukan meditasi atau yoga untuk menjaga kesehatan mental.
  • Konsumsi makanan sehat kaya nutrisi. 
  • Pastikan tubuh mendapat istirahat dan tidur yang cukup setiap harinya. 
  • Lakukan olahraga rutin, minimal 30 menit setiap harinya. Pilih olahraga dengan jenis dan intensitas yang ringan, yang disesuaikan dengan kondisi tubuh. 
  • Lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini.

Palpitasi adalah kondisi jantung berdebar yang bisa menjadi tanda adanya gangguan pada jantung. 

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, kamu diharapkan dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik. 

Jangan lupa, selalu jaga kesehatan tubuh dan lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memastikan jantung tetap sehat.

Jika kamu memiliki gejala atau kekhawatiran lain terkait kerja organ jantung, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter di Halodoc

Konsultasi medis bisa dilakukan dengan praktis, kapan saja dan di mana saja melalui Halodoc. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. What Are Heart Palpitations?
American Journal of Cardiology. Diakses pada 2024. Palpitations in the General Population.
American Journal of Cardiology. Diakses pada 2024. Prevalence of palpitations, cardiac arrhythmias and their associated risk factors in ambulant elderly.